Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kisah Apes Perjalanan Karier Patrick Cutrone

11 April 2020   08:33 Diperbarui: 11 April 2020   08:37 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cutrone gagal tampil apik ketika berseragam Wolverhampton Wanderers di Liga Inggris. (sumber foto: skysports.com)

Namun kisah manis Cutrone tak berlanjut di musim berikutnya. Masih dilatih oleh Gattuso, Cutrone justru mengalami penurunan performa. Apesnya, kedatangan Higuain di awal musim jadi penyebab ia minim tampil. Sementara di paruh kedua, ketajaman Piatek membuat nama Cutrone makin meredup, alhasil dibanding musim 2017-2018, Cutrone lebih banyak tampil dari bangku cadangan.

Sebetulnya Patrick Cutrone digadang-gadang menjadi The Next Inzaghi. Hal ini karena permainan keduanya yang mirip, yaitu sebagai striker murni bernomor 9 yang lebih mengandalkan positioning. Walaupun Cutrone tak memakai nomor 9 tapi ia memakai nomor 63 yang apabila dijumlahkan menjadi angka 9. 

Selain itu ia juga disebut mirip dengan Mattia Destro dari segi cara bermain. Cutrone juga dikenal sebagai supersub yang sayangnya di musim lalu ia gagal membuktikannya. Hal itulah yang membuat dirinya akhirnya dijual ke Wolverhampton Wanderers dan mengalami nasib yang lebih apes.

Balik ke Italia dan Positif COVID-19

Cutrone gagal tampil apik ketika berseragam Wolverhampton Wanderers di Liga Inggris. (sumber foto: skysports.com)
Cutrone gagal tampil apik ketika berseragam Wolverhampton Wanderers di Liga Inggris. (sumber foto: skysports.com)

Setengah musim bersama Wolves di Liga Inggris, Cutrone tampil mengecewakan. Dari 24 laga di paruh musim pertama di semua kompetisi, ia hanya mencetak 3 gol saja. Bukannya mengembalikan performanya, di Wolves nasibnya justru apes akibat penampilan apik Diogo Jota dan Raul Jimenez. Nuno Espirito Santo selaku pelatih kepala Wolves masih yakin dengan potensi Cutrone. Hal itulah yang membuat Cutrone dilepas Wolves sebagai pemain pinjaman ke Fiorentina.

Di Fiorentina ia tampil sebanyak 8 kali dan baru mencetak 1 gol. Tampil sebayak 8 kali itu artinya ia hampir selalu tampil bagi Fiorentina di tahun 2020 ini. Walaupun tak selalu mencetak gol, tapi ia sudah mampu membuat pelatih Fiorentina mempercayakan posisi striker pada dirinya. Sayangnya ditengah penampilannya yang mulai sering menjadi starter, pertandingan liga Italia berhenti karena pandemi Covid-19.

Inilah ke-apesan Cutrone berikutnya. Ditengah usahanya mengembalikan performanya di tanah Italia, ia justru harus menghadapi kenyataan pahit. Ia kembali ke Italia di waktu yang salah yaitu ketika Covid-19 telah mewabah di Italia. 

Apesnya, ia menjadi salah satu pemain sepak bola yang positif tertular virus tersebut bersama beberapa pemain Fiorentina lain. Alih-alih menjadi semakin tajam, Cutrone justru harus menyembuhkan diri akibat Covid-19.  Menurut kabar terbaru, beberapa hari yang lalu kondisi kesehatannya telah berangsur membaik dan telah dinyatakan sembuh dari covid-19.

Kisah Cutrone ini mengajarkan kita akan nasib yang tak bisa diprediksi. Siapa sangka, pemain yang dijuluki The Next Inzaghi itu malah bernasib demikian. Jika saja ia tampil baik bagi Milan musim lalu, dirinya tak akan dijual ke Wolves yang malah meminjamkannya kepada Fiorentina, di mana membuat dirinya menjadi korban virus corona. Usianya masih muda, semoga saja ketika ia sudah pulih dan liga Eropa kembali bergulir, ia mampu tampil baik lagi seperti ketika membela Milan di musim 2017-2018 lalu. Salam sepak bola.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun