Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Para Pahlawan Kemanusiaan Di Tengah Wabah Covid-19

24 Maret 2020   10:04 Diperbarui: 24 Maret 2020   10:09 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: liputan6.com

Jumlah pasien corona di Indonesia makin meningkat dari hari ke hari. Sejak pertama kali ditemukan kasus positif covid-19 pada 2 Maret lalu, jumlah kasus positif corona di Indonesia makin parah saja.

Menurut data yang disampaikan jubir Penanganan Corona, Achmad Yurianto, per hari Senin (23/3), jumlah kasus positif corona di Indonesia sebanyak 579 kasus. Dalam konferensi persnya, juga disampaikan jumlah pasien corona yang sembuh sebanyak 30 orang. Namun, bela sungkawa diucapkan bagi 49 orang yang telah dikonfrimasi meninggal dunia akibat wabah Covid-19 ini.

Terus bertambahnya jumlah kasus positif corona di Indonesia memunculkan efek negatif. Yang paling terasa adalah adanya seruan lockdown karena virus berbahaya ini telah menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia.

Selain itu, korban dari virus Covid-19 ini pun beragam, mulai dari orang biasa, anggota dewan, pejabat pemerintah, menteri, hingga dokter dan perawat. Dua nama terakhir itu cukup menyayat hati, pasalnya mereka adalah pihak yang berdiri paling depan untuk memerangi corona di Indonesia.

Para dokter, perawat, dan semua tim medis yang bertugas adalah pahlawan bagi Indonesia yang kini sedang diuji oleh wabah corona. Menurut beberapa keterangan dokter, perawat, pegawai RS hingga pasien, mereka sepakat bahwa dokter-dokter dan para petugas medis yang sedang bekerja tersebut cukup kewalahan. Berbagai foto yang menggambarkan bagaimana lelahnya mereka menangani pasien corona di RS beredar di berbagai media sosial dan televisi.

Sedihnya lagi, dari korban meninggal akibat corona terdapat beberapa nama dokter dan perawat di dalamnya. Dukungan pun mengalir kepada para petugas medis yang bekerja memerangi corona bahkan melewati jam kerja normalnya. Lelah dan beresiko tertular menjadi sebuah rutinitas di tengah wabah yang makin memakan korban.

Para petugas medis yang berguguran itu disinyalir tertular covid-19 ketika menangani pasien corona. Salah satu penyebabnya adalah minimnya APD yang tersedia di RS. Masker, sarung tangan, dan alat pengaman lainnya kini sedang jarang dan langka akibat beberapa oknum yang tega menimbunnya demi meraup keuntungan.

Pemerintah pun seperti kurang memperhatikan kebutuhan pokok para tenaga medis untuk melindungi nyawa mereka. Kalau para petugas medis saja sudah kena corona, siapa yang bakal merawat dan mengobati pasien corona di Indonesia?

sumber foto: liputan6.com
sumber foto: liputan6.com
Atas kisah pilu itu, banyak pihak dari rakyat biasa hingga para artis menggalang dana untuk membantu dan memberi dukungan kepada para tenaga medis yang bertugas. Bantuan berupa uang tunjangan hingga untuk keperluan membeli APD digalangkan.

Para tenaga medis itu merupakan para pahlawan kemanusiaan yang berdiri di garda paling depan melawan corona. Atas jasa dan dedikasinya, pemerintah pun siap memberi tunjangan kepada para dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya yang berperang melawan corona. Sudah selayaknya kita dukung dan kita ringankan bebannya.

Nah, untuk meringankan beban para petugas medis itu, kita juga bisa menjadi pahlawan kemanusiaan juga. Bagaimana caranya?

Adalah dengan mematuhi himbauan pemerintah di tengah wabah corona. Yang WFH (work from home) silahkan bekerja dari rumah. Yang terpaksa bekerja karena mengandalkan upah harian (seperti berdagang atau kurir) silahkan tetap bekerja dengan menjaga diri. memakai masker dan senantiasa menjaga kebersihan serta menerapkan social distancing.

Bagi para siswa dan mahasiswa, tetap belajar dimanapun berada sesuai dengan keputusan sekolah atau perguruan tingginya masing-masing. Nah, bagi yang benar-benar tak punya keperluan keluar rumah, sudahlah, di rumah saja.

Fenomena liburan corona adalah sebuah ironi. Pemerintah sudah mengingatkan untuk tetap di rumah untuk sementara waktu hingga wabah corona mereda.

Namun sayangnya, beberapa orang malah masih saja bepergian malah ada yang terang-terangan berlibur. Parahnya ketika di luar rumah, mereka tidak menerapkan social distancing seperti yang sudah disosialisasikan. Inilah yang membuat penyebaran virus mematikan itu bisa makin parah dan jumlah korbannya pun bisa makin bertambah.

Ketua BNPB sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (sumber foto: rmco.co.id)
Ketua BNPB sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (sumber foto: rmco.co.id)
Kepala BNPB, Doni Monardo yang juga ditunjuk sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyatakan tidak ada lockdown Indonesia sesuai instruksi presiden.

Alhasil ia menghimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk mematuhi semua himbauan dan sosialisai pemerintah terkait corona. Doni juga menyatakan semua orang bisa menjadi pahlawan kemanusiaan dalam memerangi corona. Ya, semua orang memang bisa menjadi pahlawan kemanusiaan bukan hanya para petugas medis.

Mereka yang tetap #dirumahaja adalah salah satu pahlawannya. Selain itu mereka yang tetap bekerja di tengah kondisi corona dan selalu siap siaga serta menerapkan social distancing juga merupakan pahlawan kemanusiaan.

Social distancing ini sangatlah perlu dipatuhi, jangan keluar rumah jika bukan karena urusan mendesak dan tetaplah jaga jarak kontak dengan orang lain. Selain para petugas medis, orang yang menerapkan social distancing, dan yang patuh wfh, para driver ojel online (ojol) juga merupakan pahlawan kemanusiaan.

Bayangkan saja, mereka jika tak ada orderan tak punya penghasilan dan jika tak ada ojol kita bisa kesusahan membeli makanan di luar rumah bukan?

Maka dari itu, banyak pihak juga yang saling menggalang dana secara online dan membantu kebutuhan makan bagi para ojol yang masih mencari nafkah di luar rumah.

Driver Ojel Online disemprot disinfektan sebagai bentuk pencegahan penularan covid-19. (sumber foto: detik.com)
Driver Ojel Online disemprot disinfektan sebagai bentuk pencegahan penularan covid-19. (sumber foto: detik.com)
Sekali lagi, semua bisa menjadi pahlawan kemanusiaan. Kita bekerja, belajar dari rumah saja sudah bisa memutus rantai penyebaran virus covid-19. Di rumah kita juga bisa tetap berdonasi membantu orang-orang yang kesulitas di tengah wabah corona sehingga sulit mendapat penghasilan.

Pemerintah yang bekerja dan membuat keputusan terbaik untuk mengalahkan corona ini juga merupakan pahlawan kemanusiaan. Para awak media yang selalu mengabarkan berita terkini dan tidak hoax tentunya juga merupakan pahlawan kemanusiaan Indonesia.

Siapa pun anda di luar sana marilah kita menjadi pahlawan kemanusiaan bagi Indonesia yang tengah memerangi corona ini. Memutus rantai penyebaran sembari menyembuhkan pasien corona adalah langkah paling tepat saat ini.

Tak perlu saling hujat dan tebar pesona merasa paling kuat, yang ada adalah kita sebagai orang Indonesia harus saling membantu dan bekerja sama mengalahkan virus corona yang mewabah di seluruh dunia ini.

Sekali lagi, kita semua bisa menjadi pahlawan kemanusiaan, patuhi himbauan yang ada dan jangan melanggarnya. Salam hangat.    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun