Namun kenangan manis seolah ditinggal oleh Arsenal begitu saja di stadion lamanya yang kini telah bertransformasi menjadi apartemen. Kepada beIN Sports, mantan pelatih tersukses Arsenal, Arsene Wenger berkata bahwa ada jiwa yang tertinggal di Highbury, stadion lama yang memiliki atmosfer mirip Anfield.
"Kami (Arsenal) membangun stadion baru, tapi jiwa itu tak pernah kembali lagi. Ya, jiwa itu tertinggal di Highbury. Kami tidak pernah bisa membentuk dan menemukan lagi jiwa itu karena beberapa alasan. Jarak antara lapangan dan tribun penonton dibuat jauh (di Emirates), karena kami memang merancang agar ambulans bisa masuk lapangan. Hal itulah yang membuat atmosfer (seperti di Highbury) sulit diciptakan lagi.", ujar Wenger kepada beIN Sports. Â Â
Seperti yang bisa disaksikan kemarin, Arsenal malah menelan pil pahit di stadionnya sendiri, Emirates. Sejak pindah ke stadion baru, The Gunners baru bisa memenangi 3 Piala FA. Jika bibandingkan dengan periode Wenger saja, Arsenal sudah memenangi 11 trofi prestisius ketika bermarkas di Highbury.Â
Tak hanya itu, ketika di Highbury Arsenal sendiri dikenal sebagai klub papan atas yang selalu bersaing untuk trofi Liga Inggris, namun sekarang mereka saja sulit untuk menembus zona eropa dan malah tersingkir dari Liga Europa, kompetisi antarklub kasta kedua eropa dengan menyandang status finalis tahun lalu.
Tim kedua yang memilukan adalah Ajax Amsterdam. Sama seperti Arsenal, Ajax kebagian menjalani laga tandang terlebih dahulu ke markas Getafe. Menghadapi tim asal Spanyol itu, Ajax yang jauh diunggulkan justru pulang dengan kekalahan 2-0.Â
Uniknya Getafe adalah tim sekota Real Madrid yang Ajax kalahkan di babak 16 besar Liga Champions musim lalu. Ketika itu Ajax membuat keajaiban dengan mengalahkan Real Madrid 4-1 di Bernabeu, tapi ketika bertandang ke markas Getafe (Coliseum Alfonso Perez), Ajax malah menelan kekalahan.
Dengan bekal tertinggal 0-2 membuat pasukan Erik Ten Haag harus menang minimal 3-0 untuk lolos. Leg kedua harusnya Ajax bisa bermain lepas dan menyerang seperti yang biasa mereka tampilkan. Tapi pada pertandingan Jumat (28/2) dini hari WIB itu, tuan rumah tertinggal terlebih dahulu dari sang tamu di menit ke-5.Â
Tetapi Ajax mampu menyamakan kedudukan di menit ke-10, sayangnya dengan Getafe yang mampu menciptakan gol tandang, Ajax butuh 3 gol lagi di sisa menit pertandingan.
Ajax baru bisa unggul lagi di babak kedua tepatnya di menit ke-63, itupun berkat own goal pemain bertahan Getafe. Hingga peluit panjang wasit di akhir babak kedua, Ajax gagal menambah gol dan harus rela tersingkir dari Liga Europa dihadapan pendukungnya sendiri di Johan Cruyff Arena.