Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Serge Gnabry, dari Pesepak Bola Terbuang ke Pencetak Rekor Liga Champions

26 Februari 2020   14:37 Diperbarui: 26 Februari 2020   14:38 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak ada yang menyangka sosok Serge Gnabry akan menjadi buah bibir seperti musim ini. Kalau kita berkaca pada beberapa musim lalu, namanya justru dianggap pemain flop.

Dari hasil leg 1 babak 16 besar Liga Champions antara tuan rumah Chelsea vs Bayern Munich Rabu (26/2) dini hari WIB, Bayern menang dengan skor 3-0. Robert Lewandowski tampil menawan dengan 1 gol dan 2 assist, dan 2 umpan itu berhasil dikonversi menjadi gol oleh Serge Gnabry. Hebatnya, Gnabry mencetak 2 golnya dalam rentan waktu 3 menit di babak kedua tepatnya di menit ke-51 dan 54.

Dua gol Gnabry ke gawang Chelsea menambah torehan golnya di Liga Champions musim ini menjadi 6 gol. Sebelumnya ia sudah mencetak 4 gol pertamanya ke gawang Tottenham Hotspurs di babak grup. Kala itu Gnabry menyumbang 4 gol dalam kemenangan 7-2 Bayern atas Spurs.

Rekor Gnabry di Liga Champions

Hingga memasuki fase knock out Liga Champions, Gnabry total telah mengemas 6 gol. Hebatnya semua golnya itu ia cetak ke gawang klub Liga Inggris. Uniknya lagi, semua korban Gnabry itu adalah tim asal kota London, Tottenham Hotspurs dan Chelsea.

Dilansir dari OptaJoe, Gnabry menjadi pemain pertama dalam sejarah Liga Champions yang mampu mencetak seluruh 6 gol pertamanya melawan tim dari negara yang sama (Spurs dan Chelsea). Gnabry justru mampu mencetak 6 gol dari dua penampilannya di kota London ketika berseragam Bayern Munich. Padahal dalam 9 penampilan pertamanya di London bersama Arsenal pada periode 2012-2014, ia tak bisa mencetak gol bagi The Gunners. Ya, semua gol Gnabry di Liga Champions ia cetak di kota London.

Masih dari OptaJoe, Gnabry juga berhasil mencatat rekor lainnya. Dia menjadi pemain kedua dalam sejarah Liga Champions yang mampu mencetak gol di dua klub asal London di musim yang sama dalam satu kompetisi. Dia menjadi pemain kedua setelah Luis Figo yang pertama melakukannya pada musim 1999-2000 ke gawang Arsenal dan Chelsea. Gnabry juga menjadi pemain kedua setelah Ronaldinho yang mampu mencetak 2 gol ke gawang Chelsea di fase gugur Liga Champions.

Penampilan impresif Gnabry di Liga Champions juga buah dari performa apiknya di Bundesliga musim ini. Dari 21 penampilannya untuk Die Roten ia sudah mengemas 10 gol dan 8 assists. 10 gol yang dicatatkan Gnabry musim ini juga menyamai jumlah golnya untuk Bayern musim lalu, namun kala itu ia butuh 30 laga untuk melakukannya.

Performa apiknya untuk Bayern juga menular ke penampilannya untuk timnas Jerman. Di bawah asuhan Joachim Low ia menjadi andalan timnas Jerman sepanjang penampilan mereka di tahun 2019 termasuk di ajang Kualifikasi Piala Eropa 2024. Dari 8 penampilannya untuk timnas Jerman di tahun 2019, Gnabry mampu mencetak 9 gol. Total selama membela timnas Jerman senior, ia sudah mencetak 13 gol dari 13 penampilan.

Terbuang di Liga Inggris, bangkit di Bundesliga

Namun jika kita mundur ke beberapa musim lalu, tak ada yang menyangka Gnabry akan menjadi bintang bagi Bayern Munich dan timnas Jerman.

Pemain yang akan berulang tahun ke-25 bulan Juli nanti itu lahir di kota Stuttgart. Ia memilki garis keturunan Pantai Gading dari ayahnya. Besar di kota Stuttgart, Gnabry menimba ilmu di tim muda Vfb Stuttgart dari usia 11 tahun hingga ia dibeli Arsenal di tahun 2011.

Salah satu penampilan Gnabry kala memakai seragam Arsenal. (sumber foto: 90min.com)
Salah satu penampilan Gnabry kala memakai seragam Arsenal. (sumber foto: 90min.com)

Semasa remaja, ia dikenal sebagai seorang pelari cepat. Bakatnya dalam berlari dan instingnya dalam mencetak gol menjadikan Arsene Wenger kepincut. Selain Arsenal, Gnabry juga rutin dipanggil timnas Jerman usia muda, mulai dari timnas U-16 hingga U-21.

Bisa dibilang ia adalah salah satu bakat muda terbaik Jerman kala itu. Memulai debutnya bersama Arsenal di musim 2012-2013, Gnabry masih sulit menembus starting eleven. Di musim itu ia hanya mencatat 1 penampilan di liga dan 1 penampilan di Liga Champions.

Musim keduanya bersama Arsenal berjalan lebih baik bagi Gnabry. Di musim itu ia juga berhasil menyumbang gol pertamanya bagi Arsenal di ajang Liga Inggris kala bersua Swansea City. Sepanjang tahun 2013, Gnabry bermain baik bagi Arsenal dan timnas Jerman usia muda. Hal itulah yang membuat ia secara mengejutkan masuk dalam nominasi Golden Boy Award. Namun di musim 2014-2015 ia harus absen sepanjang musim akibat cedera lutut parah.

Sepertinya cedera parahnya itu telah membuat performa Gnabry turun drastis dan membuat ia terbuang dari Arsenal. Arsenal memutuskan meminjamkannya ke West Bromwich Albion semusim kemudian demi memberinya menit bermain sambil berharap performanya membaik. Tetapi Gnabry gagal membuktikan performanya di WBA dengan hanya tampil sekali di liga dan di pertengahan musim Arsenal memutuskan menariknya dari masa pinjaman. Kembali ke Arsenal tidak membuat performa Gnabry membaik, ia masih sulit mendapat kepercayaan Wenger dan sulit menembus tim utama.

Akhirnya Gnabry memutuskan kembali ke Jerman dengan menerima pinangan Werder Bremen di musim panas 2016. Di Bremen ia tampil regular dan berhasil mencetak 11 gol. Performanya itulah yang membuat Bayern kepincut, namun berbeda dengan Arsenal yang langsung membawanya ke tim utama, Gnabry langsung dipinjamkan kembali ke Hoffenheim di musim 2017-2018. Lagi-lagi ia berhasil mencatat performa baik dengan torehan 10 gol dari 26 penampilan dan berhasil membawa Hoffenheim finish di posisi ketiga sekaligus membawa klubnya tampil di Liga Champions 2018-2019.

Akhirnya Gnabry baru resmi menjadi pemain Bayern di bulan Juli 2018. Di musim pertamanya bersama Bayern, lagi-lagi ia mampu menjaga performa bagusnya dengan catatan 10 gol di Bundesliga. Total di musim pertamanya bersama Bayern, ia mampu mencetak 13 gol diseluruh kompetisi dengan catatan penampilan sebanyak 42.

Menurunnya performa duet Robben-Ribery akibat usia dan cedera seperti menjadi berkah bagi Gnabry. Di bawah asuhan Niko Kovac, ia selalu menjadi andalan di sisi sayap Bayern. Di akhir musim ia bahkan menjadi pencetak gol terbanyak kedua dibawah Lewandowski. Dan seperti yang sudah kita lihat, Gnabry masih melanjutkan performa menawannya bersama Bayern di bawah asuhan Hans-Dieter Flick.

Dari Gnabry kita bisa belajar untuk tidak menyerah membuktikan diri. Sempat dicap flop oleh media dan penggemar, Gnabry justru menjelma menjadi pemain andalan dua musim terakhir. Tak hanya bagi klub namun juga negaranya. Penampilannya itu juga membuat fans Arsenal iri sebab dulu ia tak tampil seperti itu dibawah asuhan Wenger, penyesalan memang selalu datang di akhir.

Namun sepertinya Gnabry masih menjadi pendukung setia Arsenal walau ia sempat terbuang di sana. Buktinya selepas mengalahkan Chelsea di kandangnya ia melampiaskan euforianya di akun twitternya. Gnabry membuat cuitan "London still red.." sambil memuat foto-fotonya ketika merayakan gol. Gnabry memang selamanya tak bisa lepas dari kisahnya bersama Arsenal. Sebelumnya ia juga membuat cuitan serupa setelah membantai Spurs.

Serge Gnabry telah membuktikan dirinya bersama Bayern. Nyinyiran dan keraguan atas dirinya berhasil ia jawab dengan performa menawan. Berkat penampilan apiknya, per Desember 2019 transfermarkt merilis market value Gnabry yang diperkiran mencapai 80 juta euro.

Bersama Bayern Gnabry masih berkesampatan memenangi gelar Bundesliga, DFB Pokal dan Liga Champions. Di Liga Champions langkah Bayern makin mudah sebab di leg kedua mereka akan jadi tuan rumah. Lalu, apakah Gnabry akan meneruskan rekornya mencetak gol ke gawang tim London di Liga Champions? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.

Sekian. Salam olahraga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun