Akan tetapi sebuah fakta miris menimpa pemain Indonesia yang berkarier di luar negeri seperti Egy dan Basna. Seperti yang dialami Basna di kualifikasi Piala Dunia 2022 tahun lalu, ia menjadi bahan bully-an netizen atas performanya. Pun sama dengan Egy ketika membela timnas U-23 di SEA Games 2019 kemarin dimana tiap Egy kehilangan bola atau gagal mencetak gol langsung dihujat sebagian suporter Indonesia.
Bagi saya,fakta itu cukup miris. Pasalnya Basna dan Egy justru membuktikan diri bahwa mereka berdua laku di kancah sepak bola internasional. Tapi kenapa masih banyak penikmat bola Indonesia menganggap berkompetisi di dalam negeri asal jadi starter lebih baik daripada berkarier di luar negeri?
Tak perlu panjang lebar, kita ambil saja pelajaran dari generasi Essien di timnas Ghana. Bagaimana prestasi dan kiprah mereka di kancah internasional? Yang pasti jelas dan jauh lebih baik dari pemain Indonesia. Soal karier, pemain Afrika yang bermain di luar negeri juga membuktikan nasib mereka lebih baik dan skill mereka juga terasah. Apakah iya pemain Indonesia masih memilih berdiam diri di kompetisi lokal?
Sepertinya karena ogah keluar negeri dengan alasan yang bermacam-macam (keluarga menjadi alasan paling banyak), nyali pemain timnas kita ciut terlebih dahulu ketika berjumpa pemain kelas dunia. Hasilnya kelihatan bukan, timnas kita prestasinya begitu-begitu saja. Masa iya mau membanggakan lolos Piala Dunia 1938 ketika dijajah Belanda? Malu dong dengan Panama yang begitu girang ketika berhasil mencetak gol pertamanya di Piala Dunia 2018 lalu.
Beto Goncalves yang resmi menjadi WNI sejak 2018 lalu juga pernah bercerita bagaimana anak-anak di Brasil bermimpi dan berambisi sejak kecil untuk bisa bermain di klub-klub top dunia dan berusaha mewujudkannya. Ketika diwawancarai vlogger asal Brasil, Beto membeberkan bahwa kurangnya ambisi pemain Indonesia yang menghambat perkembangan sepak bola Indonesia. Beto berpendapat, asal berada di zona nyaman, mampu mendapat nafkah sudah cukup buat pemain Indonesia.
Ini bukan soal memakai jasa pemain naturalisasi atau pemain keturunan untuk memperkuat timnas. Tetapi ini adalah soal impian, kemauan, dan tekad para pemain sepak bola Indonesia untuk berani menantang diri dan mengembangkan kemampuannya dengan berkarier di luar negeri. Kita tunggu saja siapa setelah Egy dan Basna yang bernyali untuk berkiprah di luar Indonesia. Salam sepak bola. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H