Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hancur! Ini Sedikit Saran untuk AC Milan Berbenah

24 Desember 2019   09:10 Diperbarui: 24 Desember 2019   09:14 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Donnarumma yang menangis terlihat ditenangkan kakaknya, Antonio keluar lapangan. (sumber: GAZZETTA)

Kalah, AC Milan kembali menelan kekalahan di lanjutan Liga Italia. Namun, sepertinya kata tersebut kurang pas menggambarkan kondisi Milan kini. Mungkin kata "hancur!" lebih tepat, pasalnya, Milan kalah secara mengenaskan.

Dalam lanjutan giornata 17 Liga Italia, Milan yang bertandang ke kandang Atalanta pulang dengan tangan hampa setelah kalah dengan skor parah, 5-0. Ini merupakan kekalahan ke-8 milan musim ini dan salah satu kekalahan terparah Milan di liga dalam sejarah. Dilansir dari optapaolo, kekalahan dengan margin 5 gol dalam satu pertandinan Liga Italia tersebut merupakan kejadian keempat kali dalam sejarah Milan dan menjadi kekalahan terburuk Milan di kompetisi sejak kalah dari Roma di tahun 1998, rekor buruk bagi pasukan Pioli.

La Dea, si "anak kos baru" di San Siro menghancurkan seniornya di kampung halamannya. Ya, seperti yang kita ketahui, Atalanta memakai stadion San Siro di Milan untuk berlaga di Liga Champions Eropa, dan tanpa ampun mereka mengalahkan sang senior dengan skor kejam, sungguh tak sopan!

Derita Milan tak cukup dilapangan saja. Seusai laga, salah satu pemain Milan menjadi bahan perbincangan di Italia. Bagaimana tidak, Frank Kessie, gelandang Milan melakukan sesuatu yang membuat pendukung Milan geram karena menyukai postingan kapten Atalanta, Papu Gomez di Instagram seusai laga Atalanta vs Milan. Memang Kessie adalah salah satu mantan pemain Atalanta yang kini membela Milan, namun statusnya sebagai pemain Milan yang baru saja kalah, perbuatannya tentu tidak bijak.

Atas aksinya di media sosial tersebut memunculkan rumor bahwa Milan siap untuk menjual Kessie. Seperti yang dirumorkan beberapa bulan ini, Kessie diminati klub-klub Liga Inggris dan kabarnya manajemen Milan kini mematok harga 30 juta euro untuk seorang Kessie.

Nasib cukup serupa dialami Lucas Paqueta, gelandang muda asal Brasil. Paqueta merupakan salah satu aset pemain muda yang Milan datangkan musim lalu. Bersama Donnarumma, mereka begitu ngotot dipertahankan manajemen. Namun, kisah berbeda telah terjadi. PSG datang menawar Paqueta dengan mahar 30 juta euro. Tawaran ini muncul dari Leonardo, orang yang sama yang mendatangkan Paqueta ke Milan musim lalu. Kabarnya negosisasi malah berlanjut dan PSG menawarkan Julian Draxler sebagai materi pertukaran.

Apa yang terjadi kini dengan Milan memang sebuah ironi. Deretan pemain muda yang merupakan bagian dari rencana peremajaan tim justru siap dijual ke klub lain demi pundi-pundi uang untuk bursa transfer Januari mendatang. Namun, langkah ini tidak bisa disalahkan mengingat kondisi keuangan Milan yang belum stabil, apalagi kabarnya Milan sedang mencari investor baru untuk mendanai mereka, hmm..

Kisah pilu akibat kekalahan telak dari Atalanta tak cukup sampai disitu. Sesuai laga, Gianluigi Donnarumma terlihat menangis setelah kebobolan lima gol. Seusai laga hanya Gigio yang menangis dan terlihat begitu terpuruk. Kebobolan 5 gol yang juga merupakan kekalahan terparah dalam sejarah klub jelas meruntuhkan mental pemain Milan. Namun, aksi Kessie di media sosial jelas bertolak belakang dengan aksi Donnarumma.

Empati dari milanisti berdatangan kepada Donnarumma, peraih Golden Boy Italia 2019 tersebut. Beberapa milanisti menyarankan Donnarumma segera mencari klub baru untuk menyelamatkan kariernya. Pasalnya banyak pengamat dan pendukung milan sendiri yang menyatakan bahwa pertandingan melawan Atalanta adalah pertarungan antara Atalanta melawan Donnarumma seorang. Ironisnya, Donnarumma dikabarkan baru saja menolak tawaran dari Real Madrid dan berencana memperpanjang kontraknya di Milan. Namun, dengan harga jual yang tinggi Donnarumma bisa jadi solusi keuangan Milan sekaligus penyelamatan karier baginya.

Donnarumma yang menangis terlihat ditenangkan kakaknya, Antonio keluar lapangan. (sumber: GAZZETTA)
Donnarumma yang menangis terlihat ditenangkan kakaknya, Antonio keluar lapangan. (sumber: GAZZETTA)
Saran Untuk AC Milan Berbenah

Gagal masuk ke Liga Champions Eropa sejak 2014, gagal bersaing di papan atas Liga Italia sejak 2012, berganti pelatih 8 kali dalam 5 musim terakhir, dan rentetan kekalahan memalukan di Liga adalah hasil buruk Milan beberapa musim ini. Belum lagi pergantian kepemilikan Milan dari Berlusconi ke investor Cina dan Elliot Management serta diisukan akan berganti lagi dalam waktu dekat ini.

Atas rentetan derita Milan dekade ini, penulis punya sedikit saran untuk Milan. Pertama, daripada sekedar bertahan di kasta tertinggi kompetisi Italia dan hanya berkeinginan berlaga di Liga Europa, lebih baik lupakan saja musim ini. Daripada target yang yang hendak dicapai tidak sesuai dengan sejarah kajayaan klub lebih baik akhiri musim ini lebih cepat untuk membenahi klub di segala lini.

Kedua, segera benahi manajemen Milan dengan SDM yang kompeten. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada legenda Milan yang kini duduk di kursi manajemen, Milan yang sekarang sedang butuh kemajuan instan dan jaminan sukses. Masih ada setengah musim tersisa, masih ada waktu bagi manajemen Milan yang sekarang untuk memperlihatkan hasil kerjanya.

Ketiga, segera jual pemain yang performanya buruk dan masih punya harga jual tinggi. Dengan menjual pemain ini, Milan bisa dapat dana segar untuk menyongsong bursa transfer Januari mendatang dan mengurangi salary cap yang tinggi. Mendatangkan pemain senior yang sarat pengalaman juga penting bagi proyek pemain muda Milan dan mendatangkan Ibrahimovic bisa jadi solusi.

Ya, kabarnya Milan dan Ibra telah sepakat untuk menjalin kerjasama kembali. Kini tinggal urusan gaji saja yang belum deal. Tapi tawaran dari Everton untuk Ibra bisa jadi sandungan Milan bereuni dengan Ibra.

Terakhir, carilah pelatih yang sesuai dengan proyek jangka panjang klub. Tak perlu pelatih mahal yang hobi membeli pemain, cukuplah pelatih yang paham kondisi keuangan Milan dan sejarah Milan sebagai salah satu klub tersukses di Eropa. Yang jelas #PioliOut bukan solusi instan Milan saat ini.

Apa yang terjadi dengan Milan beberapa musim terakhir memang mengenaskan. Sejarah kejayaan peraih 7 trofi Liga Champions Eropa ini seolah runtuh tak bersisa. Kekalahan dari Atalanta juga semakin memperburuk posisi Milan di papan klasmen. Milan merosot ke posisi 11 dengan 21 poin dari 17 pertandingan. Sebuah capaian buruk dalam sejarah setelah terakhir terjadi di musim 2013/2014 ketika mengumpulkan 19 poin dari 17 laga.

Tak berhenti disitu, kekalahan dari Atalanta jelas menjadi hadiah natal terburuk bagi milanisti. Hasil tersebut juga terjadi selepas Milan merayakan usianya yang ke-120 tahun pada 13 Desember lalu.

Pada akhirnya sebagai penikmat sepakbola hanya bisa berharap keajaiban bagi Milan dan mendoakan Milan agar tidak jatuh ke jurang keterpurukan seperti Nottingham Forest di masa lalu. Salam Olahraga.    

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun