Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Tanpa Andalan, Ganda Putra dan Tunggal Putra Berguguran

8 Desember 2019   08:59 Diperbarui: 8 Desember 2019   09:14 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wahyu/Ade akan jadi tumpuan ganda putra di SEA Games 2019 (sumber: bola.kompas.com)

Bulu tangkis selalu menjadi cabang olahraga (cabor) andalan kontingen Indonesia untuk mendulang pundi emas di ajang SEA Games. Begitu juga dengan SEA Games 2019 di Filipina ini. Bulu tangkis diandalkan untuk mencapai target emas Indonesia.

Sayangnya, Indonesia tidak bisa turun ke ajang SEA Games dengan pasukan terkuatnya. Sepanjang tahun 2019 ini, pebulu tangkis paling bersinar datang dari sektor ganda putra. Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra bergantian menguasai sektor ganda putra dunia. Namun, keduanya tidak turun pada ajang SEA Games kali ini.

Memang ganda putra selalu punya banyak amunisi. Itulah mengapa tim pelatih tak ambil pusing dan menaruh harapan pada ganda putra terbaik ketiga Indonesia, Fajar Alfian/Rian Ardianto. Tapi apa hendak dikata, Fajar/Rian angkat koper lebih cepat dari Filipina.

Fajar/Rian harus gugur di babak perempat final ganda putra cabor bulu tangkis kategori perorangan. Fajar/Rian yang menjadi unggulan pertama kandas dari ganda putra Thailand berperingkat 43 BWF. Sungguh hasil yang disayangkan dari peraih medali perak Asian Games 2018 ini.

Penampilan Fajar/Rian di kategori perorangan ini menjadi klimaks dari penampilannya yang loyo di kategori beregu. Di final beregu putra, Fajar/Rian gagal menyumbang angka setelah kalah dari ganda putra Malaysia. Kekalahan itu juga menjadi klimaks loyonya performa mereka di turnamen BWF.

Selepas memenangi Korea Open di bulan September, performa Fajar.Rian menunjukkan grafik penurunan. Padahal mereka sudah menapaki peringkat 5 BWF dan diwaktu yang sama, The Minions dan The Daddies semakin berprestasi.

Fajar/Rian memang tengah menjadi sorotan. Selepas Asian Games, keduanya semakin banyak fansnya berkat performa dan paras wajahnya. Namun bukannya semakin ganas di lapangan seperti Marcus/Kevin atau Ahsan/Hendra, Fajar/Rian malah inkonsisten. Khusus untuk Fajar Alfian, saya pribadi melihat dia begitu aktif bersosial media bahkan ketika ia masih turun di SEA Games Filipina. Padahal keduanya pernah diperingatkan Herry IP, pelatih ganda putra pelatnas PBSI untuk mengurangi kegiatannya di media sosial.

Kini ganda putra hanya tinggal mengandalkan Wahyu Nayaka/Ade Yusuf di kategori perorangan. Wahyu/Ade yang menjadi pahlawan kemenangan beregu putra kemarin masih melaju hingga babak semifinal. Di babak semifinal ini mereka sudah ditunggu Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang tampil apik sepanjang SEA Games ini.

Wahyu/Ade akan jadi tumpuan ganda putra di SEA Games 2019 (sumber: bola.kompas.com)
Wahyu/Ade akan jadi tumpuan ganda putra di SEA Games 2019 (sumber: bola.kompas.com)
Apabila kalah, setidaknya medali perunggu telah dikantongi Wahyu/Ade. Tetapi, hasil seperti itu tentu bukan yang diharapkan. Pasalnya, di 2017 lalu, ganda putra gagal meraih emas dan memutus rantai tradisi emas ganda putra di SEA Games. Sejak 2005 hingga 2015, ganda putra selalu meraih emas. Semoga saja lewat Wahyu/Ade, emas bisa kembali diraih, aamiin.  

Tanpa Jojo dan Ginting, Tunggal Putra Sudah Habis

Berbeda dengan ganda putra, sektor tunggal putra Indonesia di cabor bulu tangkis kategori perorangan telah habis. Titik, tak ada koma. Firman Abdul Kholik dan Shesar Hiren Rhustavito yang turun di kategori perorangan gagal melaju ke babak semifinal.

Firman dan Vito turun di kategori perorangan menyusul keputusan pelatih yang tidak menurunkan Jonatan Christie dan Anthony Ginting demi ajang BWF World Tour Final. Tanpa kehadiran Jojo dan Ginting, tunggal putra seperti tanpa taring.

Aksi Firman Abdul Kholik di salah satu ajang BWF (sumber: foxsport.co.id)
Aksi Firman Abdul Kholik di salah satu ajang BWF (sumber: foxsport.co.id)
Di laga pertama saja, Firman langsung kandas dari tunggal putra Thailand unggulan keempat. Untungnya, kegagalan Firman tak diikuti Vito. Di laga pertama Vito menang dan melaju ke babak perempat final. Namun kemarin di perempat final, Vito gugur dari tunggal putra Singapura. Kekalahan Vito ini juga menjadi kegagalan tunggal putra menyumbangkan emas bagi Indonesia.

Shesar Hiren Rhustavito belum mampu melaju ke semifinal SEA Games 2019 (sumber: bola.kompas.com)
Shesar Hiren Rhustavito belum mampu melaju ke semifinal SEA Games 2019 (sumber: bola.kompas.com)
Alih-alih mempertahankan medali emas di 2017 lalu, medali perunggu saja gagal diraih tunggal putra di SEA Games 2019 ini. Padahal di SEA Games 2017 lalu, tunggal putra sukses meraih 1 emas dan 1 perunggu. Kala itu, emas sukses diraih Jonatan Christie dan perunggu diraih Ihsan Maulana.

Kekalahan Firman dan Vito juga memperlihatkan kelemahan sektor tunggal putra Indonesia. Tanpa Jojo dan Ginting sebagai amunisinya, tunggal putra Indonesia sepeti tampil tanpa kekuatan. Bisa dibilang level permainan Firman dan Vito masih jauh dari Jojo dan Ginting. Di ranking BWF saja, Firman menempati peringkat ke-83 dan Vito menempati peringkat ke-21. Sedangkan Jojo dan Ginting telah berhasil masuk 10 besar ranking BWF, Jojo di peringkat 6 dan Ginting di peringkat 8.

Cabor bulu tangkis di SEA Games memperebutkan total 7 medali emas, 2 dari kategori beregu dan 5 dari kategori perorangan. Kategori beregu sudah selesai dipertandingkan, kini tinggal kategori perorangan yang masih berlanjut hingga 9 Desember esok. Indonesia masih punya wakil di tunggal putri, ganda putri, ganda putra, dan ganda campuran.

Semoga wakil Indonesia yang tersisa bisa bermain maksimal dan menyumbang emas. Setidaknya mereka harus bisa menghentikan laju Thailand yang mulai berlari meraih emas demi mempertahankan peringkat kedua perolehan medali. Kita doakan yang terbaik saja bagi atlet yang masih berlaga. Salam olahraga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun