Jumat 22 November lalu, UEFA telah melakukan drawing babak playoff untuk menentukan 4 tim yang berhak memperoleh tiket sisa ke Piala Eropa 2020.
Tahukah pembaca, berbeda dengan edisi Piala Eropa yang lalu, babak playoff kali ini diperebutkan 16 tim. Babak playoff yang akan berlangsung pada pertengahan Maret tahun depan.
Berbeda dengan edisi Piala Eropa sebelumnya, tim yang lolos babak playoff tidak lagi ditentukan oleh peringkat 3 terbaik pada babak kualifikasi, namun penentuan ke-16 tim tersebut didasarkan pada hasil UEFA Nations League 2018-2019.
Jadi, kualifikasi Piala Eropa kemarin murni untuk menentukan 2 tim pada masing-masing grup yang lolos otomastis ke putaran final Piala Eropa 2020. Jika pembaca jeli, sesungguhnya kualifikasi Piala Eropa sudah dimulai sejak UEFA Nations League berlangsung bukan ketika kualifikasi resminya bergulir. Sistem yang menarik bukan?
![Bagan hasil undian babak playoff Piala Eropa 2020 (sumber: squawka)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/12/03/euro-2020-playoffs-squawka-5de68591d299ee52c0013a22.jpg?t=o&v=770)
Nah, bagi yang belum paham, UEFA Nations League dibagi menjadi 4 liga, Liga A, B, C, dan D. Pembagian peserta masing-masing liga ditentukan oleh peringkat negaranya di ranking FIFA. Masing-masing penghuni peringkat atas pada babak grup Nations League bakal mendapat tiket playoff Piala Eropa 2020. Jadi, grup A bakal dihuni tim dari Nations League A yang belum lolos babak kualifikasi, begitu seterusnya hingga grup D. Menariknya, pada grup D dihuni negara-negara yang belum pernah tampil sama sekali pada putaran final Piala Eropa.
Calon tim debutan Piala Eropa 2020
Pada babak playoff ini bakal ada calon tim debutan lagi yang berpeluang tampil perdana di Piala Eropa 2020. Sebelumnya, Finlandia telah sukses merebut satu tiket putaran final Piala Eropa dan bakal tampil di ajang ini untuk pertama kalinya.
Pada babak playoff ini ada 6 tim yang belum pernah berlaga pada putaran final Piala Eropa. Namun secara teori hanya ada 3 tim dari 6 tim tersebut yang punya peluang lolos. Alasannya jelas karena 4 tim harus saling mengalahkan di grup D.
Grup D yang berisi Georgia, Kosovo, Makedonia, dan Belarus belum pernah tampil di putaran final Piala Eropa. Secara kualitas tim, Kosovo memiliki peluang besar untuk lolos dari grup D babak playoff ini. Tampil di Piala Eropa 2020 merupakan pembuktian bagi anggota termuda FIFA dan UEFA ini.
Dari grup B, ada Bosnia and Herzegovina yang belum pernah tampil di putaran final Piala Eropa, tapi mereka pernah tampil sekali di Piala Dunia pada 2014 silam. Bosnia yang masih mengandalkan Dzeko dan Pjanic di lini serang sering kurang beruntung di laga-laga penting.
Sementara dari grup C, mirip dengan Bosnia, Israel juga memupuk asa untuk tampil pada putaran final Piala Eropa untuk pertama kalinya selepas memutuskan bergabung menjadi anggota UEFA. Ya, Israel dulunya merupakan anggota AFC sebelum menyebrang ke UEFA pada tahun 1991. Tapi langkah mereka bakal berat mengingat Skotlandia akan jadi lawan di semifinal dan apabila lolos final mereka sudah ditunggu Norwegia/Serbia.
Besar harapan penikmat sepakbola dunia untuk bisa melihat aksi tim debutan di putaran final Piala Eropa tahun depan. 2016 lalu, Islandia dan Wales sebagai tim debutan sukses mencuri perhatian eropa. Islandia yang menjalani debut di Piala Eropa 2016 sukses mencapai babak perempat final sebelum dikandaskan tuan rumah Prancis. Sementara Wales tampil lebih memukai dengan mampu mencapai babak semifinal di Prancis 2016 lalu.
Kita tunggu saja siapakah tim debutan di Piala Eropa 2020 nanti dan kita doakan semoga penampilan mereka tidak mengecewakan para penikmat bola.
Nasib Juara Bertahan dan Juara Piala Dunia di Piala Eropa 2020
Update terbaru, Sabtu (30/11/2019) lalu telah dilakukan drawing babak grup putaran final Piala Eropa 2020. Hasilnya ada kejutan besar yang mempertemukan juara bertahan dan juara piala dunia dalam satu grup.
![Hasil undian babak grup putaran final Piala Eropa 2020 (sumber: espn.com)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/12/03/espn-5de6874a097f36387b7ce9e2.jpg?t=o&v=770)
Kenapa mereka bisa satu grup? Jawabannya sederhana, ketiga tim tersebut berada dalam pot berbeda ketika dilangsungkan drawing. Jerman ada di pot 1, Prancis di pot 2, dan Portugal di pot 3, sehingga ketiga tim bisa bertemu dalam satu grup. Penentuan pot tersebut didasarkan pada performa di babak kualifikasi.
Melihat performa ketiga negara di babak kualifikasi dan laga persahabatan, Prancis lebih unggul. Jerman selepas menjadi kampiun Piala Dunia 2014 lalu, penampilannya kurang meyakinkan. Pensiunnya beberapa pemain senior dan regenerasi menjadi kendala bagi Jerman. Sementara Portugal sudah biasa tampil dramatis di laga-laga penting kualifikasi maupun putaran final.
Jika ingin lolos, Jerman, Prancis, dan Portugal harus saling mengalahkan. Bisa jadi grup F ini akan sangat seru dan menghadrikan kejutan. Apalagi masih ada Islandia, Rumania, Bulgaria atau Hungaria yang akan masuk ke grup neraka ini. Â
Penikmat bola sejati pasti menunggu-nunggu aksi ketiga juara di grup neraka ini. Namun ketahuilah, piala eropa selalu menghadirkan kejutan tak terduga. Pada tahun 2004 siapa yang menyangka Yunani menjadi kampiun setelah mengalahkan Portugal dengan Luis Figo-nya?
Di tahun 2008 dan 2012, Spanyol mencetak rekor sebagai tim pertama yang berhasil mempertahankan trofi Piala Eropa. Dan pada 2016 lalu di Prancis, Portugal menjadi juara setelah hanya menempati posisi ketiga terbaik di babak grup.
Namun tak menutup kemungkinan juga, Portugal di Piala Eropa 2020 esok bisa tampil buruk seperti Yunani di 2008. Kala itu, sebagai juara bertahan, Yunani gagal meraih satu kemenanganpun di babak grup dan finish sebagai tim terburuk.
Dan tak menutup kemungkinan juga, Prancis bakal mengulang kesuksesan dengan menjadi juara piala eropa setelah memenangi piala dunia seperti yang telah mereka lakukan di tahun 1998 dan 2000 lalu. Â
Yang pasti nasib tim debutan dan para juara di Piala Eropa 2020 esok hanya bisa kita nikmati setelah kompetisi itu resmi bergulir. Piala Eropa edisi ini sangat spesial.
Memperingati 60 tahun usia kompetisi tersebut, Piala Eropa edisi ini diadakan di 12 kota di 12 negara penyelengara. Di edisi spesial ini, penikmat bola berharap bakal muncul kejutan yang spesial.
Akan seperti apa Piala Eropa 2020 nanti? Kita tunggu saja sajiannya dan kita nikmati bersama drama yang akan tersaji. Salam olahraga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI