Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Berkat Gol Bonaventura, Milan Tahan Imbang Napoli di San Siro

24 November 2019   04:08 Diperbarui: 24 November 2019   09:44 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagi-lagi Milan gagal meraih poin penuh di kandang dalam lanjutan Serie A giornata 13. Menyambut Napoli di San Siro, Milan hanya mampu mengamankan satu poin saja. Sebuah hasil yang kurang maksimal dari pasukan Pioli.

Bermain dengan formasi 4-3-3, Milan tampil tertekan sejak kick-off. Trio Biglia-Krunic-Paqueta sering kehilangan bola di lini tengah. Celah inilah yang dimanfaatkan lini tengah Napoli untuk menyerang balik pertahanan Milan.

Tampil dengan formasi 4-4-2 ala Ancelotti, Allan dan Zielinski menjadi batu karang sekaligus motor penggerak lini tengah Napoli. Berawal dari tekanan lini tengah, Napoli sukses menyerang balik Milan.

Susunan formasi AC Milan vs Napoli
Susunan formasi AC Milan vs Napoli
Insigne yang mendapat bola di depan kotak penalti melancarkan tendangan spekulatif, bola membentur mistar gawang Milan namun bola rebound sukses dikonversi menjadi gol lewat sundulan Lozano di menit ke-24. Donnarumma yang kembali jadi pilihan di bawah mistar gawang Milan gagal menepis sundulan tersebut, Milan 0-1 Napoli.

Walaupun tidak tampil dengan Manolas, keberadaan Koulibaly di jajaran bek Napoli sudah cukup jadi tembok penghalang striker Milan. Akibat akumulasi kartu, posisi Calhanoglu di lini serang digantikan Bonaventura yang kembali dari cederanya. Bersama Piatek dan Rebic, mereka mencoba mengacak pertahanan Napoli yang dikomandoi Koulibaly.

Tak butuh waktu lama, usaha Milan membuahkan hasil lima menit selepas kebobolan. Memanfaatkan umpan Krunic, Bonaventura mencetak gol spektakuler dari luar kotak penalty Napoli. Tendangan kerasnya pada menit 29 tak mampu dibendung Alex Meret, 1-1.

Setelah kedudukan kembali sama, kedua tim silih berganti menyerang. Namun hingga peluit jeda dibunyikan kedudukan masih sama kuat. Memasuki babak kedua Milan melakukan pergantian cepat, Ante Rebic yang terlihat pincang diganti di awal babak kedua oleh Frank Kessie. Kessie masuk dengan harapan mampu menjaga bola di lini tengah Milan yang kalah bersaing dengan Napoli.

Namun, pergantian ini ternyata tidak terlalu signifikan pengaruhnya, justru penyerangan Milan jadi sekiti kendor. Untungnya Napoli juga menjadi kalem di awal babak kedua dimulai.

Sadar akan berkurangnya daya serang Napoli, Don Carlo memasukkan Dries Mertens di menit ke-58 menggantikan Callejon. Pergantian ini sukses menambah daya gedor Napoli, peluang pun tercipta, untungnya Milan punya Donnarumma di bawah mistar.

Bencana bagi Milan datang setelah Biglia ditarik keluar pada menit ke-73. Setelah mampu mengimbangi lini tengah Napoli, Kessie yang diplot menjadi gelandang bertahan sering kehilangan bola di lini tengah. Alhasil Napoli makin melancarkan serangan-serangan cepat ke lini pertahanan Milan yang dikomandoi Romagnoli. Sadar akan akan potensi ini, Don Carlo memasukkan striker lagi, adalah Llorento yang masuk menggantikan Lozano yang kelelahan.

Pioli melakukan blunder, mengganti Biglia dengan Calabria yang berposisi asli bek sayap bukanlah tindakan bijak. Bermain bukan di posisi aslinya jelas membuat lini tengah Milan makin rapuh, alhasil Allan berulang kali mampu maju hingga pertahanan Milan dan menciptakan peluang di akhir laga. Milan pun dipaksa bertahan di sepuluh menit terakhir, beruntung gawang Milan tidak jebol.

Milan bukannya tanpa perlawanan. Piatek yang kembali dipercaya sebagai starter memiliki dua peluang bagus di depan gawang Napoli, namun saying dua percobaannya belum merubah hasil. Percobaan pertama masih jauh dari sasaran, sementara percobaan kedua sebelum diganti Pioli mampu diblok Koulibaly. Pergantian striker yang dilakukan Pioli juga tidak terlalu berefek mengingat lini tengah Milan yang sudah kalah saing dengan Napoli. Alhasil hingga peluit panjang dibunyikan, kedudukan sama kuat menghiasa papan skor di San Siro.

Ada kejadian menarik, Piatek yang ditarik pada menit 85 disoraki pendukungnya sendiri. Memiliki 4 peluang sepanjang laga, keempat tendangan tersebut tak ada yang mengarah ke gawang. Rafael Leao yang masuk menggantikan Piatek tak mampu berbuat banyak mengingat Milan sudah kehilangan possession.

Laga debut Bonaventura berbuah Man Of The Match

Namun Milanisti patut bersyukur dengan gol 'Jack' Bonaventura di menit ke-29. Gol ini sangat spesial bagi Jack, apaan akrab Bonaventura, mengingat ia harus menepi hampir setahun akibat cedera lutut.

Penampilannya sepanjang laga juga impresif dengan menciptakan dua peluang dan satu peluang tersebut mampu ia konversi menjadi gol. Melansir dari situs Whoscored, persentase keberhasilan umpannya juga bagus, Jack melepas 37 umpan dengan akurasi mencapai 84%.  

Bonaventura tampil impresif di laga debut selepas cedera lutut
Bonaventura tampil impresif di laga debut selepas cedera lutut
Berkat penampilan impresifnya ini, whoscored menobatkan Jack sebagai Man Of The Match pada laga ini. Para fans juga setuju mengingat penampilan spartan dari Jack inilah yang ditunggu-tunggu milanisti.

Hasil laga versus Napoli ini menempatkan Milan di posisi ke-13 klasmen Serie A.  Sementara Napoli tertahan di posisi 7 dengan 20 poin. Hasil yang kurang baik bagi Napoli karena di lima laga terakhir mereka belum meraih kemenangan dan hanya mampu meraih 4 poin hasil 4 kali imbang.

Milan sebetulnya di posisi yang sama buruknya. Tertahan di posisi 13, dari lima laga terakhir Milan hanya meraih 4 poin hasil sekali menang dan sekali imbang, sisanya Milan menderita kekalahan.

Bagi Pioli sendiri, hasil ini belum memberi napas lega bagi milanisti. Pioli yang ditunjuk sebagai pengganti Giampolo baru menjalani 6 laga dan hanya mampu meraih sekali kemenangan saja. Parahnya, Milan dibawah asuhan Pioli sudah menderita 3 kekalahan dan 2 kali meraih hasil imbang di kandang.

Apakah memang tepat mempercayakan Pioli sebagai allenatore tim sebesar Milan? Hmm.. tunggu saja deh langkah manajemen Milan kedepan, yang pasti untuk sementara ini milanisti bisa menikmati gol spektakuler Bonaventura sebagai pengantar tidur mereka, hehe. Salam.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun