2. Pahami Terlebih Dahulu Potensi Diri Si Anak
Faktor berikut ini sering kali para orang tua tidak menyadari keputusan mereka dalam menyantrikan anak mereka ke pondok pesantren. Faktor itu berasal dari mental si anak itu sendiri.Â
Banyak orang tua tidak menyadari bahwa anak merasa terbebani dengan keputusan orang tua yang menyantrikan anak mereka tanpa diskusi terlebih dahulu dengan si anak, padahal yang menjalani kehidupan pesantren bukanlah mereka tatapi anak yang belum tentu siap dengan kehidupan baru yang akan mereka alami selama memondok.Â
Ada beberapa kasus yang dimana karena mental si anak tidak terbiasa dengan kehidupan pesantren hanya beberapa bulan bahkan beberapa minggu si anak sudah meminta keluar dari pondok pesantren karena ketidak cocokan dalam diri si anak dengan kehidupan pondok pesantren tersebut.
3. Memilih  Pondok Pesantren yang Cocok Untuk Si Anak
Adakalanya sebagian pondok pesantren menjadi sebuah momok yang menakutkan untuk para anak yang belum pernah menyicipi kehidupan pondok pesantren. Sebagian pondok pesantren ada yang mengunakan sistem peraturan yang sangat ketat dalam mendisiplinkan para santri-santri yang ada lingkungan pesantren tersebut.
 Hal ini lah yang menjadikan beberapa anak takut terjun ke kehidupan pesantren karena kedisiplinan yang sangat kental menyelimuti kehidupan pondok pesantren tersebut. Akan lebih baik para orang tua memilihkan pondok pesantren yang sesuai dengan basik si anak. Jika si anak masih belum terbiasa hidup sendiri dengan orang tua lebih baik jangan terlalu dipaksakan atau orang tua bisa menyantrikan anak mereka ke pondok pesantren modern yang sesuai dengan basik anak jaman sekarang.
4. Pilih Pondok Pesantren yang Nyaman dan Berkualitas Baik