Sleman, Jumat, 25 Oktober 2024 --- Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) melalui Divisi Aksi Sosial (Aksos) baru saja meluncurkan program edukasi lingkungan bertema "Menanam Harapan, Hijaukan Masa Depan" di SDN Kertirejo, Sleman, DIY. Dengan mengajak siswa-siswi kelas 4, kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung dalam menjaga lingkungan sekaligus membangun kesadaran akan pentingnya kontribusi setiap individu terhadap alam.
Kepala Sekolah SDN Kertirejo, Sri Mulyani, mengungkapkan rasa terima kasih dan antusiasnya atas kolaborasi bersama HMP UGM. "Kegiatan ini membawa banyak nilai positif bagi anak-anak kami. Selain menambah wawasan, mereka juga mendapat ruang untuk belajar bersama kakak-kakak mahasiswa yang menjadi panutan serta motivasi," ujarnya. Dengan pendekatan interaktif, kegiatan ini tidak hanya membahas isu lingkungan, tetapi juga memberi kesempatan bagi anak-anak untuk mengenal cara menyayangi alam.
Edukatif dan Interaktif: Belajar Lingkungan Lewat Film dan Lagu
Mengawali kegiatan, para siswa disuguhkan film pendek yang mengilustrasikan dampak buruk sampah plastik sekali pakai dan manfaat besar dari menanam pohon. Ditampilkan pula video edukatif yang memperlihatkan dampak negatif penggundulan hutan terhadap keseimbangan ekosistem. Tayangan visual ini memberikan kesan mendalam bagi para siswa, membuat mereka lebih mudah memahami pesan dan tujuan dari perlindungan lingkungan.Â
Selanjutnya, ketua kegiatan, Muhamad Irfan Nurdiansyah atau akrab dipanggil Cak Irfan, mengajak anak-anak untuk bernyanyi bersama dengan lagu sederhana yang mengangkat isu kerusakan hutan dan bahaya banjir. Dengan lirik yang mudah diingat seperti "Kalau hutan-hutan ditebang nanti bisa banjir, buang sampah sembarangan nanti bisa banjir," lagu ini memadukan edukasi dengan gerakan dan ritme yang membuat anak-anak antusias. Aktivitas ini menjadi bagian penting dalam mengemas edukasi lingkungan dengan cara yang lebih menyenangkan dan mudah diterima.
Menanam Bersama dan Mengenal Proses Daur Ulang
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan aktivitas menanam sayuran, di mana para siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok diajak membuat pot kreatif dari galon plastik bekas yang dihias dan digunakan untuk menanam bibit sayuran seperti tomat dan cabai.
Dengan panduan dari mahasiswa HMP UGM, anak-anak belajar tentang proses bercocok tanam, mengenal jenis-jenis tanaman yang bermanfaat, sekaligus memahami pentingnya mendaur ulang sampah plastik sebagai upaya menjaga alam. Agar semakin menarik, di akhir kegiatan diadakan kompetisi untuk memilih kelompok dengan kreativitas terbaik dalam menghias pot dan ketepatan dalam menanam bibit. Para siswa menunjukkan antusiasme yang tinggi, terlebih saat pemenang diumumkan dan mendapatkan hadiah. Kompetisi ini juga membangun semangat kerja sama dan menciptakan rasa bangga bagi para siswa atas usaha mereka dalam berkreasi.
Memupuk Kesadaran Lingkungan Sejak Dini untuk Masa Depan Hijau