Mohon tunggu...
Irfan Nugroho
Irfan Nugroho Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis fanfic Wattpad (@FunFun88) dan Hobi menggambar (Ig : @irfannugroho88)

Selalu berusaha untuk lebih baik lagi dalam kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Belajar dari Naruto dan Tanjiro

1 September 2022   12:45 Diperbarui: 1 September 2022   12:49 974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kamado Tanjiro (sumber : www.crunchyroll.com)

Bagi kalian yang  suka menonton tayangan-tayangan serial anime tentu tidak asing dengan sebutan atau istilah-istilah seperti wibu, husbu, waifu dan otaku. 

Di Indonesia sendiri, sebutan wibu melekat kepada mereka yang menggemari serial anime dan hal-hal yang berhubungan dengan budaya Jepang. Arti dari wibu sendiri adalah sebuah istilah kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu weeaboo, yang kemudian diadaptasi ke bahasa Indonesia menjadi wibu.

Kata wibu kemudian digunakan sebagai julukan bagi orang-orang asing (non-Jepang) yang sangat terobsesi dengan budaya Jepang. Kecintaan terhadap budaya Jepang yang sangat berlebihan inilah yang kemudian membuat wibu khususnya di Indonesia dipandang jelek. Tak jarang sikap para wibu juga menimbulkan kerisihan di lingkungan masyarakat dikarenakan mereka merasa paling tahu soal budaya Jepang. 

Selain itu, mereka juga sering sekali mencampuradukkan bahasa Indonesia dengan bahasa Jepang bahkan banyak di antara mereka yang jatuh cinta terhadap karakter (tokoh) anime favoritnya dan menganggap karakter tersebut sebagai pasangannya di dunia nyata. Dari sinilah istilah waifu dan husbu dikenal.

Penulis tidak bermaksud menjelek-jelekan para penggemar anime, manga atau budaya Jepang lainnya. Penulis pribadi juga menyukai serial anime bahkan bisa dibilang sering menonton anime. 

Namun, karena image wibu di Indonesia selalu negatif, mungkin kita bisa belajar untuk tidak berlebihan dalam menyukai sesuatu khususnya serial anime, tokoh anime dan hal-hal lain yang berkaitan dengan Jepang. 

Perlu diketahui juga, jangan selalu membawa hal-hal bernuansa Jepang atau anime jika kita berada di lingkungan yang asing atau dipenuhi oleh mereka yang bukan penggemar budaya Jepang. Dengan begitu mereka akan bisa menerima kita meskipun kita adalah wibu.

Menonton anime memang boleh-boleh saja asalkan kita juga bisa mengambil pelajaran atau menjadikan anime yang kita tonton sebagai inspirasi untuk hal-hal yang positif. 

Salah satu hal negatif dari wibu adalah, menganggap jika dirinya merupakan karakter dari anime favoritnya. Bahkan saking terobsesinya dengan karakter tersebut, tak jarang banyak para wibu yang meniru karakter favoritnya dan terbawa-bawa hingga di kehidupannya yang nyata atau sehari-hari. Hal ini yang membuat para wibu dijauhi oleh orang-orang sekitar.

Menyukai karakter atau tokoh anime juga boleh saja asal tetap tidak berlebihan. Misalkan jika sangat menyukai tokoh Naruto kita bisa ambil sisi positif dari tokoh tersebut. 

Naruto dikenal sebagai anak muda yang semangat, ceria, pantang menyerah, giat belajar dan peduli terhadap teman-temannya. Beberapa hal positif dari Naruto itu bisa kita jadikan inspirasi di kehidupan sehari-hari tanpa harus menjadi Naruto itu sendiri.

Selain Uzumaki Naruto, ada satu lagi karakter anime yang menurut penulis juga bisa dijadikan inspirasi dan dapat kita ambil sisi positifnya. Dia adalah Kamado Tanjiro dari anime Demon Slayer. Tanjiro merupakan seorang pembasmi iblis yang luar biasa. Sifat dari Tanjiro bisa kita jadikan contoh untuk menjadi orang dengan kepribadian yang lebih baik.

Kamado Tanjiro (sumber : www.crunchyroll.com)
Kamado Tanjiro (sumber : www.crunchyroll.com)

Tanjiro juga dikenal sebagai tokoh yang pantang menyerah, giat belajar, rajin, tenang dan sangat menyayangi teman-temannya terlebih kepada adik perempuannya Nezuko. 

Tanjiro selalu berusaha menjadi kakak yang baik untuk Nezuko dan berjuang sekuat tenaga untuk melindungi sang adik dari segala bahaya. Kita bisa ambil beberapa poin positif dari sifat Tanjiro ini yang dirasa cocok untuk kehidupan kita lagi-lagi tanpa harus menjadi Tanjiro.

Sekali lagi, tidak ada yang salah bagi kita untuk menyukai hal-hal tertentu selama itu tidak berlebihan dan tahu waktu juga tempat. Kita bisa jadikan hobi menonton anime untuk sesuatu hal yang positif. Seperti tadi yang penulis sampaikan, jika menyukai Naruto kita bisa ambil sisi positifnya pun begitu juga dengan Tanjiro.

Bagi penulis, Naruto dan Tanjiro cocok dijadikan inspirasi khususnya bagi kalian para wibu baru dan berusia remaja yang memiliki jiwa muda membara. 

Jika sebelumnya kalian malas belajar tapi ingin cita-cita tergapai, kalian bisa meniru semangat muda dari Naruto yang selalu giat belajar dan berlatih demi menjadi Hokage, dan jika kalian sebelumnya kurang perhatian kepada keluarga, kalian bisa meniru sifat Tanjiro yang sangat menyayangi adiknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun