MotoGP telah memasuki seri ke-14 yang berlansung di Austria. Seperti yang diketahui, sirkuit Spielberg Austria merupakan sirkuit dengan beberapa trek lurus panjang yang menguntungkan motor dengan tenaga besar seperti Ducati.Â
Namun ada perubahan sedikit pada bagian sirkuit yaitu tambahan chicane di antara tikungan 2 dan 3. Hal ini tentu bukan tanpa alasan, chicane baru tersebut ada dikarenakan alasan keamanan mengingat insiden motor Johan Zarco yang menghantam Morbidelli dan juga nyaris mencelakai Rossi dan Vinales pada Gp Austria musim 2020.
Namun dengan adanya chicane baru ini motor bertenaga besar seperti Ducati dan KTM masih diunggulkan untuk menjuarai Gp Austria. Benar saja, pada balapan di Gp Austria Minggu (21/08/2022) lalu, Pecco Bagnaia dari Ducati berhasil keluar sebagai pemenang di Austria. Hal ini menambah rekor tersendiri untuk Ducati yang masih berjaya di Red Bull Ring rumah dari KTM.
Namun di luar dugaan, Fabio Quartararo dan tunggangannya yaitu Yamaha YZR M1 mampu mengacau barisan Ducati pada balapan Gp Austria tersebut. Selepas start Pecco Bagnaia langsung memimpin jalannya balapan diikuti oleh rekan satu timnya yaitu Jack Miller, Jorge Martin dan Enea Bastianini.Â
Pada lap-lap awal terlihat Quartararo cukup kesulitan untuk bisa berada di baris depan, sementara Pecco sulit dikejar. Enea Bastianini juga harus rela berhenti balap akibat mengalami masalah pada velg motornya. Perlahan tapi pasti, Fabio Quartararo mulai maju ke depan dan mendekati Jorge Martin juga Jack Miller.
Setelah berhasil mendekat, Jorge Martin membuat kesalahan sehingga sedikit melebar. Hal ini dimanfaatkan oleh Fabio untuk meraih posisi ketiga dan mengejar Jack Miller. Faktor pemilihan ban juga sangat mempengaruhi peforma El Diablo.Â
Pembalap Yamaha itu memilih untuk menggunakan ban Hard Medium sementara Pecco dan Miller menggunakan ban Soft Soft sehingga di lap-lap akhir kedua pembalap Ducati tersebut sudah kesulitan untuk menjauh. Diketahui Martin juga memakai ban Hard Medium.
Tak disangka, dengan adanya chicane baru justru menguntungkan Fabio. Ia berhasil menyalip Jack Miller untuk posisi kedua di chicane baru tersebut. Meskipun terbantu dengan pemakaian ban Hard Medium, tentu sulit untuk mengejar Ducati dengan power Yamaha yang lemah. Dikutip dari Instagram Yamaha MotoGP, Quartararo mengatakan jika ia mengambil risiko 100% selama 28 lap dan betarung seperti singa.
Di lap terakhir Jorge Martin terjatuh setelah menyalip Jack Miller di tikungan pertama. Beruntung Jack Miller tidak ikut terseret dan berhasil finish di posisi ketiga. Sementara Martin dari Pramac Ducati berhasil finish di posisi ke 10 setelah kembali melanjutkan balapan.
Di lap yang sama, Fabio sudah semakin mendekat kepada Pecco namun tidak cukup waktu dan harus rela finish di urutan kedua.Â
Walau demikian El Diablo senang karena bisa mengamankan 20 poin dan mendapat total 200 poin di puncak klasemen. Saat ini antara Fabio dan Pecco yang berada di posisi tiga klasemen berselisih poin sejauh 44 poin. Sedangkan posisi kedua klasemen masih ditempati oleh pembalap Aprilia yaitu Aleix Espargaro.
Poin tiga besar setelah Gp Austria adalah Fabio Quartararo memimpin dengan 200 poin, diikuti oleh Aleix Espargaro dengan 168 poin dan Francesco Bagnaia di posisi ketiga dengan 156 poin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H