Seirama dengan para kritikus buku, argumentasi global warming pun ditanggapi dingin oleh proffessor linguist MIT, Noam Chomsky. Chomsky menyatakan bahwa Global Warming merupakan isu murahan identik dengan terorisme yang digunakan untuk tujuan invasi ekonomi. Global warming pun telah menjadi salah satu isu global yang dapat mempengaruhi sosio-ekonomi-politik negara, salah satunya lewat Tokyo Protokol dimana kesepakatan antara negara-negara yang memiliki komitmen mempu untuk mengurangi emisi green house gas berupa karbon dioksida, akan diberikan reward dalam kesepakatan perdagangan karbon sekaligus pemberlakuan kebijakan atas komitmennya mereduksi karbon.
Faktanya negara berkembanglah yang dirugikan karena masih memiliki kelemahan sosial dalam penanganan emisi karbon semisalnya sampah, serta pengembangan kebijakan yang diberlakukan justru menghambat pertumbuhan industri yang memiliki keterbelakangan teknologi ramah lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H