Mohon tunggu...
IRFAN MAULANA
IRFAN MAULANA Mohon Tunggu... Pengacara - Pegiat Hukum

young people who want to be the nation's successors

Selanjutnya

Tutup

Politik

Setumpuk Masalah Kecamatan Sekerak Untuk Pewaris Pemerintah

2 November 2024   18:05 Diperbarui: 2 November 2024   18:48 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kecamatan Sekerak dengan ibu kota Sekerak Kanan memiliki luas 257,95 Km, berada pada 8 meter di atas permukaan laut (MDPL). Sekerak memiliki 14 desa/kampung dan 34 dusun yang dinaungi oleh sekitar 7.755 penduduk. 

Mata pencarian utama masyarakat Sekerak adalah bertani. Hal tersebut disebabkan wilayahnya yang sebagian besar masih berupa hutan subur, sehingga cocok untuk lahan pertanian, seperti karet, sawit, sayur-sayuran dan buah-buahan. Hal ini pula yang menyebabkan wilayah Kecamatan Sekerak sangat adem dan asri.

Sekerak dihuni oleh suku Tamiang Hulu sehingga sifat kebanyakan masyarakat daerah ini dikenal ramah, tegas, dan santun.

Namun, di balik keindahan Sekerak masih banyak problem yang belum terselesaikan. Sejak kecamatan ini lahir belum terlihat secercah cahaya kemajuan pada Sekerak. Hal tersebut bisa dilihat dari berbagai aspek.

1. Kondisi Jalan

Kondisi jalan di desa kecamatan Sekerak yang masih banyak rusak bahkan rusak berat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistika (BPS) Aceh Tamiang tahun 2023, jalan kecamatan Sekerak memiliki panjang 48.8 Km dengan kondisi baik hanya 11.30 Km, kondisi sedang 0.8 Km, kondisi rusak ringan 1.4 Km, kemudian dengan kondisi rusak berat mencapai 35.30 Km. Adapun untuk kondisi jalan yang teraspal hanya 13.1 Km, sedangkan kondisi jalan yang krikil/tanah sepanjang 20.4 Km dan dengan kondisi lainnya sepanjang 15.3 Km.

Kondisi tersebut terbilang buruk jika dibandingkan dengan kondisi kecamatan yang hampir sama panjang jalannya seperti kecamatan Bandar Pusaka yang memiliki jalan sepanjang 48.3 Km dan kecamatan Banda Mulia sepanjang 42.5 Km. Kemudian Sekerak belum ada jalan kecamatan sendiri yang dapat menghubungkan langsung ke seluruh desa yang ada di Kecamatan Sekerak, sehingga banyak desa-desa yang mengakses melalui jalan kecamatan Bandar Pusaka yang harus menyebrangi sungai Tamiang dengan transportasi getek.

Hal tersebut sangat memperihatinkan sebab jalan merupakan salah satu sarana transportasi yang sangat berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat, kemudian pembangunan insfrastruktur jalan desa dapat memberikan dampak positif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa karena infrastruktur menjadi kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi. Kemudian kondisi jembatan juga mengkhawatirkan, mengingatkan jembatan merupakan sebuah sarana transportasi yang memiliki peran yang sangat penting bagi kelancaran pergerakan lalu lintas, jembatan juga akan berpengaruh pada peningkatan laju ekonomi masyakarat setempat. 

2. Kondisi Akses Internet

Kondisi akses internet yang sangat kurang, bahkan tidak ada di Kecamatan Sekerak, keberadaan tower jaringan hanya ada di Sekerak Kanan dan itu tidak akan sampai diakses oleh seluruh desa di Kecamatan Sekerak. Menurut data BPS, desa yang mendapatkan akses Internet hanya desa Sekerak Kanan, Bandar Mahligai dan Pantai Tinjau, bayangkan di era serba digital saat ini masih ada wilayah yang tidak bisa merasakan akses internet dengan baik, internet sangat memberikan manfaat bagi masyarakat, dengan internet maka masyarakat bisa mengakses informasi dengan mudah dan cepat, apalagi saat ini sektor pendidikan sudah menggunakan internet saat ujian, maka banyak siswa harus pergi ke sekolah lain untuk melaksanakan ujian sekolah, tentunya ini sangat menyulitkan siswa dan sekolah.

3. Kondisi Akses Pendidikan

Selanjutnya dari aspek pendidikan, keberadaan sarana dan prasarana sekolah sangat mempengaruhi anak-anak dalam mengemban pendidikan, namun kenyataan di Kecamatan Sekerak hanya memiliki 7 sekolah dasar (SD) dan 2 madrasah ibtidaiyyah (MI), lalu hanya mempunyai 3 sekolah menengah pertama (SMP) dan tidak ada MTs, kemudian hanya 1 sekolah menengah atas (SMA), sedangkan kecamatan Sekerak memiliki 14 desa/kampung.

Hal tersebut sangat memperihatinkan sebab pendidikan suatu aspek yang sangat penting untuk masa depan anak, hal tersebut menyebabkan banyak anak desa di Kecamatan sekerak harus pergi jauh ke sekolah yang ada di kecamatan lain seperti Karang Baru, namun hal tersebut juga sangat menyulitkan sebab jarak yang begitu jauh sehingga harus memerlukan kendaraan untuk pergi setiap harinya dan membutuhkan ongkos yang tinggi. Hal tersebut menjadikan ada anak-anak yang putus sekolah, tentu saja kondisi ini sangat memperihatinkan untuk masa depan bangsa.

4. Kondisi Wilayah

Kemudian, kecamatan Sekerak termasuk daerah yang terdiri dari wilayah-wilayah yang sebagian besar merupakan perbukitan, bergelombang dan dataran sehingga rawan longsor. Faktor temperatur dan curah hujan, morfologi (kemiringan dan bentuk lereng), batuan penyusun lereng, struktur geologi, kondisi hidrologi lereng dan jenis pemanfaatan lahan lereng pada beberapa wilayah memicu longsor di wilayah kecamatan Sekerak.

Lalu, air sungai yang meluap ke lingkungan sekitarnya akibat curah hujan yang tinggi dan menerus mengakibatkan terjadinya banjir. Bencara longsor dan banjir akan sangat berdampak pada masyarakat seperti kerusakan rumah dan isi barang dalam rumah ataupun rusaknya sarana dan prasarana umum lainnya.

Selain itu, masyarakat juga akan kesulitan untuk bekerja dan mengakses jalan menuju pekerjaan ketika bencana longsor atau banjir melanda, hal tersebut tentu menjadikan masyarakat rugi dari segi ekonomi, padahal banjir dan longsor merupakan bencana musiman yang ada di Aceh Tamiang. Oleh karena itu, sudah mestinya ada solusi atas permasalahan tersebut, terutama pengerukan sungai Tamiang karena sudah semakin dangkal sehingga ketika hujan terus menerus air sungai akan meluap, kemudian pengerokan dinding jalan menjadi teras agar tidak terjadi longsor.

Dari keempat permasalahan mendasar diatas sangat mempengaruhi keadaan masyarakat, terbukti bahwa kondisi masyarakat Sekerak yang masih berada digaris kemiskinan, hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya penerima PKH sehingga masuk keluarga sangat miskin, bayangkan saja pada zaman modern saat ini masih ada keluarga yang tidak punya rumah yang layak, kemudian ada yang belum punya akses listrik bahkan masih ada yang tidak memiliki jamban dikediamannya, padahal kebutuhan-kebutuhan mendasar seperti demikian seharusnya tidak menjadi persoalan lagi ditengah masyarakat, tapi hal tersebut masih terjadi di Kecamatan Sekerak. 

Tentu permasalahan tersebut harus cepat dicari solusi untuk perubahan Sekerak yang lebih baik. Kehadiran pemimpin sangat mempengaruhi kemajuan sebuah wilayah, mengingat selama 10 tahun terakhir tidak adanya warga asli Sekerak yang lolos menjadi anggota dewan di parlemen, banyak yang berasumsi itu lah penyebab dari ketertinggalan kecamatan Sekerak selama ini. 

Oleh karena itu, harapan terbesar ada pada kesadaran masyarakat, terutama pemuda dalam melakukan gerakan untuk mengadvokasi dan menyuarakan segala permasalahan yang ada di Kecamatan Sekerak agar menjadi lebih baik kedepanya, dengan disuarakan segala permasalahan dengan harapan pihak yang berwenang akan mendengar dan memberi solusi.

*Irfan Maulana, S.H., CPM., CPCLE (Pegiat Hukum dan Politik)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun