3. Kondisi Akses Pendidikan
Selanjutnya dari aspek pendidikan, keberadaan sarana dan prasarana sekolah sangat mempengaruhi anak-anak dalam mengemban pendidikan, namun kenyataan di Kecamatan Sekerak hanya memiliki 7 sekolah dasar (SD) dan 2 madrasah ibtidaiyyah (MI), lalu hanya mempunyai 3 sekolah menengah pertama (SMP) dan tidak ada MTs, kemudian hanya 1 sekolah menengah atas (SMA), sedangkan kecamatan Sekerak memiliki 14 desa/kampung.
Hal tersebut sangat memperihatinkan sebab pendidikan suatu aspek yang sangat penting untuk masa depan anak, hal tersebut menyebabkan banyak anak desa di Kecamatan sekerak harus pergi jauh ke sekolah yang ada di kecamatan lain seperti Karang Baru, namun hal tersebut juga sangat menyulitkan sebab jarak yang begitu jauh sehingga harus memerlukan kendaraan untuk pergi setiap harinya dan membutuhkan ongkos yang tinggi. Hal tersebut menjadikan ada anak-anak yang putus sekolah, tentu saja kondisi ini sangat memperihatinkan untuk masa depan bangsa.
4. Kondisi Wilayah
Kemudian, kecamatan Sekerak termasuk daerah yang terdiri dari wilayah-wilayah yang sebagian besar merupakan perbukitan, bergelombang dan dataran sehingga rawan longsor. Faktor temperatur dan curah hujan, morfologi (kemiringan dan bentuk lereng), batuan penyusun lereng, struktur geologi, kondisi hidrologi lereng dan jenis pemanfaatan lahan lereng pada beberapa wilayah memicu longsor di wilayah kecamatan Sekerak.
Lalu, air sungai yang meluap ke lingkungan sekitarnya akibat curah hujan yang tinggi dan menerus mengakibatkan terjadinya banjir. Bencara longsor dan banjir akan sangat berdampak pada masyarakat seperti kerusakan rumah dan isi barang dalam rumah ataupun rusaknya sarana dan prasarana umum lainnya.
Selain itu, masyarakat juga akan kesulitan untuk bekerja dan mengakses jalan menuju pekerjaan ketika bencana longsor atau banjir melanda, hal tersebut tentu menjadikan masyarakat rugi dari segi ekonomi, padahal banjir dan longsor merupakan bencana musiman yang ada di Aceh Tamiang. Oleh karena itu, sudah mestinya ada solusi atas permasalahan tersebut, terutama pengerukan sungai Tamiang karena sudah semakin dangkal sehingga ketika hujan terus menerus air sungai akan meluap, kemudian pengerokan dinding jalan menjadi teras agar tidak terjadi longsor.
Dari keempat permasalahan mendasar diatas sangat mempengaruhi keadaan masyarakat, terbukti bahwa kondisi masyarakat Sekerak yang masih berada digaris kemiskinan, hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya penerima PKH sehingga masuk keluarga sangat miskin, bayangkan saja pada zaman modern saat ini masih ada keluarga yang tidak punya rumah yang layak, kemudian ada yang belum punya akses listrik bahkan masih ada yang tidak memiliki jamban dikediamannya, padahal kebutuhan-kebutuhan mendasar seperti demikian seharusnya tidak menjadi persoalan lagi ditengah masyarakat, tapi hal tersebut masih terjadi di Kecamatan Sekerak.Â
Tentu permasalahan tersebut harus cepat dicari solusi untuk perubahan Sekerak yang lebih baik. Kehadiran pemimpin sangat mempengaruhi kemajuan sebuah wilayah, mengingat selama 10 tahun terakhir tidak adanya warga asli Sekerak yang lolos menjadi anggota dewan di parlemen, banyak yang berasumsi itu lah penyebab dari ketertinggalan kecamatan Sekerak selama ini.Â
Oleh karena itu, harapan terbesar ada pada kesadaran masyarakat, terutama pemuda dalam melakukan gerakan untuk mengadvokasi dan menyuarakan segala permasalahan yang ada di Kecamatan Sekerak agar menjadi lebih baik kedepanya, dengan disuarakan segala permasalahan dengan harapan pihak yang berwenang akan mendengar dan memberi solusi.
*Irfan Maulana, S.H., CPM., CPCLE (Pegiat Hukum dan Politik)