Mohon tunggu...
Irfan Maulana fikri
Irfan Maulana fikri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bermain dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yuk, Mari Kita Semuanya Memahami dan Mempelajari Lebih Dalam tentang Apa Itu Diksi

8 Mei 2023   23:59 Diperbarui: 8 Mei 2023   23:57 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh halo semuanya teman-teman Kompasiana perkenalkan nama saya Irfan Maulana fikri dan disini kita semuanya akan kembali belajar bersama lagi,tetapi kali ini temanya akan berbeda lagi ya itu kita akan membahas tentang Apa itu Diksi?, Langsung saja kita bahas di bawah ini!!!

•.Pengertian Diksi 

Diksi dapat diartikan sebagai pilihan kata, gaya bahasa, ungkapan- ungkapan pengarang untuk mengungkapkan sebuah cerita. Diksi menurut kamus besar bahasa Indonesia pusat bahasa Departemen pendidikan Indonesia adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan)

•.Fungsi diksi antara lain :

1. Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis.

2. Untuk mencapai target komunikasi yang efektif.

3. Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verbal.

4. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi,tidak resmi) sehingga menyenangkan dengan atau pembaca.

•. Ciri-ciri Diksi

-. Tepat dalam pemilihan kata untuk dapat mengungkapkan gagasan atau juga hal -hal yang diamanatkan.

-. Dapat digunakan untuk dapat membedakan secara tepat nuansa makna serta bentuk yang sesuai dengan gagasan serta juga situasi serta nilai rasa pembaca.

-. Menggunakan pembendaharaan kata yang dipunyai masyakarat bahasanya serta dapat menggerakkan dan juga memberdayakan kekayaan itu menjadi jaring kata yang jelas.

•>Tujuan Diksi

Adalah untuk memperoleh keindahan guna menambah gaya ekspresivitas. Maka sebuah kata akan lebih jelas,jika pilihan kata tersebut tepat dan sesuai.

•>jenis Diksi berdasarkan makna nya.

-. Makna denotatif : makna yang sebenarnya dari suatu kata atau kalimat.

-. Makna konotatif : kata atau kalimat yang memiliki arti bukan sebenarnya.

•>jenis Diksi Berdasarkan leksikal :

-.Sinonim

Sinonim adalah dua kata atau lebih yang memiliki persamaan makna antara satu kata dengan lainnya.

Penggunaan diksi sinonim ini bertujuan untuk membuat apa yang dituliskan menjadi lebih cocok, sesuai dengan ekspresi yang ingin diungkapkan oleh penulis.

Contohnya ketika penulis ingin menggambarkan kematian dengan kata mampus.

Namun, kata mampus merupakan diksi yang mengekspresikan hal kasar. Sehingga mampus dapat digantik dengan kata lain seperti wafat, meninggal, tiada atau lainnya yang memiliki ekspresi lebih halus untuk menggambarkan kematian.

-.Antonim

Antonim merupakan kebalikan dari sinonim yang artinya adalah pemilihan kata atau diksi yang memiliki makna berbeda atau berlawanan.

Beberapa contoh dari antonim seperti tinggi – rendah, kecil – besar, naik – turun, sedih – senang, hemat – boros dan lain sebagainya.

-.Homonim

Homonim adalah pemilihan kata atau diksi yang memiliki ejaan atau pelafalan yang sama dengan suatu kata, akan tetapi memiliki arti yang berbeda.

Beberapa contoh homonim adalah seperti bulan yang memiliki dua makna, yaitu pertama satelit Bumi dan kedua sebagai penunjuk waktu bulan.

-.Homofon

Homofon merupakan pemilihan kata atau diksi yang memiliki makna dan ejaan berbeda namun pelafalannya sama.

Contohnya seperti kata berdasarkan leksikal homofon bang dan bank. Keduanya memiliki perbedaan makna dan ejaan, akan tetapi pelafalan dari kedua kata tersebut terdengar mirip.

-.Homograf

Homograf adalah pemilihan kata atau diksi yang memiliki pelafalan dan arti berbeda namun memiliki ejaan yang sama.

Contoh dari homograf adalah tahu. Dalam sebuah kalimat seperti, “Dia suka dengan tahu goreng,” dan “Dia tahu tentang berita itu.”

Dua kalimat tersebut memiliki kata yang sama yaitu tahu, namun maknanya berbeda dan pada kalimat pertama, kata tahu bermakna nama makanan, sedangkan pada kalimat kedua kata tahu bermakna mengetahui suatu hal.

-.Polisemi

Polisemi merupakan diksi atau frasa yang memiliki lebih dari satu arti.

Contohnya seperti bunga dalam kalimat “Seseorang yang menabung di bank, akan mendapatkan bunga setiap bulannya,” dan kalimat “Dinda adalah bunga desa yang diincar oleh banyak pria.”

Pada dua kalimat tersebut, kata bungan memiliki banyak makna dan berbeda, pada kalimat pertama kata bunga dapat bermakna keuntungan atau tanaman, sedangkan pada kalimat kedua kata bunga dapat bermakna kecantikan atau idaman atau bahkan pujangga.

-.Hipernim

Hipernim adalah diksi yang mewakili banyak kata lainnya atau mencakup makna dari kata lain.

Contoh pemilihan kata atau diksi berdasarkan leksikal hipernim ialah sempurna yang memiliki makna bagus, luar biasa, baik, dan lainnya.

-.Hiponim

Hiponim adalah diksi yang dapat terwakilkan oleh kata hipernim. Contohnya pemilihan kata yang berdasarkan hiponim adalah pada kalimat berikut ini, ‘binatang liar di kebun binatang meliputi buaya, singa, rusa, gajah, kuda dan lainnya.’

Dalam kalimat tersebut kata binatang liar termasuk kata hipernim sedangkan kata gajah, buaya, singa dan lainnya merupakan kata hiponim.

>. Persyaratan dalam ketepatan Diksi

•.Menurut Gorys Keraf

-. Penggunaan kata konotasi dan denotasi secara cermat.

-. Penggunaan kata sinonim atau hampir sama maknanya secara cerdas.

-. Penggunaan kata kerja pola kata depan harus secara otomatis.

-. Memperhatikan Pemilihan kata yang tepat secara berkelanjutan dalam suatu tulisan atau pidato.

-. Dapat membedakan kata-kata yang memiliki ejaan yang mirip.

-. Harus dapat membedakan kata khusus dan umum dalam tulisan atau pidato agar ketetapan diksi terjamin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun