Mohon tunggu...
Irfan L. Sarhindi
Irfan L. Sarhindi Mohon Tunggu... wiraswasta -

Penulis "The Lost Story Of Ka'bah" dan "Kun Fayakun Kun La Takun". Peraih Nugra Jasa Dharma Pustaloka Perpusnas 2011 Kategori Karya Fiksi Terbaik III untuk novel keduanya "Apologia Latte". Selain menulis, aktif pula di Ponpes tempatnya lahir dan menimba ilmu dan bertumbuh: Ponpes Darul Falah, Jambudipa. Ia juga seorang Pembicara, Long Life Learner, Pecinta Buku, dan Penggemar Sepakbola. Karya-karyanya yang lain: Hubby, Apologia Latte, Sirruhart, Meander, Sarajan Copas. Berdomisili di Cianjur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mak, Izinkan Ujang Menjadi Ustad

11 Agustus 2014   14:01 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:51 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mak, izinkan ujang menjadi Ustad.

biar ujang bisa kawini ningsih, biduan kampung itu,

biar ujang bisa tampil di televisi.

Lalu ujang bakal buka klinik pengobatan,

akan ujang suruh mereka membeli mahar obat

buat menyembelih sapi,

buat memindahkan santet,

biar air jampi yang Ujang ludahkan ke wajah-wajah mereka,

menyembuhkan kosong hati mereka.

Lalu ujang akan ajak nikah siri, artis-artis sinetron

biar mereka insaf

biar mereka tak lagi mengumbar aurat,

lalu kami akan menikah, membina rumah tangga yang katanya mesti

sakinah.

Dan Ujang akan berduet dan membikin album religi.

Mak akan bangga melihat Ujang bersorban bergamis berjoget dan bernyanyi

0rang-orang akan mengundang Ujang

anak-anak akan menyanyikan lagu-lagu ujang.

Lalu Ujang akan juga main film,

Ujang akan terkenal.

Ujang akan dikagumi.

Jika sudah begitu, Mak, ujang akan nyaleg.

Syukur-syukur nyapres.

Mak akan lihat Ujang di baligho-baligho, Mak akan berdecak kagum karena Ujang

bisa duduk di kursi senayan.

Jika sudah begitu, Mak, Ujang akan menyempurnakan

dakwah Rasul melalui berdagang,

kecil-kecilnya bisnis impor kepala sapi,

besar-besarnya membeli propinsi Banten.

Lalu Ujang bisa poligami,

maharnya sedan built in yang digelapkan di Priok,

pondoknya apartemen Jakarta berlapangan golf.

Lalu jika orang-orang menghinakan kita lagi, Mak,

biar ujang suruh dia bersujud

dan meminta maaf

karena ujang sudah ustad.

Bolehkan, Mak, ujang jadi ustad?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun