Mohon tunggu...
Muhammad Irfan Fauzi
Muhammad Irfan Fauzi Mohon Tunggu... Konsultan - Jurnalis dan Aktivis Pajak

Ingin menjadi seseorang yang berdedikasi untuk pendidikan dan pengabdian

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Suratmu, Kesibukan dari Tanah Pahlawan

26 Juni 2019   10:55 Diperbarui: 26 Juni 2019   12:41 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Ku  tulis surat ini dari Tanah Pahlawan,Untuk mu, yang tengah belajar memahami diri sendiri perihal kesepianSelamat menikmati, keajaiban Tuhan sepanjang hari

Bagaimana keadaannya kamu disana ?
Apakah iklimnya sama dengan daerah ibukota dan pinggirannya ?
Apakah dingin dan panasnya masih dirasakan serupa dengan ibukota dan pinggirannya ?
Bisakah kau deskripsikannya padaku disini ?
Ajaklah aku bermain , berlari, menikmati alam yang kau cintai itu. Mungkin suatu saat nanti, (mungkin)

Masihkah  kau ingin berbagi cerita padaku ?. Bagiku, kau separuh idealisku yang kuat pendiriannya. Aku pun percaya kau bisa melampaui dirimu sendiri meski awalnya butuh hal hal yang harus kau hadapi. Tetapi, inilah hidup. Selalu punya tetapi

Kau bercerita  dan aku mendengarkan. Aku bercerita dan kau memahami. Begitu kita menerjemahkan hari.
Pulang malam hingga pagi datang
Hujan tak malu menghampiri untuk bersaksi melihat kita
Sudahlah memang seperti seharusnya biarkan waktu berlayar di selip buku kehidupan manusia Biarkan dia menelusuri petualangan tinta manusia baik suka maupun lara

Aku merindukan dimana kita memakai almamater biru dan seragam hijau kelembagaan
Terkadang membicarakan tugas kuliah yang bertamu mengisi potensi sebagai mahasiswa
Tak hanya itu, kewajiban sebagai pers kampus selalu mewarnai hari hari di sela waktu
Kesibukan dan rutinitas membuat kita semakin dekat, sepaham, dan akrab meski harus berdebat

Aku merindukan ketika kau mengenakan kemeja ungumu
Bisakah kau pakai untuk sekali lagi. ?
Meski hal itu sulit

Pertama melihat kau mengenakannya, saat itu mata kuliah Bahasa Indonesia
Hari itu kau tampak beda
Rambut lurusmu terurai rapi, kacamata hitam menjaga jarak kedua retinamu yang indah
Telaga bening airmatamu tersapu oleh salinan hormon bahagia yang kau tumpahkan di segala aktifitasmu
Seakan seluruh objek disana berlomba merayu dan berebut untuk bersimbah harap di depanmu  metafora ini seperti denotasi yang terlihat
Begitu aku mengungkapkannya pada rasa

Ttd, Muhammad  Irfan Fauzi

26.06.2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun