Mohon tunggu...
Irfan Julian
Irfan Julian Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

No one can be me.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Trend Facebook Di Kalangan Remaja

31 Juli 2012   15:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:24 1630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan tidak jarang yang menjadikan facebook sebagai tempat pelampiasan emosi yang tidak bisa dikeluarkan di dunia nyata. Ini semakin memperparah keadaan lho sobat. Sosial Network bukanlah ajang curhat, bukanlah diary tempat kita meluapkan semua uneg2. kenapa begitu? Ingat, apa yang anda tulis akan dibaca dan dilihat oleh publik. Jadi sepantasnya berhati-hati dalam menuliskan sesuatu di dunia maya, karena beberapa detik setelah anda menulis, orang lain di tempat yang berbeda dapat langsung membacanya. Jika memang mau menuliskan uneg-uneg, buatlah Blog Pribadi yang di dalamnya dapat kita isi dengan apapun yang ada dalam pikiran kita. Misalnya seperti blog/forum kompasiana, Selain memberi kepuasan bagi diri sendiri, blog juga dapat bermanfaat bagi orang lain yang membacanya dan kita juga dapat pahala bukan ?

Lihatlah pada kenyataan. Banyak kasus-kasus yang terjadi akibat facebook . Ada kasus penculikan, kasus pertikaian karena pencemaran nama baik di Facebook , dan semacamnya. Itu semua terjadi karena ketidakmampuan dalam menjadikan Facebook yang sejatinya berfungsi untuk menghubungkan kenalan,mencari orang-orang (kenalan) yang jauh, mencari teman, kini berubah jadi ajang curhat lhoo..

namun kita hanya perlu mengubah Mind Set kita tentang Facebook . Okelah, sewaktu-waktu sobat dapat curhat tentang masalah pribadi. Tapi saran saya, surhat-lah kepada orang yang dapat dipercaya di Inbox. Ini agar rahasia sobat terjamin. Dan bahkan Saya sendiri sudah menonaktifkan akun facebook saya seminggu yang lalu dan tidak menggunakannya lagi, kan masih ada handphone yang bisa menghubungkan kita dengan sahabat kita ? dan yang hebatnya lagi sebelumnya di facebook saya hanya punya 95 Teman yang benar2 saya kenal dan mereka juga benar2 mengenal saya, dan yang lain sudah saya remove semua. Haha. Tapi apa boleh buat, sahabat saya yang 95 orang itu justru memberi kesan tidak enak bagi saya karena status curhatan yang mereka buat. Saya merasa facebook tidak lagi bermanfaat. Tidak berada di facebook merupakan suatu pencapaian yang luar biasa bagi saya sendiri karena sejatinya saya sendiri hanyalah seorang pelajar kelas 3 SMA yang masih dalam usia produktif. Rasanya sulit menemukan anak seusia saya yang tidak menggunakan Facebook.


Sekiranya cukuplah tulisan yang panjang ini. Ini merupakan pemikiran saya sendiri sebagai orang awam tentang Facebook yang merajalela. sobat yang tidak suka atau keberatan dengan opini saya, silahkan sampaikan lewat komentar. InsyaAllah saya akan menerima kritikan dan saran dari sobat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun