Webinar Hari Santri Nasional bertemakan "membangkitkan peran santri di era milenial"
Dalam rangka memperingati hari santri nasional tahun 2021, KKN RDR UIN Walisongo Semarang mengadakanMahasiswa KKN Reguler Dari Rumah (RDR) Angkatan 77 UIN Walisongo Semarang Kelompok 127 kembali mengadakan webinar pada Rabu 27 Oktober 2021 pada pukul 09.00 WIB. Webinar yang berlangsung selama 2 jam 5 menit ini mengangkat peringatan hari santri nasional bertemakan "membangkitkan peran santri di era milenial".Â
Webinar ini diselenggarakan melalui Zoom Meeting dengan menghadirkan dua pembicara yakni ketua LPPM IPMAFA Pati , M. Sofyan Alnashr, M.Pd.I dan juga  Wakil ketua Lakpesdam PCNU Kota Semarang, Ali Imron, S.Pd.I, M.Pd.I.
Webinar yang diikuti kurang lebih 55 peserta tersebut bertujuan mengedukasi mahasiswa dan masyarakat mengenai sikap dalam membangkitkan jiwa santri yang milenial tanpa menghilangkan nilai -- nilai agama.
M. Sofyan Alnashr selaku narasumber pertama menjelaskan tentang sejarah hari santri yang mana bermula dari resolusi jihad  yang diganungkan oleh Hadratus Syaikh KH Hasyim Asyari yang berisi  kewajiban berjihad untuk mempertahankan NKRI .
"terdapat peran -- peran  santri dalam sejarah negara Indonesia. sebelum Indonesia merdeka Santri adalah orang yang mengaji kepada ulama mengenai ilmu agama dan akhlak. Selain belajar mereka juga berperan dalam perjuangan melawan penjajahan, setelah kemerdekaan santri berperan dalam melawan pemberontakan diantaranya yang terkenal adalah pemberontakan PKI, di era orde baru santri berperan dalam memerangi deskriminasi karena di waktu itu terdeskriminasi dan terpinggirkan, diera sekarang santri berperan dalam memerangi radikalisasi, terorisme, dan hal -- hal yang dapat merusak NKRI, selain itu santri juga berperan dalam membangun peradaban negeri" ujar Sofyan Alnashr.
Ali Imron yang menjadi narasumber kedua lebih menjelaskan tentang bagaimana mengembangkan skill santri milenial.
"Santri yang sukses bukan hanya santri yang bisa hafal alfiyah berbait- bait, bukan hanya memiliki tampang yang keren, juga bukan yang memiliki calon mertua kaya. Tetapi hal yang dapat menjadikan santri yang sukses adalah ijin tuhan dan soft skill. Soft skill seperti apa yang wajib dimiliki oleh santri adalah kemampuan interaksi sosial, memiliki pemikiran yang kritis dan dapat menawarkan solusi nya, kreatif, mudah berkomunikasi, serta dapat berkolaborasi dengan baik" Ucap Ali Imron.
Menutup diskusi dala webinar kali ini, ali imron menambahkan dengan menyamakan santri yang sukses dengan pemain sepak bola dimana pemain tidak boleh hanya memiliki hard skill (kemampuan teknis) saja, tetapi juga harus memiliki Soft skill. Hal tersebut juga berlaku bagi santri.
Penulis : Irfan Jawahirul Bukhori
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H