Mohon tunggu...
muhammad irfan almansyah
muhammad irfan almansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mengamati politik

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Mencegah Polarisasi Politik, Menjaga Kesatuan Menjelang Pemilu 2024

3 November 2024   21:39 Diperbarui: 3 November 2024   21:57 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilu 2024 di Indonesia akan menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk memilih pemimpin nasional dan wakil rakyat. Namun, di balik antusiasme ini, ancaman polarisasi politik semakin nyata. Polarisasi politik dapat memecah belah masyarakat menjadi dua kubu dengan pandangan yang saling bertentangan, seperti yang kita saksikan pada Pemilu 2014 dan 2019. Dampak negatif dari polarisasi ini dapat merusak institusi demokrasi, menghilangkan kredibilitas partai politik, dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan.

Fenomena polarisasi ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Di negara-negara demokrasi lain, polarisasi politik telah menciptakan perpecahan dalam masyarakat, memicu konflik sosial, dan merusak stabilitas politik. Polarisasi sering kali mencerminkan ketegangan antara ideologi yang berbeda dan kerap kali diperburuk oleh politik identitas serta penyebaran informasi yang tidak benar.

Untuk mencegah dampak buruk dari polarisasi politik, masyarakat harus mampu memilah informasi dan tidak bersikap fanatik terhadap pilihannya. Selain itu, penting bagi kita untuk kembali menghayati dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai ini bukan hanya sekadar semboyan, tetapi pilar yang dapat menyatukan kita sebagai bangsa yang majemuk.

Tidak hanya masyarakat, partai politik dan media massa juga memiliki peran penting dalam mencegah polarisasi. Partai politik seharusnya mengedepankan kampanye yang sehat dan menjunjung tinggi demokrasi, sementara media massa harus bertanggung jawab dalam menyajikan berita yang objektif dan mendidik.

Menyongsong Pemilu 2024, mari kita berkomitmen untuk menjaga persatuan bangsa. Mari jadikan pemilu sebagai ajang demokrasi yang damai, di mana kita memilih tanpa harus memecah belah, dan berbeda pandangan tanpa harus memusuhi. Karena di atas segala perbedaan, kita semua adalah satu: Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun