Mohon tunggu...
Irfan Fauzi
Irfan Fauzi Mohon Tunggu... Guru - Berbagi tanpa harus mencaci

seorang pembelajar dan murid bagi banyak guru

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mengejar Sunrise Puncak B29

6 Juli 2015   11:09 Diperbarui: 6 Juli 2015   11:09 1611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dini hari itu cukup ramai di puncak. Beberapa tenda warung makan sudah siap sedia dan memang menetap di puncak untuk menlayani kebutuhan konsumsi para pendaki. Mereka menjual mie instan, baik mie rebus maupun mie goreng, ada juga popmie, roti, biskuit hingga minuman-minuman hangat.

Selain tenda para penjual, tenda para pendaki juga sudah banyak didirikan. Adalebih dari 10 tenda yang sudah menempati lahan-lahan datar di sekitar puncak. Kami mendirikan tenda di area yang lebih atas lagi. Dari area puncak B-29 kami terus mendaki menuju area puncak B-30. Setelah melewati pura kecil dibawah pohon besar di sisi kanan jalur pendakian, kami menemukan area yang cukup luas untuk mendirikan tenda. Pukul 01.30 WIB, Tenda sudah kami dirikan. Satu tenda berkapasitas empat orang dan satu tenda di dedapannya berkapasitas tiga orang. Sebelumnya kami berbagi tugas, para pria mendirikan tenda dan para wanita memasak. Sebelum beristirahat, kami yang sedari tadi kelaparan langsung menyantap mie rebus dan minuman sereal hangat yang cukup untuk mengganjal perut.

Menangkap Sunrise Puncak B-29

Sinar Mentari Pagi mulai membangunkan kami dari tidur yang tidak terlalu nyenyak. Udara dingin tak kunjung hilang. Namun perlahan kabut putih mulai turun ke bawah lembah dan bukit-bukit. Pukul 05.30 WIB, Sunrise di sebelah Timur kami begitu memukau. Sinarnya berwarna orange cerah sera memberi kehangatan di tubuh kami yang sejak malam benar-benar kedinginan. Lautan awan putih bergelombang memanjand dari bukit ke bukit, dari lembah ke lembah, membuat kami seakan berada di atas lautan awan. Keindahan yang tak cukup tergambarkan melalui kata-kata. Sangat indah. “Wow, Keren Bro!” , “Subhanallah, indahnya” , kalimat-kalimat itu yang bisa kami katakan.

Di sisi barat, kabut putih sudah mulai menghilang. Menyisakan pemandangan yang tak kalah menakjubkan. Hamparan padang pasir Gunung Bromo dengan pola bergelombang tampak begitu menenangkan. Puncak gunung Bromo juga sedikit mengeluarkan asap tipis, yang menambah keindahan pemandangan alam pagi itu. Benar-benar menakjubkan. Tampak juga mobil-mobil jeep yang membawa wisatawan Bromo hilir mudik menuju kaki gunung Bromo. Mereka tampak begitu kecil, karena jarak yang kami lihat sangat jauh. Menara –menara telepon seluler juga tampak berdiri diatas bukit di seberang Gunung Bromo. Begitu juga rumah-rumah penduduk di sekitarnya yang tampak amat kecil dari puncak B-29.

Tak perlu berlama-lama, area puncak yang kami tempati sudah dienuhi oleh para pendaki. Ada sekitar 30 orang lebih pagi itu. Mereka terkagum-kagum dengan pemandangan pagi itu yang luar biasa indahnya. Mereka tak lupa berfoto ria, begitu juga dengan kami yang tak mau kehilangan “The Most Beautiful Scenery”. Alam Indonesia ini benar-benar menakjubkan. Tak sia-sia perjalanan lebih dari 10 jam yang kami lewati. Pagi itu, alam pegunungan Tengger benar-benar membayar lunas rasa lelah dan penasaran kami terhadap pesona puncak B-29. Alam yang benar-benar menginspirasi agar kita tetap menjaga dan melestarikannya.

Meninggalkan B-29

Pukul 09.00 WIB, setelah kami puas memandang dan menikmati semua keindahan puncak B-29, kami segera memenuhi kebutuhan fisik. Breakfast !. Meski sarapan kami hanya dengan roti, minuman sereal, serta tak lupa mie rebus, tapi kami benar-benar menikmati makanan itu. Selama kita berada di alam terbuka, apapun makanannya (asal halal) akan selalu terasa nikmat apalagi ditambah daging dan telur, he.

Pukul 10.00 WIB setelah packing tenda dan peralatan camp lainnya, kami pun harus rela berpisah dengan pesona puncak B-29. Sebelum pulang, kami harus membawa sampah-sampah baik bekas makanan maupun minuman selama berada di kawasan puncak B-29. Ini penting sekali untuk menjaga kelestarian alam di sekitar puncak. Setelah berdoa dan meminta pendaki lain untuk mengambil gambar kami, kami pun segera turun dan meninggalkan B-29. Seperti sebelumnya satu jam perjalanan harus kami tempuh untuk mencapai basecamp.

Pukul 11.30 WIB kami sudah tiba di basecamp. Kami disambut hangat oleh keluarga mas Syamhuri, ada istri, anak serta Ibunya. Bahkan Istrinya sempat membuat kan kami teh hangat yang nikmat. lumayan untuk menyegarkan fisik yang sudah mulai lelah. Kami juga memasak mie, serta melahap semua cemilan-cemilan yang tersisa sebelum meninggalkan desa Argosari. Makanan ini penting untuk mengganjal perut yang sudah hampir kosong, karena energinya terpakai selama turun gunung tadi. Terlebih, nanti kami harus menuruni trek terjal dari Desa Argosari menuju Pasar Senduro, yang tentu saja sangat menguras energi.

Akhirnya, saat waktu menunjukkan pukul 14.00 WIB, kami segera pamitan kepada keluarga Mas Syamhuri. Kami juga tak lupa untuk berdoa agar perjalanan kami senantiasa lancar dan selamat. Perjalanan pulang menuju Pare, menempuh rute yang berbeda dari pada rute berangkat. Kami pulangmelalui rute Lumajang- Candipuro- Kab. Malang-Kota Malang- Kota Batu-Kediri-Pare. Rute yang kami tempuh saat pulang seharusnya lebih cepat karena hanya melewati beberapa kabupaten saja. Namun karena medan yang dilewati berupa pegunungan dengan jalan berkelok dan menanjak, tetap saja membutuhkan waktu yang cukup lama. Walhasil kami baru sampai Pare kurang lebih pukul 23.30 WIB. Benar-benar menguras tenaga, tapi tetap saja perjalanan yang hebat bersama teman-teman Pare dan pemandangan yang menakjubkan di puncak B-29 tak kan pernah terlupa. Dan untuk itu perjalanan ini selalu membawa kisah yang menarik untuk di tuliskan.

Sayonara, See you again my friend !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun