Mohon tunggu...
Muhammad Irfan Ilmy
Muhammad Irfan Ilmy Mohon Tunggu... -

saya adalah seorang mahasiswa di jurusan Ilmu Pendidikan Agama Islam FPIPS UPI Bandung. Suka nulis, ngeblog, ngaji qur'an, bertemu dengan orang-orang hebat. Impian saya pengen jadi dosen, pengusaha, penulis, punya pesantren tahfidz qur'an, punya anak soleh/solehah dan istri soleh. amin Irfan memposting tulisan-tulisannya di: Irfanilmy.tumblr.com, Irfanilmy.upi.edu, dan Ilmyirfan.wordpress.com Twitter, Ask.fm dan IG: @Irfanilmyah

Selanjutnya

Tutup

Money

Potensi Wirausaha pada Jiwa Mahasiswa

1 Mei 2014   14:55 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:59 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewasa ini wirausaha menjadi topik perbincangan yang hangat. Disamping peluang keuntungan yang ditawarkannya, wirusaha pun menawarkan fleksibilitas waktu bagi pelakunya. Selanjutnya, kini wirausaha pun mulai memasuki banyak kalangan, termasuk mahasiswa. Mahasiswa dengan jiwa muda nya sangat potensial untuk merambah bidang ini. Selain itu, mahasiswa memiliki banyak kreatifitas yang terkadang tidak dipikirkan oleh kebanyakan orang.

Pemerintah terkait sebenarnya sudah berupaya untuk memfasilitasi kewirausahaan di kalangan mahasiswa. Sebut saja, Program Mahasiswa Wirausaha atau PMW. Atau Program Kreatifitas Mahasiswa bidang kewirausahaan atau PKM-K yang di luncurkan dengan salah satu tujuan untuk merangsang jiwa wirausaha mahasiswa. Program ini patut kita apreasisi. Hal ini menunjukkan kepedulian pemerintah untuk mengembangkan potensi tersembunyi yang ada pada diri para mahasiswa.

Setelah diluncurkannya program PKM (yang salah satunya PKM bidang kewirausahaan) pada tahun 2001, animo Mahasiswa terlihat sangat tinggi. Terbukti dari pernyataan yang diungkap oleh Kepala Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DIT LITABMAS)  Prof. Agus Subekti, M.Sc, Ph.D dalam acara sarasehan Pimpinan Perguruan Tinggi bidang Kemahasiswaan di Ballroom Asri Medical Center (AMC) UMY, selasa malam tanggal 10 Juli 2012. Agus mengungkapkan adanya peningkatan minat dari mahasiswa untuk ikut serta dalam PKM untuk maju ke PIMNAS. “Maka sebagai penampung dan pengembangan kreasi dan inovasi universitas ataupun lembaga pendidikan lainnya diharapkan memberikan fasilitas yang memadai pula”  (Humas UMY, 11/07/2012).

Hal ini menunjukkanperhatianMahasiswa untuk merubah mind set nya tentang peluang kerja. Mahasiswa mulai menyadari kalau ternyata dengan berwirausaha akan berdampak baik bagi dirinya terlebih lagi bagi bangsa Indonesia. Dengan berwirausaha, akan banyak pengangguran yang terserap menjadi produktif. Pada akhirnya akan mengangkat perekonomian bangsa. Hal ini dimungkinkan karena akan banyak kebutuhan sumber saya manusia untuk diserap menjadi karyawan. Dan inilah salah satu keunggulan berwirausaha.

Dari tahun ke tahun, jumlah lulusan perguruan tinggi makin meningkat. Kita patut bergembira dengan hal ini. Namun, hal tersebut akan percuma jika jumlah lulusan nihil kompetensi dan prestasi. Kuantitas yang tinggi dengan kualitas rendah rasa-rasanya sangat tidak kita harapkan. Fenomena ini akan berimplikasi terhadap banyaknya pengangguran terdidik.

Secara statistik, berdasarkan data yang dilansir  BPS, Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Februari 2013 sebesar 5,92 %. 
Miris memang. Hal yang bisa dilakukan untuk menekan jumlah pengangguran terdidik ini yang paling ampuh adalah dengan dibekalinya mahasiswa dengan skill wirausaha. Pihak perguruan tinggi diharapkan untuk memfasilitasi mahasiswa dengan perbekalan seputar dunia wirausaha. Diantaranya dengan pengadaan mata kuliah pilihan kewirausahaan. Diharapkan dengan adanya mata kuliah tersebut bisa merangsang jiwa entrepreneur mahasiswa dan ketika mereka lulus paling tidak bisa bermanfaat untuk mengisi waktu sebelum mereka menjadi seorang pegawai. Sebenarnya akan lebih baik jika itu menjadi pilihan karir yang utama. Namun, pilihan ada di tangan mahasiswa sendiri.

Sebenarnya, selain pemerintah terkait ada pula pihak-pihak swasta yang mengadakan kompetisi-kompetisi bisnis. Event-event ini sebenarnya merupakan peluang yang bisa dimanfaatkan mahasiswa untuk mengenalkan produknya atau sekedar mencari tambahan modal. Hadiah yang ditawarkan  pun biasanya fantastis, bisa mencapai puluhan juta rupiah. Namun, sekali lagi ini menuntut kreatifitas mahasiswa untuk mengeksplor ide-ide brilian dan out of the box. Tidak hanya itu, diharapkan ide yang ditelurkan bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

Jadi, kendala modal sebenarnya jangan dijadikan alasan utama untuk takut memulai wirausaha. Karena yang terpenting adalah adanya tekad yang kuat dan nilai jual dari ide mahasiswa itu sendiri juga berbeda dengan usaha-usaha yang sudah ada.

Wirausaha sebenarnya tidak melulu harus memiliki produk. Seseorang yang memiliki jiwa wirausaha berpikiran bahwa apapun bisa menghasilkan uang. Otaknya selalu berpikir tentang peluang-peluang yang ada disekitarnya. Oleh karena itu, yang tidak kalah penting adalah penguatan jiwa wirausaha di kalangan Mahasiswa. Hal ini bisa diupayakan melalui acara-acara seminar tentang wirausaha. Iklim wirausaha di kampus harus dibangun sedemikian rupa sehingga mahasiswa akrab dengan dunia wirausaha. Ini tentunya membutuhkan kerjasama dan koordinasi yang solid antar pihak terkait. Dalam hal ini pihak perguruan tinggi, DIRJEN DIKTI, dan perusahaan-perusahaan yang peduli terhadap perkembangan jumlah wirausaha di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun