Mohon tunggu...
Muhammad Irfan Ilmy
Muhammad Irfan Ilmy Mohon Tunggu... -

saya adalah seorang mahasiswa di jurusan Ilmu Pendidikan Agama Islam FPIPS UPI Bandung. Suka nulis, ngeblog, ngaji qur'an, bertemu dengan orang-orang hebat. Impian saya pengen jadi dosen, pengusaha, penulis, punya pesantren tahfidz qur'an, punya anak soleh/solehah dan istri soleh. amin Irfan memposting tulisan-tulisannya di: Irfanilmy.tumblr.com, Irfanilmy.upi.edu, dan Ilmyirfan.wordpress.com Twitter, Ask.fm dan IG: @Irfanilmyah

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Islam dan Sikapnya terhadap Modernitas

1 Mei 2014   14:59 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:59 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bicara mengenai zaman modern ini berarti membicarakan mengenai hal-hal yang berjalan serba cepat. Jarak yang jauh menjadi bukan halangan karena alat komunikasi memudahkan kita untuk saling berhubungan. Jauh menjadi dekat seketika. Pekerjaan berat bisa dilakukan secara mudah dengan bantuan peralatan berupa mesin-mesin canggih. Segala informasi bisa dengan mudah diakses melalui fasilitas internet. Internet yang merupakan kepanjangan dari interconnected networking ini bagi para pemburu informasi sangat dirasakan manfaatnya.

Modern menjadi kata yang amat sering kita dengar saat ini. Lantas apa sebenarnya maksud dari kata modern ini ? atau bahkan kita tidak mengetahuinya sama sekali ?

Era modern erat kaitannya dengan penggunaan produk-produk teknologi yang canggih. Kita mengenal tablet, smart phone dan beberapa produk lainnya. Ini merupakan kenyataan yang tak bisa kita elakkan lagi. Lantas bagimana Islam menyikapi hal ini ?

Islam merupakan agama yang sempurna. Tak ada sedikitpun kecacatan dalam agama ini. Islam agama yang memesona. Beruntung saya dan kita semua bisa memeluk dinini. Kita sudah sewajarnya bersyukur atas karunia yang begitu tak ternilai. “Terimakasih Ya Allah, Alhamdulillah.”

Tak ada yang pernah salah dengan agama yang di perjuangkan oleh Rasulullah saw., ini. Hal-hal yang menjadikan citra agama ini demikian jelek di mata pemeluk agama lain sebenarnya bukan Islamnya, melainkan para pemeluknya yang belum mengerti dengan baik agamanya ini. Bila kita semua beragama Islam dengan baik dan paham akan segala ilmunya dapat dipastikan kita akan bangga telah memeluk agama ini.

Islam hadir dengan risalah yang lengkap. Islam diperjuangkan dengan penuh kedamaian oleh Rasulullah dan para sahabat yang setia. Islam pun menjunjung tinggi harkat dan martabat umat lain yang memiliki keyakinan berbeda. Islam mengajarkan akhlak yang baik terhadap sesame manusia. Islam tidak mengajarkan memusuhi selainnya. Namun, jika Islam diusik, Allah swt. pun memerintahkan kita untuk membela diri. Itulah Islam.

Peran Islam di tengah modernitas

Islam tidak membatasi perkembangan teknologi yang saat ini tengah marak. Islam tidak pernah menutup mata dengan ini semua. Islam bahkan menganjurkan kepada pemeluknya untuk senantiasa mampu berkontribusi banyak terhadap kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Hal yang perlu di garis bawahi adalah bahwasannya teknologi bukan sebagai tujuan akhir melainkan sebagai sarana dan alat bantu untuk mewujudkan tujuan kita dalam beragama.

Kita tentu mengetahui kalau tujuan kita beragama Islam ini adalah untuk mendapatkan Ridha-Nya. Tak ada yang lain lagi. Namun, kenyataannya banyak manusia yang tertipu oleh kesenangan yang sifatnya sesaat saja. Tak dapat kita pungkiri kalau dengan adanya alat-alat canggih luaran dari perkembangan teknologi ini, banyak orang lalai dibuatnya. Sebenarnya tak ada yang salah dengan teknologi, melainkan manusianya sendiri yang tidak mampu bersikap bijak dalam menggunakannya. Pisau tak pernah salah. Yang menentukan salah atau tidaknya adalah orang yang menggunakannya. Untuk kebaikan ataukan keburukan. Begitupun halnya dengan teknologi.

Teknologi merupakan karunia dari Allah swt. yang patut kita syukuri. Kehadirannya mampu memberikan kebermanfaatan bagi umat manusia, terutama kita selaku muslim.

Dengan adanya teknologi yang berkembang demikian pesat, kita bisa berdakwah dengan banyak variasi. Media internet, media cetak, media audio visual merupakan contoh nyata produk teknologi. Itu semua dapat dijadikan sarana efektif dalam men-syiarkan Din Al-Islam ini.

Bisa dibayangkan jika Islam tak pernah membuka diri dari teknologi. Syiar Islam akan terhambat. Misalnya saja Alquran yang merupakan pedoman umat Islam tidak akan tersebar luas sampai ke berbagai pelosok negeri jika tanpa ada bantuan teknologi. Mushaf Alquran diperbanyak menggunakan mesin. Lantas apakah mesin bukan merupakan teknologi ? Selanjutnya, buku-buku mengenai Islam seperti fiqih, aqidah, akhlak itupun digandakan bukan dengan tulisan tangan melainkan memanfaatkan mesin percetakan.

Jadi, Islam bersikap pro terhadap teknologi yang ada di era modern ini. Namun, Islam pun memiliki aturan yang membatasi dalam hal penggunaannya. Jika kehadiran sebuah produk teknologi ternyata membawa kemudharatan terhadap Islam,  maka bisa saja Islam menolaknya. Akan tetapi, jika teknologi itu menjadikan kemaslahatan yang banyak, Islam pun menerimanya dengan terbuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun