Mohon tunggu...
Irfan Hasanudin
Irfan Hasanudin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mencoba melakukan hal yang bermanfaat bagi orang lain dan negeri ini selagi bisa, dan jangan pernah berhenti untuk mencoba, karena dengan mencoba hidup ini terasa nyata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dari Inisiasi Hingga Menjadi Energi Motivasi

14 April 2014   20:54 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:41 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mulai dari melihat, mendengar, dan berkontribusi", bukan hanya sekadar slogan, tetapi itu merupakan sebagian prinsip dalam hidup saya. Dimana dalam hidup ini cita-cita saya ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, berguna bagi agama dan bangsa ini.

Energi hidup saya bermula dari dukungan orang tua saya dan inisiasi yang saya bangun. Setiap malam saya berpikir dan berbicara di depan kaca:"jika dahulu Ayah dan Ibu dapat berpikir dan melaksanakan ide-ide luar biasa, mengapa saya tidak bisa?". Suatu hari saya menemukan jawaban bahwa tidak ada yang tidak mungkin, di dunia ini apapun dapat terjadi jika Tuhan berkehendak.

Kebanggaan tersendiri bagi saya, mempunyai kedua orang tua aktivis. Ayah memulai organisasinya sebagai bagian dari skuad Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah dan penggagas/pendiri Himpunan Mahasiswa Kimia di Indonesia,  sementara Ibu memulai pengalaman organisasinya di Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.

Yang saya lihat bukan hanya banyaknya sertifikat, tetapi pemikirannya yang dapat menggagas ide-ide luar biasa, serta kontribusinya untuk masyarakat dan negeri ini. Itu hal yang patut saya contoh dari kedua orangtua saya, hingga ketika akhir SMP saya berusaha menggagas sebuah komunitas yang mudah-mudahan lancar dalam berkontribusi dan diridhai oleh Sang Pencipta. Komunitas itu saya beri nama "Komunitas Pelajar Penghafal Qur'an" atau yang biasa dikenal dengan nama "PPQ Community".

PPQ Community merupakan wadah pemuda/pemudi gaul yang senang akan ilmu-ilmu keagamaan di era modern ini. mengapa pemuda/pemudi gaul? karena menurut saya komunitas(wadah karya) ini bukan hanya milik orang sarungan, dan pecian semata, tetapi wadah karya ini milik masyarakat umum.

"Untuk mewujudkan pembangunan besar Bangsa ini tidak bisa diwujudkan hanya dalam 1 jam, tetapi diperlukan langkah demi langkah. sama halnya dengan apabila kita ingin mempunyai pohon buah yang berbuah bagus, kita harus mengawalinya dengan menanam pohon itu, kemudian menyiram dan merawat pohon itu secara rutin hingga pohonnya berbuah", hemat saya.

Tujuan saya dalam membentuk PPQ Community yaitu untuk membantu mewujudkan pembangunan Bangsa, membangkitkan dan membakar semangat juang pemuda negeri ini, menanam calon hafidz dan hafidzah, serta sebagai sarana komunikasi dan kontribusi antara pemerintah dengan masyarakatnya. Namun untuk mewujudkan tujuan-tujuan itu tak semudah melambaikan tangan, tetapi cara untuk mengembangkan komunitas itu jauh lebih susah daripada saat saya membangun komunitas itu. Tetapi ditengah panasnya terik matahari, ditengah derasnya air hujan, mau tak mau saya harus menjalani dan menyelesaikannya dengan ringan tangan dan dingin hati.

Bersikap yakin, percaya diri, murah senyum, ringan tangan, dan bergerak dengan hati yang dingin. Itu merupakan sikap yang harus saya tunjukkan setiap harinya kepada orang-orang disekitar saya, semua itu saya siapkan sedemikian rupa karena jika saya menunjukkan sikap lesu, semangat dan rasa kekeluargaan orang disekitar saya juga kemungkinan akan ikut lesu.

Tidak hanya menjaga sikap, tetapi saya harus menanggung amanah dan menjadi penebar energi kebangkitan bagi orang-orang disekitar saya.

Mulai dari sekarang mari kita membantu pembangunan negeri ini sesuai dengan apa yang kita punya. Membantu pembangunan negeri jangan diidentikkan dengan uang, pembangunan memang butuh uang, tetapi pembangunan itu tak selalu butuh uang.  jika kita punya uang boleh kita sedekahkan sebagian rezeki kita, dan jika kita tak punya uang, jangan khawatir, karena masih ada cara alternatif lainnya.

Bagaimanakah cara alternatif untuk mewujudkan pembangunan besar negeri ini?
caranya yaitu dengan menggagas/menginisiasi ide-ide luar biasa dan menebarkan semangat perjuangan/energi kebangkitan bagi orang di sekitar kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun