kenapa babi jalannya nunduk?
karena keberatan hidung?
karena hidungnya kotor penuh upil?
karena malu hidungnya kotor tapi ga punya tangan jadi ga bisa ngupil?
karena idungnya pesek tapi lobangnya gede jadi takut upilnya keliatan kemana-mana?
Karena takut dikira mau pamer upil?
Kenapa babi jalannya nunduk?
karena malu terlahir sebagai babi?
karena malu lahir di keluarga babi?
karena malu dapat predikat sebagai mahluk paling jorok dan kotor diantara mahluk lain?
karena malu dicap sebagai mahluk serakah sama mahluk penghuni semesta lainnya?
karena bingung gimana cara nututpin perutnya yang buncit gara gara gaya hidupnya yang ga kenyang-kenyang?
atau jangan-jangan karena malu lahir sebagai anak haram dari ibu dan bapak yang berbuat haram?
kenapa babi jalannya nunduk?
karena takut dibilang sombong punya banyak julukan
karena biar mahluk lain ga banyak tanya soal keharaman dirinya dan kenapa dirinya enak dimakan?
KENAPA BABI JALANNYA NUNDUK?
karena malu rupanya ada mahluk lainyang lebih jorok dan kotor darinya?
karena malu rupanya ada mahluk lain yang lebih serakah darinya, yang suka caplok sana sini, yang gapernah kenyang, Â yang ga pernah puas sama apa yang dia punya?
karena malu rupanya ada mahluk lain yang bisa bangga sama perut buncit hasil ngepet duit mahluk  sebangsanya?
karena malu rupanya ada mahluk lain yang ga malu berbuat haram dan gemar menghasilkan sesuatu yang haram?
karena malu rupanya ada mahluk lain yang lebih pantas dapat banyak julukan yang dia punya dibanding dirinya?
karena malu rupanya ada mahluk lain yang mentalnya bagus dan tidak pemalu, yang gemar pamer menunjukan keburukan dirinya pada semesta?
kenapa babi jalannya nunduk?
babi pun bingung harus jawab apa
kalau ditanya kaya gitu
babi kaya abis makan buah simalakama
kalau dia jawab takut mahluk lain itu tersinggung
atau bahkan yang lebih parah babi takut dikira penjilat karena memuja segala keburukan mahluk lain itu
babi bingung bukan main
dari pada bingung babi pun pergi berlalu dengan menunduk, pura-pura bodoh meninggalkan pertanyaan kenapa dirinya jalan menunduk
sambil berharap semesta menghiraukan kebiasaannya jalan sambil nunduk dan berhenti bertanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H