Ingatanku tak abadi
Namun, tulisanku akan dipelihara oleh zaman
Dengannya kubisikan pada anak-anak zaman
Oo betapa kecilnya kita anak manusia di surga ini
Nun memandang indah tak berdaya mata memandang luas hamparannya
Emas menjelma gunung-gunung
Samudra melahirkan buih-buih  mutiara di setiap desir-desir ombaknya
Ikan-ikan dimakan satu beranak seribu
Aku dan milyaran nenek moyangmu tak pernah sanggup mengurangi secuilpun  kekayaannya walau kami terus makan dan minum sepanjang waktu
Tak sedikit yang telah mencoba merampas surga ini
Api cemburu abadi terus membakar siapa yang tak memiliki
Nada-nada sumbang terus dimainkan agar kami tak kerasanÂ
Ada banyak mahluk serakah dari zaman ke zaman, mengajak perang untuk memperebutkan
Hati nurani senjata kami bertahan
Aku dan milyaran nenek moyangmu menjaga surga ini agar dapat mewariskannya padamu dan anak cucumu
Ingin kami berpesan "jangan sampai surga ini jatuh ke pangkuan mahluk serakah"
Raga tak masalah berpisah, asal surga ini tak terpecah-pecah
Kubisikan pesan-pesan perjuangan pada anak zaman
Untuk Indonesia, tak terlupakan...
-hns, Nov'17
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H