Mohon tunggu...
rfnhs
rfnhs Mohon Tunggu... Foto/Videografer - unknown

to the infinity and beyond

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sirkus Berdarah

15 November 2017   23:15 Diperbarui: 15 November 2017   23:19 4239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sirkus

ini sirkusku

akulah bintang sirkus

artis yang ditunggu-tunggu

dan dicari-cari bila tak ada dalam pertunjukan

penonton ku amat banyak

mereka haus akan pertunjukanku

aku bisa menari-nari

melompat kesana-kemari

penonton riang gembira

aku diarak kesana kemari

penonton riang gembira

sebagai artis sirkus aku harus patuh

dan hafal mati setiap gerak tarianku

bila tidak pawangku akan memecutku

terkadang aku dipecut karena aku lupa

tapi penonton gembira

aku dipecut dua kali

penonton tersenyum lebar

aku dipecut dua, tiga, empat kali

penonton tertawa

aku dipecut berkali-kali

penonton tertawa terbahak-bahak

aku jadi sering dipecut

agar pertunjukan meriah

bahkan jika aku ingat dan patuh

aku dipecut hingga ragaku bersimbah darah

agar pertunjukan kian menarik

aku menari-nari hingga isi perutku ikut keluar menari-nari

penonton pun terpingkal-pingkal

bahagia bukan main

pertunjukanku sukses besar

gelak tawa penonton dan pawang bersatu padu

betapa bahagianya aku

jadi artis sirkus yang selalu dirindukan

aku jadi sering dipecut

agar pertunjukan meriah

bahkan jika aku ingat dan patuh

aku dipecut hingga ragaku bersimbah darah

agar pertunjukan kian menarik

aku menari-nari hingga isi perutku ikut keluar menari-nari

penonton pun terpingkal-pingkal

bahagia bukan main

pertunjukanku sukses besar

pertunjukanku menjadi candu

gelak tawa penonton dan pawang bersatu padu

betapa bahagianya aku

jadi artis sirkus yang selalu dirindukan

-hns

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun