Puisi Hantu
Puisimu,
Tak berkepala
Namun pesan matanya membeliak
Menatap lamunanku
Rima mengalun indah
Menusuk bola mata yang sembab
Tajam mendengar keluhan
Menembus lara di hati yang perlahan rapuh
Tangannya buntung
Tapi kuku tajam mencakar kenangan suram
Mengoyak puing-puing luka
Lama susah lekang
Kakinya tak menapak tanah
Tapi rentengan bait duduk di sampingku
Membuntuti rasa takut
Menghibur bayang diri penuh berontak
Sendi gemetar bersua larik berwujud asing
Tak seperti aksara biasa kubaca
Dia muncul kala sepiku berselimut gulita
Kan menghilang bila kau menyapa rinduku
Datanglah,
Jangan lepaskan puisi hantumu
Berbisik indah tapi mencengkeram hati
Usah biarkan dia menggandengku
Melayang ke dunia tak nyata tanpamu
(Sumbawa, 19 Juni 2024)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H