Mohon tunggu...
Irfan Hamonangan Tarihoran
Irfan Hamonangan Tarihoran Mohon Tunggu... Penulis - Dosen

Menulis karya fiksi dan mengkaji fenomena bahasa memunculkan kenikmatan tersendiri apalagi jika tulisan itu mampu berkontribusi pada peningkatan literasi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Hanya Kaos Green Jobs

11 Juni 2024   19:59 Diperbarui: 11 Juni 2024   20:08 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber gambar Pixabay.com/TheDigitalArtist

Hanya Kaos Green Jobs

 

Gumpalan asap pabrik beranjak dewasa
Merobek awan Cumulonimbus
Menyesakkan jantung angin
Membekap hidung daun
Sampai wajah pucat dan layu
Badai turut membantu
Memecah pekat hitam
Rumah beterbangan, gedung roboh
Kau, hanya bisa marah

Sampah menjulang menantang Merapi
Api masih meredam amarah
Tak kunjung limbah ditelan perut
Sang gunung hilang selera makan
Bersendawa muntah
Kampung dilahap
Sapi-sapi menggelepar
Kau, hanya bisa benci

Botol plastik berjejer di pinggir jalan,
Menawarkan diri
Kardus tergolek lapuk di trotoar
Pohon tumbang belum termakan rayap
Hujan sudi bantu menyapu
Bersihkan darat ke sungai
Rumah melambai sebelum hanyut
Longsor menghajar
Kau, hanya bisa kesal

Laut masih sabar
Ikan-ikan tabah
Sampah tak diundang,
Menumpang di peraduan mereka
Pasir tak kuat lagi melayani
Merayu ombak mengumpul dengan penuh hati
Seonggok demi seonggok di pesisir
"Bakarlah, aku tak punya api", katanya
Kau, tak kunjung peka

Laut mengadu
Tsunami datang bertamu
Mengirim cinderamata
Kapal Greenpeace karam di atas atap
Terumbu karang cincin, menghias taman kota
Makhluk-makhluk berakal berkaos Green Jobs,
Sibuk berfoto sendiri
Mengirim pesan dengan jari
"Apa salah kami?"

(Sumbawa, 11 Juni 2024)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun