Mohon tunggu...
Irfan Hamonangan Tarihoran
Irfan Hamonangan Tarihoran Mohon Tunggu... Penulis - Dosen

Menulis karya fiksi dan mengkaji fenomena bahasa memunculkan kenikmatan tersendiri apalagi jika tulisan itu mampu berkontribusi pada peningkatan literasi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebelum ke Panti Lain

5 Juni 2024   18:42 Diperbarui: 5 Juni 2024   18:45 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber gambar Getty Images Deutschland GmbH on Pixabay.com

Sebelum ke Panti Lain

Memandang langit di plafon
Tanpa bintang
Bulan indah namun jauh
Lampu meminjam cahayanya
Menemani rindu berjalan-jalan di tempat
Malam tak pernah kupadamkan lampu
Agar rindu tak merasa sepi

Belasan tahun rindu bergelayut di jarum jam dinding
Berputar pada poros  menguntit hening kamar
Detak jam beradu lari dengan napas
Tak terkejar lagi
Seperti dulu mesra bergandengan

Badan jompo bertumpu pada  jantung
Darah kerap terpompa
Sebab otak giat mengingat janji
Datangmu membawaku dari sini

Nak,
Kecewa sudah lama mati
Terkubur di balik kasur
Aku tak pernah membencimu
Membawa raga ke panti ini
Jangan bawa seluruh jiwaku
Separuhnya ada di nadimu

Aku akan pindah ke panti lain
Lebih sepi, gelap dan jauh di  bawah tanah
Datanglah ajak rinduku berjalan
Seperti tangis kecilmu yang tak pernah kubiarkan

(Sumbawa, 5 Mei 2024)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun