Mohon tunggu...
Irfan Hamonangan Tarihoran
Irfan Hamonangan Tarihoran Mohon Tunggu... Penulis - Dosen

Menulis karya fiksi dan mengkaji fenomena bahasa memunculkan kenikmatan tersendiri apalagi jika tulisan itu mampu berkontribusi pada peningkatan literasi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terpejam di Balik Jerami

29 Mei 2024   04:51 Diperbarui: 29 Mei 2024   06:13 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber gambar Getty Images Deutschland GmbH on Pixabay.com

Terpejam di Balik Jerami


Seekor burung mendamba
Tinggal di pondok di atas pohon
Satu jendela untuk mengintip langit
Hangat menyelimuti dinding jati
Tapi
Tanpa cahaya
Pengap
Senandung pun samar terdengar

Dia berangan-angan
Bersemayam di rumah baru
Jeruji bambu dihiasi lukisan oriental
Makan dan minum tersuguh
Nyanyian melenting ke semua penjuru
Tapi
Dingin menghajar kala malam
Pintu terkunci rapat
Badan terkungkung
Sendiri
Berteman dengan cahaya lampu redup

Dia masih terus berkhayal
Memejamkan mata
Bergolek di atas sarang
Yang dirajut sendiri dari jerami
Sudah lama
Di atas pohon tinggi
Di bawah daun rindang
Tak ada pintu
Tak ada jendela
Tapi
Bebas mencari makan
Bebas memandang
Anak-anaknya melompat girang
Belajar terbang
Mentari riang mengajari tembang
Nyanyian menenangkan alam

(Sumbawa, 29 Mei 2024)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun