Hati pada Telapak Kaki
Duduk bersila
Kedua telapak kaki saling tatap
Mengukir tumit dengan guratan lelah
Dibalur debu dan panas
Tanpa keluh
Sungkan tampil
Memilih sembunyi di balik terompah
Sekali di atas, dianggap hina
Dimaki kala lamban berpijak
Namun tak pernah resah
Demi menopang sang jiwa
Yang menyerah pada cinta
Wahai saksiku,
Sampaikan nanti
Sebab hatinyalah,
Langkahmu sementara kuhenti
Tak ingin ada air mata
Menitis dari pintu yang rapuh
Menunggu waktu menyeka perih
Dan bila sudah terbuka
Berlarilah jangan berjalan lagi
Sumbawa, 14 Mei 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H