Mohon tunggu...
Irfan Hamonangan Tarihoran
Irfan Hamonangan Tarihoran Mohon Tunggu... Penulis - Dosen

Menulis karya fiksi dan mengkaji fenomena bahasa memunculkan kenikmatan tersendiri apalagi jika tulisan itu mampu berkontribusi pada peningkatan literasi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hati pada Telapak Kaki

14 Mei 2024   04:02 Diperbarui: 14 Mei 2024   07:27 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar Pixabay.com

Hati pada Telapak Kaki

Duduk bersila
Kedua telapak kaki saling tatap
Mengukir tumit dengan guratan lelah
Dibalur debu dan panas
Tanpa keluh
Sungkan tampil
Memilih sembunyi di balik terompah
Sekali di atas, dianggap hina
Dimaki kala lamban berpijak
Namun tak pernah resah
Demi menopang sang jiwa
Yang menyerah pada cinta
Wahai saksiku,
Sampaikan nanti
Sebab hatinyalah,
Langkahmu sementara kuhenti
Tak ingin ada air mata
Menitis dari pintu yang rapuh
Menunggu waktu menyeka perih
Dan bila sudah terbuka
Berlarilah jangan berjalan lagi

Sumbawa, 14 Mei 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun