Mohon tunggu...
Irfan Hamonangan Tarihoran
Irfan Hamonangan Tarihoran Mohon Tunggu... Penulis - Dosen

Menulis karya fiksi dan mengkaji fenomena bahasa memunculkan kenikmatan tersendiri apalagi jika tulisan itu mampu berkontribusi pada peningkatan literasi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kartini Mewanti

21 April 2024   15:20 Diperbarui: 21 April 2024   18:31 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar Pixabay.com

Aku Kartini,
Apa kabar puan-puan?
Masihkah ingatanmu mengaras nisanku?
Dulu, pena dan tinta mengiring nadi cita
Buku mencambuk terjaga dari mimpi
Raga terkungkung tapi akal mencibir pikiran
Tetesan tinta tak kering sebelum dunia mendengar jeritan
Lama bergumul dengan bungkam mulut berbalut tunduk
Namun garis tangan tak seindah tulisan

Bagaimana dengan kau?
Sudah 132 tahun aku wariskan buku
Sudahkah nuranimu membaca?
Kaum kita menjulang di awangan
Kenapa literasi negerimu masih terselit?

Kaumku,
Hidup kalamu tersuguh tanpa gelimang tiada
Baca kurangmu
Tulis sebar guratan pena unggulmu
Agar aku tak disindir oleh kawan-kawan
Jangan sampai habis gelap terbitlah suram
Aku Kartini,
Ingin terbaring tenang dan damai disini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun