Urusan ber-TUHAN adalah urusan pribadi per pribadi. Toh kita lahir sendiri-sendiri, tidak gerombolan atau berkelompok. Guyub kita dalam kebersamaan ber-Tuhan, karena rasa penghambaan kita yang sama. Apapun AGAMA atau KEPERCAYAAN yang diyakini. AGAMA & KEPERCAYAAN hakekatnya adalah HANYA ALAT, menuju kemulian TUHAN YME. Siapapun DILARANG melarang dan atau menetapkan KEBENARAN sepihak, atas nama apapun. Sebab tujuan ber-Tuhan adalah harmonisasi rasa dan gerak kita dalam berkehidupan.
Sedang urusan BUDAYA (Budhi Daya) adalah urusan kita bersama. Kita patut BANGGA dengan keluhuran & keragaman BUDAYA NUSWANTARA. Mari kita jaga bersama. Apapun suku dan etnis kamu. BUDAYA atau budhi yang sudah berdaya, hakekatnya adalah pengejawantahan dari hasil olah rasa ber-Tuhan. Sehingga pemaknaan ketuhanan diekspresikan dalam kearifan lokal, gerak lembut selaras dan bunyi-bunyian harmoni yang menenangkan.
Terakhir Ber-TUHAN dengan cara AGAMA dan atau KEPERCAYAAN apapun yang diyakini, sebaiknya tidak lantas menghilangkan atau mengganti BUDAYA asli bangsa Indonesia.
Saya yakin TUHAN mengerti....
Rahayu.... Rahayu..... Rahayu....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H