Mohon tunggu...
Moh Irfan Fathurrahman
Moh Irfan Fathurrahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya adalah mahasiswa di universitas muhamadiyah malang dan saya berumur 19 tahun dan saya berhobi bermain music dan juga menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perilaku Produsen Skincare di Era Digital

8 Januari 2024   20:59 Diperbarui: 9 Januari 2024   14:13 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam perjalanan industri kecantikan, terutama produk skincare, keberhasilan sebuah merek tidak lagi hanya ditentukan oleh kualitas produk, tetapi juga oleh sejauh mana produsen mampu beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen di era digital. Bagaimana produsen skincare merespon tren dan menggunakan strategi pemasaran yang tepat untuk tetap bersaing di pasar yang semakin kompetitif? Artikel ini akan membahas aspek-aspek kunci yang perlu dipertimbangkan oleh produsen skincare dalam menghadapi dinamika pasar saat ini.

Seiring dengan dominasi internet, ulasan konsumen telah menjadi elemen penting dalam ekosistem pemasaran produk skincare. Konsumen modern tidak hanya memandang ulasan sebagai tanggapan pengguna lain, tetapi juga sebagai bagian integral dari proses pengambilan keputusan pembelian. Produsen skincare perlu menyadari potensi besar yang terkandung dalam ulasan konsumen, baik yang bersifat positif maupun negatif. Responsif terhadap ulasan dapat membantu membangun kepercayaan pelanggan dan meningkatkan loyalitas. Testimoni positif dapat diintegrasikan dalam strategi pemasaran, sementara ulasan negatif menjadi peluang evaluasi untuk meningkatkan kualitas produk.

Selain respons terhadap ulasan konsumen, produsen skincare juga perlu memahami dorongan konsumen untuk mencari informasi produk sebelum melakukan pembelian. Teknologi menjadi alat kunci dalam memberikan informasi yang lengkap dan mudah diakses. Penggunaan teknologi barcode scanning pada aplikasi skincare dapat memberikan konsumen akses instan ke deskripsi produk, cara penggunaan, kandungan bahan aktif, dan ulasan pelanggan. Dengan memberikan informasi yang transparan, produsen dapat membangun kepercayaan konsumen dan mengurangi keraguan sebelum pembelian.

Perubahan dalam perilaku konsumen skincare juga mencakup kecenderungan konsumen yang semakin selektif dalam memilih produk. Kandungan bahan aktif menjadi fokus utama, dan produsen perlu merespons dengan inovasi produk yang menekankan pada bahan-bahan yang terbukti efektif. Edukasi konsumen tentang manfaat bahan aktif serta penekanan pada keamanan produk dapat menjadi strategi pemasaran yang efektif untuk membedakan produk di pasar yang penuh dengan opsi.

Tren lain yang perlu diperhatikan oleh produsen skincare adalah meningkatnya popularitas brand lokal. Pandemi telah menjadi pemicu signifikan bagi keinginan konsumen untuk mendukung produk-produk lokal. Produsen skincare dapat memanfaatkan tren ini dengan mengembangkan produk unggulan yang menggunakan bahan-bahan lokal berkualitas. Strategi pemasaran yang menyoroti keunikan dan nilai-nilai lokal dapat meningkatkan daya tarik produk mereka di mata konsumen yang semakin menghargai produk lokal.

Produsen skincare juga perlu memperhatikan kerinduan konsumen untuk berbelanja secara offline. Meskipun teknologi telah menjadi tulang punggung perdagangan elektronik, konsep omnichannel dengan integrasi layanan online dan offline menjadi kunci untuk menjawab kebutuhan konsumen. Produsen dapat menciptakan pengalaman berbelanja yang lebih holistik dengan memanfaatkan integrasi layanan pada aplikasi mereka. Pelanggan dapat dengan mudah berpindah antara berbelanja secara online dan offline, memberikan fleksibilitas yang diinginkan oleh konsumen.

Dalam menghadapi perubahan perilaku konsumen di era digital, produsen skincare harus mengenali tantangan yang dihadapi dan menciptakan peluang. Responsif terhadap ulasan konsumen, pemanfaatan teknologi, inovasi produk, dukungan pada brand lokal, dan integrasi layanan online dan offline adalah langkah-langkah strategis yang dapat membantu produsen skincare untuk tetap relevan dan kompetitif. Dengan memahami dan menyikapi tren konsumen, produsen skincare dapat membuka jalan menuju kesuksesan di era digital ini. Dalam dunia yang terus berubah, adaptasi dan inovasi menjadi kunci untuk bertahan dan berkembang di pasar skincare yang dinamis. (Moh. Irfan Fathurrahman, Universitas Muhammadiyah Malang)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun