Mohon tunggu...
Irfan Farhansyah
Irfan Farhansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta / mahasiswa

membaca dan berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peranan dan Urgensi Mata Kuliah Psikologi Perkembangan dalam Pelaksanaan Pendidikan

24 Juni 2022   22:01 Diperbarui: 24 Juni 2022   22:03 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tugas UAS Psikologi Perkembangan

Psikologi pendidikan merupakan cabang dari psikologi yang menerapkan berbagai pandangan dalam psikologi, prinsip-prinsip dan teknik-teknik psikologi dalam melakukan kegiatan pendidikan. Oleh sebab itu psikologi pendidikan menekankan penelitiannya pada aspek-aspek peserta didik sebagai manusia yang belajar, orang tua dan guru sebagai pihak-pihak yang membantu peserta didik dalam mencapai keberhasilan dalam belajar. Fokus psikologi pendidikan mencakup pencapaian hasil belajar, kesehatan mental peserta didik, dan penyesuaian sosial peserta didik. Berkaitan dengan hal tersebut maka secara khusus psikologi pendidikan menerapkan prinsip-prinsip dan teknik-teknik yang dikembangkan dalam psikologi perkembangan, psikologi sosial, psikologi kognitif, psikologi manusia, behavioristik, psikologi gestalt, dan psikologi konseling (Safwan, 2005).

Whiterington, (1982:10) dalam artikel yang ditulis Supriadi mengatakan "Psikologi pendidikan adalah studi yang sistematis terhadap proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan. Sedangkan pendidikan adalah proses pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar". Dari batasan di atas terlihat adanya kaitan yang sangat kuat antara psikologi pendidikan dengan proses belajar dan pembelajaran. Karena itu, tidak mengherankan apabila beberapa ahli psikologi pendidikan menyebutkan bahwa lapangan utama studi psikologi pendidikan adalah soal belajar. Dengan kata lain, psikologi pendidikan memusatkan perhatian pada persoalan-persoalan yang berkenaan dengan proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan belajar.

Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan berkaitan dengan pengkajian atau studi tentang proses belajar manusia yang terjadi di dalam lingkungan pendidikan, yang mencakup efektivitas intervensi pendidikan, psikologi pembelajaran, dan psikologi persekolahan yang mengkaji bagaimana mengatur dan menata organisasi persekolahan dalam suatu sistem pendidikan. Di samping itu psikologi pendidikan juga mengkaji perkembangan siswa dan proses belajar yang terjadi seiring dengan tingkat perkembangan yang dialaminya, serta kelompok-kelompok siswa yang termasuk siswa berkebutuhan khusus, seperti siswa berkesulitan belajar, siswa terbelakang mental, siswa yang mengalami kelainan fisik, siswa yang mengalami kelainan perilaku, siswa yang mengalami tuna wicara, serta siswa yang beresiko untuk mengalami pendidikan khusus.

Psikologi pendidikan merupakan ilmu yang bersifat inter disiplin karena psikologi itu sendiri menerapkan teori-teori dari berbagai ilmu lain, seperti ilmu biologi, ilmu syaraf, ilmu bahasa dan lain-lain. Untuk memahami karakteristik pembelajar dari berbagai periode perkembangan, seperti anak usia dini, anak sekolah dasar, remaja dan pembelajar dewasa, maka psikologi pendidikan menerapkan teori-teori perkembangan manusia yang mencakup perkembangan kognitif, perkembangan psikososial, perkembangan fisik dan motorik, perkembangan bahasa dan komunikasi, yang lebih muda untuk dipahami apabila diterapkan.

Konsep Dasar Psikologi Pendidikan Sebelum mengetahui ruang lingkup psikologi pendidikan, seharusnya diketahui terlebih dahulu makna dari psikologi pendidikan. Psikologi pendidikan merupakan gabungan dari dua kata yaitu psikologi dan pendidikan. Psikologi merupakan ilmu tentang jiwa atau ilmu yang mempelajari jiwa, sebab kata psikologi berasal dari bahasa yunani "psyche" berarti jiwa. Sedangkan "logy" atau "logos"berarti ilmu atau pengetahuan (Sagala, 2009).

Konsep pendidikan pada hakikatnya adalah pelayanan yang khusus diperuntukan bagi siswa (orang-orang yang sedang belajar). keberadaaan psikologi pendidikan pada dasar nya adalah untuk mempermudah pendidik dalam menerapkan proses belajar mengajar. Dengan mempelajari psikologi pendidikan, paling tidak para calon guru atau guru telah mendapat gambaran mengenai kondisi dan situasi keberadaan diri pribadi, peserta didik dan lembaga pendidikan (Suryabrata, 2004).

Psikologi pendidikan merupakan sebuah disiplin psikologi yang khusus mempelajari, meneliti,dan membahas seluruh prilaku manusia yang terlibat dalam proses pendidikan, yang meliputi tingkah laku belajar (siswa),tingkah laku belajar (guru,dan tingkah laku belajar mengajar (guru dan siswa),yang saling terkait atau berintraksi satu sama lain. Inti persoalan psikologis dalam psikologi pendidikan adalah tidak mungkin mengabaikan persoalan psikologi guru,karena hal ini (profesi sebagai guru) terletak pada kondisi siswa (Suryabrata, 2004).

Lebih jauh, psikologi pendidikan sebagai displin ilmu, sudah barang tentu mempunyai fokus tujuannya sendiri, yaitu : Pertama, tujuan ilmu itu sendiri (untuk apa ilmu ini dipelajari dan dikembangkan oleh para ahlinya), Kedua, tujuan kurikuler dalam mempelajari sesuatu ilmu. Analisis terhadap pemikiran sesuai dengan yang digambarkan oleh dua psikologi terkemuka (Lindgreen dan Bernard) sebagai berikut :

  • Menurut Lindgreen, "Tujuan psikologi pendidikan adalah untuk membantu guru dan perkembangan prospektif para guru dalam memahami proses pendidikan yang terbaik".
  • Menurut Bernad, "pada dasarnya tujuan psikologi pendidikan adalah untuk memahami bagaimana proses belajar mengajar cara lebih efektif dan tetapa sasarannya".

Dari dua pendapat ahli di atas dapat dipahami bahwa tujuan mempelajari dan dikembangkan psikologi pendidikan adalah untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan untuk membantu para guru dan calon guru agar betul-betul memamahami proses pendidikan yang baik, sehingga mereka dapat membimbing proses belajar para siswanya cara lebih efektif dan terarah sebagai upaya untuk mengembangkan potensipotensi anak didiknya di sekolah secara optimal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun