Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Berkah Menolong Dengan Ikhlas, Dibalas Tuntas Sama Allah (True Story)

9 Januari 2025   08:15 Diperbarui: 9 Januari 2025   08:08 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat Pagi Pembaca Kompasiana, Hari Ini Saya Akan Bercerita Sedikit Pengalaman Yang Menarik Tapi Familiar Terjadi Oleh Banyak Orang, Namun Hanya Sedikit Yang Percaya Dan Menyadari Akan Hal Tersebut.

Ini Sebuah Cerita Pengalaman Pribadi Yang Menurut Saya Sangat Berkesan Dan Memberikan Arti Yang Luar Biasa. Dengan Kejadian Ini Membuat Saya Lebih Sadar Akan Ada Banyak Hal-Hal Baik Yang Ada Di Sekitar Kita. 

Untuk Melihat Hal Baik Itu, Perlu Kesadaran Dan Keyakinan Kita Akan Hal-Hal Positif Yang Kita Terapkan Secara Tidak Sadar Dalam Menjalani Hario-Hari Yang Berat Dan Sibuk. Saya Berharap Cerita Ini Bisa Memberikan Manfaat Dan Inspirasi Bagi Para Pembaca Kompasiana.

***

Pagi itu suasana terasa dingin sekali, dari dini hari sampai pagi Kota Jambi dilanda hujan sampai pagi hari. Tepat jadwal absen kerja masuk lembur dari 09:00 s/d 22:00, saya semangat menyambut hari ini setelah hari sebelumnya saya libur bekerja dan beristirahat dengan cukup.

Saya bekerja disalah satu Mall terbesar di kota ini, jadwal pagi merupakan waktu kursial untuk menentukan penjualan bagus atau tidak. Saya selalu menyambut awal pagi dengan positif dan "Saya berharap penjualan hari ini lebih baik dari hari sebelumnya". Mindset ini selalu saya bangun untuk membangun rasa kepercayaan diri sebagai Sales Person.

Dengan situasi pagi yang mendung dan dingin, membuat rasa gelisah dalam hati. Semua orang pasti akan merasakan hal yang sama jika mengalaminya seperti saya, biasanya cuaca seperti ini Mall akan terasa sepi dan sedikit pengunjung.

Saya berusaha untuk menyibukkan diri dengan melakukan banyak pekerjaan yang bisa dikerjakan untuk membantu proses operasional dari Toko. Pikiran positif ini terus melekat dan berusaha untuk tidak memikirkan hal yang tidak diinginkan, seperti No Sale.

Namun kata hati tidak bisa dibohongi ya teman-teman pembaca, saya mulai gelisah dan takut jika hal yang saya pikirkan terjadi yaitu No Sale. Saya mencoba menenangkan diri dengan Sholat Zuhur, berharap dan berdoa semoga saja ada terjadi transaksi di hari ini.

Kembali lagi, kita hanya bisa berusaha dan berdoa dengan khusyuk tapi hasilnya Allah lah yang Maha Menentukan segalanya. Saya berusaha kembali untuk bersikap tenang dan tetap berpikir positif bahwa semuanya akan baik-baik saja. Saya percaya akan hal tersebut, dan menjadi kalimat afirmasi ampuh dalam diri saya.

Sore pun datang menyapa, pikiran positif ini terus dibangun dengan baik. Namun ada satu kejadian aneh dan menarik sekali untuk ditelusuri dan bikin merinding untuk saya pribadi. Dulu ini hanya lihat dari film atau cerita banyak orang tapi ini kejadian langsung pada diri saya sendiri.

Setelah balik dari Sholat Ashar di Musaha lantai tiga Mall, saya kembali melakukan aktifitas yang sudah saya kerjakan sebelumnya. Dari jauh saya melihat ada pengunjung yang masuk ke dalam toko saya, tapi penampilannya berbeda dari pembeli biasanya.

Saya mencoba untuk masuk dan mendekati karena rasa ingin tahu. Ternyata dia adalah seorang penjual snack makanan, seperti risole mayones, brownies dan masih banyak lagi. Hati kecil saya langsung berdetak dan disambut langsung dengan inisiatif pikiran untuk membantu jualan abang tersebut.

Awalnya teman saya menolak dan tidak ingin membeli dagangan si abang tersebut, tapi saya mencoba untuk membantu dengan membeli jualannya. Tampak wajah abang tersebut senang dan gembira, memberikan senyuman yang penuh arti yang susah saya jelaskan tapi memiliki dampak yang baik untuk saya di menit berikutnya.

Benar adanya, hal baik itu dibayar kontan sama Allah Swt. Setelah abang itu keluar dari toko saya. Saya masih ingat, tepat pukul 17:00 satu pasangan pelanggan suami istri masuk dengan membawa anggota keluarganya. 

Saya melayani dengan baik dan mencari tahu kebutuhan apa yang sedang dicari untuk mensupport penampilannya. tidak butuh waktu lama, Alhamdulilah transaksi berakhir closing dan saya berhasil melewati hari yang berat ini.

Setelah itu, seorang guru masuk setelah transaksi pasangan suami istri itu selesai saya lakukan. Guru itu pun saya layani dengan sepenuh ahti, walau lama memilih tapi saya tetap sabar untuk menunggu pilihan mana yang akan dipilih oleh Ibu tersebut.

For Your Information, jika kalian sebagai Sales Promotion Boy/Girl (SPG/SPB), cobalah trik ini. Apabila menemukan customer yang lebih tua seperti saya menemukan seorang guru yang sudah berumur dan tampak telah memiliki anak dan cucu. Jangan lupa untuk menyapanya atau memanggil namannya denganebutan "Bunda".

Coba deh dipraktekkan, pasti kalian akan mendapatkan respon yang luar biasa dan bahagia. Terlihat sederhana tapi memiliki dampak yang sangat luar biasa jika kalian tulus melakukannya. Trik ini saya dapatkan dari Big Boss yang luar biasa membimbing saya untuk memberikan pelayanan terbaik untuk para customer di toko kami.

Kembali ke cerita lagi, transaksi dengan guru pun terjadi dan saya kembali closing untuk kedua kalinya. saya kembali senang dan rekan satu team kerja pun merasakan hal yang sama, dia tidak lupa juga mengucapkan terima kasih karena telah membantu transaksi penjualan untuk dirinya juga.

Tahukah kalian para pembaca setia Kompasiana, cerita ini tidak berhenti disini saja. Allah memberikan kejutan yang lebih hebat lagi. tepat berselang setengah jam dari guru tersebut. Saya disapa oleh orang yang tidak asing dalam ingatan saya, memori kepala ini kembali mengingat siapa gerangan orang ini.

Ternyata ingatan itu muncul setelah saya melihat jam tangannya, ia adalah customer saya yang beli waktu jam tutup toko dihari yang ramai sekali, tepatnya minggu terakhir di bulan Desember, ketika momen Natal, Tahun baru dan Libur anak sekolah.

Satu trik yang saya kasi tau lagi untuk para penggiat SPB atau SPG, jika kalian mendapatkan pelanggan di jam-jam akhir mau closing. Jangan pernah mengabaikan atau bersikap cuek tidak peduli. Memang iya kalian capek atau lelah dengan delapan jam bekerja, tapi ingat mereka yang datang memiliki hak yang sama untuk dilayani.

Pembeli yang datang dijam-jam akhir, saya jamin itu mereka pasti akan membeli. Memang butuh kesabaran tapi yakin dan percaya bahwa mereka adalah customer penutup yang sangat membantu anda dilain waktu dan lebih kerennya lagi mengingat kita dengan pelayanan hingga menjadi customer loyal ditoko kita.

Salah satunya ya customer yang datang setengah jam setelah guru tadi. Sebut aja nama abang itu "Bang Fulan". ia merupakan salah satu karyawan BUMN PLN yang ada di Kota Jambi. Dia masuk ke toko dengan langsung menyapa saya dengan akrab dan hangat sekali, seperti sudah berteman lama padahal hanya ketemu sekali pada momen closingan yang saya sebut diatas.

Ternyata Bang Fulan sedang mencari hadiah reward untuk anggotanya yang berprestasi. Hadiah yang ingin diberikannya berupa jam tangan.Saya melayani dengan sepenuh hati dan masih tidak percaya akan hal ini terjadi begitu tiba-tiba.

Setelah lama memilih, akhirnya diputuskan untuk membeli lima jam tangan sesuai dengan budget dan kesepakatan bersama dari rekan-rekan satu team kerjanya. Percaya atau tidak hal ini sangat mengagetkan dan membuat saya masih berpikir dan tenang dalam menyikapi apa yang sedang terjadi.

Sebagai bentuk dari pelayanan, saya mencoba untuk memberikan sedikit bantuan dan kejutan kepada Bang Fulan dengan cara menelfon atasan saya untuk mendapatkan diskon tambahan, tanpa sepengetahuan dari Bang Fulan.

Setelah saya menjelaskan semua atribut penjualan yang didapatkan seperti kartu garansi, buku manual dan penjelasan mekanisme garansi dan lain-lain. Tiba waktunya saya jelaskan bahwa disetiap pembelian jam tersebut saya memberikan diskon tambahan 5% sesuai dengan arahan atasan.

Tampak terlihat wajahnya yang kaget dan senyum yang merekah bahagia dengan apa yang saya jelaskan. "Seriusan mas, saya dapat diskon tambahan segini?" ia masih bertanya-tanya seakan tidak percaya tapi itulah yang terjadi. Dengan kejutan ini membuat rekan-rekan satu teamnya tida henti mengucapkan rasa terima kasih kepada saya dan teman satu team saya juga.

Saya hanya menanggapi dengan senyuman bahagia sebagai balasan ikut senang juga bisa membantu.Ini juga bisa dijadikan salah satu trik dalam membangun hubungan baik dengan pelanggan yang kita kenal. Walau hanya 5% tapi inisiatif kita untuk menelfon atasan untuk memberikan diskon tamabahan adalah sebuah bentuk perhatian yang baik untuk memberikan kesan yang tidak terlupakan.

"Jangan pernah menganggap sebuah kebaikan itu dari nilainya, tapi hargai usaha dibalik itu untuk mencapai sebuah tujuan yang satu yaitu nilai membantu dan nilai kebaikan yang tulus."

Hari itu pun saya tutup dengan senyum bahagia luar biasa. Awalnya takut tidak bisa jualan dengan baik karena prasangkaan yang timbul dari kekhawatiran yang lumrah. Tapi, itu semua bisa kita perbaiki dengan sikap dan usaha kita dalam bekerja.

Berkah Menolong Dengan Ikhlas, Dibalas Tuntas Sama Allah 

Dari kejadian ini ada satu hal yang bisa saya simpulkan adalah :

"Jika kalian menolong orang, lakukan itu dengan sepenuh hati dan ikhlas. jangan pernah mengharapkan sesuatu kebaikan yang kita berikan untuk dibalas oleh orang lain."

Sebuah amal yang baik akan dinilai dari niatnya, seperti yang telah tertera dalam sebuah hadits nabi yaitu "Innama al-A'malu Binniyat" yang artinya "Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung pada niatnya".

Awal dari niat saya menolong abang-abang jualan yang masuk ke toko, membuahkan hasil yang tidak pernah saya pikirkan. Dari kejadian ini pun saya menganggap bahwa bukti nyata Allah Swt membayar kontan dengan berkali-kali lipat hasilnya dari nilai yang saya berikan.

Sungguh membuat saya bersyukur dengan pengalaman ini terjadi dalam perjalanan kehidupan saya. Mungkin kejadian ini juga banyak dialami oleh para pembaca Kompasiana, boleh juga kok berbagi di kolom komentar untuk saling belajar dan menginspirasi banyak orang untuk melakukan kebaikan.

Sebuah kebaikan mampu memberikan pengaruh yang luar biasa kepada orang-orang disekitar kita. Jika hal ini dilakukan dengan hal yang sederhana, seperti menolong orang dalam kesulitan, atau saling berbagi dengan orang-orang yang membutuhkan. Ini sebuah aksi yang mulia dan mampu merubah segalanya dengan sangat ajaib.

Saya ingat akan sebuah film yang luar biasa dan sangat menginspirasi banyak orang, judulnya "Pay It Forward". Film yang menceritakan tentang seorang anak kecil yang sedang melakukan tugas sekolah, ia membuat sebuah eksperimen untuk menolong orang lain tapi tidak mengharapkan balasan atau kembalian.

Kemudian singkat cerita, ia menolong salah satu orang dan kebaikan itu menular kepada orang lain dan terus berlanjut hingga sampai ia tidak pernah menyangka eksperimen itu memiliki dampak yang sangat luar biasa dan layak untuk ditonton. Salah satu saya melakukan tindakan ini juga terinspirasi oleh film ini, menolong dengan sederhana tapi memiliki dampak yang besar bagi orang yang menerimanya dan melakukan hal yang sama untuk membantu atau menolong orang-orang disekitarnya.

Jangan pernah takut untuk melakukan kebaikan kepada orang. Namun, membantu orang juga tidak boleh mengharapkan balasan atau pamrih. Biarkan kuasa Ilahi yang bekerja untuk memberikan balasan dari setiap kebaikan yang telah kita lakukan kepada orang lain.

Kita juga berharap dari setiap kebaikan yang kita berikan, dapat diterima dengan baik dan menjadi ladang amal jariyah untuk bekal kita menghadap sang maha kuasa. Tidak ada yang sia-sia didunia ini jika kita mampu menjadi orang yang bermanfaat bagi banyak orang.

Melakukan kebaikan memiliki banyak cara, jangan hanya ikut-ikutan seperti para content creator yang butuh perhatian untuk menaikan follower saja. tapi lakukan kebaikan itu dengan hati yang ikhlas dan niat yang benar. bukan semata-mata untuk mengharapkan atensi dari banyak orang.

Benar adanya jika pepatah mengatakan bahwa "Ketika tangan kanan memberikan sesuatu untuk membantu, alangkah lebih baiknya tangan kiri tidak pernah tau"

Akhir cerita dari tulisan sederhana ini, saya mengucapkan terima kasih atas perhatian pembaca setia Kompasiana yang mau mengikuti dan membaca cerita ini dari awal hingga akhir. Saya berharap tulisan ini mampu memberikan manfaat bagi banyak orang, alagkah lebih baiknya disebarkan dan mampu memberikan dampak positif kepada banyak orang untuk terinpsirasi melakukan kebaikan di dalam setiap perjalanan kehidupannya.

Terima kasih, salam inspirasi

Jambi, 09 januari 2025

Irfan Fandi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun