Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film Gladiator II, sang Penerus Tahta Kembali menuju Kejayaan Abadi

14 November 2024   09:09 Diperbarui: 14 November 2024   09:09 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tujuan utama dari film ini dilanjutkan karena masih menggantung dan belum selesai. Ayah dari Lucilla yaitu Marcus Aurelius, memiliki impian untuk kemajuan kota Roma menajdi negara republic yang besar dan bersih dari namanya penindasan, penyimpangan kasta dan korupsi yang telah menajmur sehingga ada perbedaan status sosial yang jomplang.

Film Gladiator II ini merealisasikan apa yang menajdi impian dari Marcus Aurelius, ia merupakan seorang kakek dari Lucius dan menjadi penerus tahta untuk melanjutkan impian dari keluarga besarnya.

Untuk mewujudkan impian tersebut tidaklah mudah bagi Lucius, ia harus menjadi korban dan tawanan tahanan dengan nama baru yaitu Hanno. Hanno memiliki keluarga kecil ditempat tinggal yang baru yaitu Nimidia. Setelah kota kecil dihancurkan ia menajdi salah satu tawanan yang akan dijadikans ebagai Gladioator untuk arena pertempuran yang terkenal pada masa itu untuk mencari kebebesan hidup menjadi rakyat biasa.

Perjuangan yang tidak mudah, ia kembali memasuki arena pertempuran Gladiator dengan gagah perkasa. Sehingga kejadian masa lalu kembali terlintas di ingatan kepalanya. Tanpa disangka, ia kembali bertemu dengan sang ibu tercinta dan kisah pun berlanjut untuk misa kejayaan Roma dimasa yang akan datang.

Selama dua jam setengah duduk manis menikmati kisah ini, sungguh luar biasa. Tanpa terasa film ini mudaj dinikmati dan berhasil memukau penulis dari awal cerita hingga akhir. Syukur sebelum menonton film ini, penulis menonton film Gladiato I sebelum menonton Gladiato II. Jadi, masih terbayang bagaimana alur dari film pertamanya yang tragis dan menyisakan hal-hal yang masih menimbulkan rasa penasaran.

Semua terjawab di film Galdiator II. Pertempuran di arena Colloseum tidak sama dengan di film pertama, ini lebih menakjubkan lagi dan menantang adrenalin penonton untuk menyaksikannya. Selama pertempuran diarena, penulis menahan napas karena sangat brutal dan mengerikan sekali tapi seru banget (hahhaa bagaimana coba untuk membayangkannya, ayo nonton segera).

Ending dari film ini juga bikin merinding, sang penerus tahta berhasil untuk mewujudkan impian dari kakek, orang tua dan harapan seluruh bangsa roma pada masa itu. Kekaisaran Romawi pun runtuh dengan datangnya sang penerus yang memiliki jiwa kesatria dan bertanggung jawab akan perubahan yang nyata untuk kebaikan bersama di kemudian hari.

Film Gladiator II sangat penulis rekomendasikan kepada para pembaca setia Kompasiana. Film ini sudah tayang serentak di seluruh bioskop-bioskop tanah air yang da di kota mu. Buruan nonton bersama keluarga dan orang-orang terdekat sebelum terlambat, agar bisa merasakan apa yang pneulis gambarkan dalam review ini.

Kalo ada yang kecewa dengan film lanjutan Gladiator ini berarti selera mereka berbeda dengan penulis. Hal ini lumrah dan bisa terjadi, semuanya tergantung bagaimana cara kita menikmati sebuah film merupakan hiburan dikala penat yang melanda kita dengan kesibukan sehari-hari yang tidak pernah ada habisnya.

Selamat menonton dan salam inspirasi,

Jambi, 14 November 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun