Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Tunggu Viral Dulu!! Sri Mulyani Akhirnya Mencopot Jabatan Rafael Alun Trisambodo, Keadilan Harus Ditegakkan

24 Februari 2023   19:10 Diperbarui: 24 Februari 2023   19:14 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pejabat Eselon III Kabag Umum Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan II Rafael Alun Trisambodo. (KOMPAS.com/Tangkap Layar Video Permintaan Maaf Rafael)

Kembali terulang lagi, tunggu viral dulu baru semuanya bekerja dan melakukan tugas sebagaimana layaknya sebagai pekerja. 

Kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anak dari seorang ASN Dirjen Pajak, berujung pada proses yang panjang dan menjadi sorotan banyak orang diseluruh negeri ini. 

Berawal dari penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy terhadap korban bernama David. Melihat apa yang telah dilakukan oleh Mario adalah tindakan kriminal yang harus diproses oleh penegak hukum. 

Hingga saat ini David sebagai korban dari penganiayaan masih terbujur tak berdaya di dalam ruang ICU untuk berjuang agar bisa tetap bertahan dan mencoba untuk bagaimana bisa hidup kembali. 

Kasus penganiayaan ini ternyata memiliki video yang tersebar luas saat ini di media sosial dan viral menjadi konsumsi banyak orang, sehingga bagi yang melihatnya tidak tega dan berpikir "kok bisa si pelaku tega DNA memiliki kelakuan seperti demikian".

Saat ini para pelaku sudah diamankan di kantor Polres Metro Jakarta Selatan, pada sore ini Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Ada Ary Syam Indra di menyampaikan ada satu tersangka baru yang berinisial " S".

Tersangka baru yang memiliki inisial "S" ini merupakan rekan atau teman dari Mario saat sedang melakuka  penganiayaan terhadap David, Putra dari Pengurus GP Ansor. 

Kementrian Keuangan Sri Mulyani mengambil sikap tegas atas kasus ini

Menteri Keungan Sri Mulyani (sumber foto: Kompas TV)
Menteri Keungan Sri Mulyani (sumber foto: Kompas TV)

Dengan berkembangnya status dari kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dendy, anak dari Kepala Bagian Umum DJP Kanwil Jakarta Selatan yaitu Rafael Alun Trisambodo. 

Pada siang tadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengambil sikap tegas dengan mencopot jabatan Rafael Alun Trisambodo dari tugas dan jabatan per 24 Februari 2023.

Dasar pencopotan jabatan Rafael Alun Trisambodo adalah pasal 31 ayat 1 PP 94/2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. 

"Saya perintahkan Inspektorat Kementrian Keuangan memeriksa harta saudara RAT ( Rafael Alun Trisambodo), 23 Februari lalu Irjen telah memeriksa harta yang bersangkutan. Dalam rangka Kemenkeu mampu melaksanakan pemeriksaan, maka mulai hari ini saudara RAT dicopot dari tugas dan jabatannya. "

Keputusan yang diambil dengan cepat oleh Sri Mulyani selalu Kementrian Keuangan patut diapresiasi. Tidak ada kata terlambat untuk menegakkan keadilan dan pengungkapan fakta kebenaran untuk seluruh rakyat Indonesia. 

Namun pada hari sebelumnya Rafael Alun Trisambodo telah membuat sebuah video permohonan maaf dan pernyataan mundur dari Aparatur Sipil Negeri Direktorat Jendral Pajak. 

Hari ini pun surat pengunduran diri dari statusnya sebagai Aparatur Sipil Negara Direktorat Jendral Pajak juga tersebar luar di dunia maya. Hal ini berbarengan dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementrian Keuangan Sri Mulyani. 

Gara-gara nira setitik membuat rusak susu sebelanga. Peribahasa ini memiliki arti bahwa karena kesalahan kecil yang nampak tidak ada artinya semua persoalan menjadi kacau dan berantakan. Hal ini sangat cocok untuk mewakili kasus peristiwa ini. 

Hikmah yang bisa diambil dari kejadian ini

Banyak orang yang tidak pernah menyangka akan adanya kasus ini terjadi. Penganiayaan yang dilakukan oleh para pelaku yang masih muda, sedangkan korban masih dibawah umur yang memiliki usia belasan tahun. 

Melihat apa yang terjadi saat ini, merupakan sebuah sikap arogansi dari anak muda yang memiliki sebuah permasalahan tapi diselesaikan dengan cara yang salah. 

Semua permasalahan yang ada harusnya masih bisa diselesaikan dengan cara yang baik. Bukan main hakim sendiri dan seenaknya melakukan sesuka hati hingga mengakibatkan jatuhnya korban yang saat ini masih terbaring di ruang ICU untuk bertahan hidup. 

Apa pun jabatan yang dimiliki oleh orang tua dan  keluarga, jangan membuat diri kita bisa melakukan sesuka hati tanpa berpikir panjang. Jika semua telah terjadi dan berujung panjang akan sangat merepotkan banyak orang. 

Penyesalan yang terucap setelah semuanya terjadi, tiadalah guna. Setiap perbuatan yang telah dilakukan pasti akan ada konsekuensi yang harus dipertanggungjawabkan oleh para pelaku. 

Permohonan maaf mungkin akan terucap dan diterima oleh korban. Tapi kasus penganiayaan dan apa yang telah dilakukan harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan hukum dan aturan yang berlaku di negeri ini. 

Jangan pernah bangga dengan apa yang telah kita miliki saat ini. Perbanyak bersyukur dan rendah hati adalah kunci untuk membuat kita selalu bisa melihat ke bawah dan tidak bersikap sombong kepada orang-orang yang ada di sekitar kita. 

Bagi pemerintah terutama untuk Kementrian Keuangan dan Pajak, harus intropeksi diri dan melakukan evaluasi sebesar-besarnya untuk mengembalikan kepercayaan rakyat untuk bisa percaya dengan mereka yang ada bekerja di jajaran pemerintahan. 

Jangan sampai kecolongan untuk kesekian kalinya. Perubahan yang baik harus dilakukan sejak dini, bukan ketika masalah ini muncul baru bergerak untuk melakuka  perubahan yang signifikan. 

Memang tidak ada kata terlambat, tapi jika hal ini dilakukan tidak serius atau setengah-tengah maka kepercayaan rakyat terhadap instansi pemerintahan akan semakin hilang dan tak lagi peduli. 

Serangkaian kejadian yang terjadi saat ini merupakan sebuah permasalahan yang telah lama disimpan dan tidak ada yang mau peduli untuk melakukan perubahan. Ketika semuanya terjadi baru semua orang merasa terusik dan melakukan pekerjaannya sesuai dengan sebaik-baiknya. 

Dengan adanya kasus ini, kita harus tetap berpikir positif dan terus memantau perkembangan kasus ini untuk diusut tuntas dan terbuka. Agar kejadian serupa tidak lagi terulang kembali dan melakukan kesalahan yang sama. 

Mari kita doakan untuk David agar bisa kembali pulih dan bisa berjuang untuk tetap bertahan hidup. Untuk keluarga tetap sabar dan kuat dalam menjalani ujian ini untuk bisa naik kelas dari ujian yang Tuhan berikan kepada hambanya. 

Bagi para pelaku atau tersangka, dengan masuknya ke dalam jeruji besi. Akan bisa membuat mereka sadar dan menyadari segala kesalahan yang telah ia lakukan adalah sebuah kesalahan. Jangan pernah sombong dan banyak belajar untuk meratapi kesalahan untuk menjadi orang yang lebih baik di dalam sel tahanan. 

Stay relevan dan salam inspirasi, Irfan Fandi

Pekanbaru, 24 Februari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun