Dalam menyambut Hari Valentine yang dikenal sebagai Hari Kaish Sayang, tidak afdol jika belum menonton salah satu film terbaik yang ada pada zamannya. Sebut saja kisah cinta Jack dan Rose dalam film Titanic, Rangga dan Cinta di dalam film Ada Apa dengan cinta, dan masih banyak lagi.
Untuk menambah referensi film terbaik untuk menemani kalian dalam mengisi waktu berdua bersama kekasih, saya merekomendasikan sebuah film kisah romantis terbaik menurut versi saya pribadi, karena didalam filmnya semua perasaan akan dibuat campur aduk oleh  jalan cerita yang ditampilkan dalam film ini.
Film yang saya maksud adalah Five Feet Apart, sebuah film drama romantis yang rilis pada tahun 2019, disutradarai langsung oleh  Justin Baldoni. Cerita film ini ditulis langsung oleh Mikki Daughtry dan Tobias Iaconis, film ini terinspirasi dari sebuah kisah nyata dari Claire Wineland.
Film Five Feet Apart dibintangi oleh banyak pemain muda, seperti Haley Lu Richardson, Cole Sprouse, Moises Arias, Emily Baldoni, Claire Forlani, Parminder Nagra, Kimberly Hebert Gregory, Sophia Bernard, Gary Weeks, Cyntia Evans, Brett Austin Johnson, Ivy Dubreuil dan masih banyak lagi.
Film Five Feet Apart merupakan film Drama Romantis yang memiliki durasi film sekitar satu jam lima puluh tujuh menit, lebih kurang dua jam penonton akan menikmati kisah inspiratif dan banyak pesan moral kehidupan yang layak untuk ditonton dari awal hingga akhir film ini.
Review Film Five Feet Apart karya  Justin Baldoni
Film Five Feet Apart menceritakan tentang gadis perempuan bernama Stella (Haley Lu Richardson) yang berusia tujuh belas tahun, ia menghabiskan sebagian besar waktunya berada di rumah sakit sebagai pasien Fibrosis Kistik. Hidup yang dijalaninya setiap hari penuh dengan rutinitas yang telah dipersiapkan oleh Tim Dokter dengan segala batasan dan pengendalian dirinya.
Semua rutinitas yang dijalani Stella mendapatkan ujian baru setelah bertemu dengan Will (Cole Sprouse), seorang remaja yang sangat menawan dan juga memiliki jenis penyakit yang sama dengan Stella. Pertemuan mereka menjadi sebuah tanda untuk mereka akan terus bersama dan menjadi sepasang kekasih.
Dalam berjalannya waktu, ada godaan yang tiba-tiba mengharuskan mereka untuk menjaga jarak agar merasa aman antara satu dengan yang lainnya. Saat hubungan mereka intensif, begitu pula godaan untuk membuang aturan ke luar jendela dan menerima ketertarikan itu untuk terus bersama-sama. Hal ini akan menjadi sebuah malapetaka yang tidak bisa dihindarkan dari perjalanan hidup mereka, bagaimana akhir kisah cinta dari Stella dan Will ?
Alur cerita yang ditulis oleh Mikki Doughtry bersama Tobias Iaconis merupakan sebuah pengembangan cerita yang bagus sekali dalam menyampaikan dan memperkenalkan masing-masing tokoh pada awal cerita film ini akan dimulai.
Jalan cerita yang sederhana membuat penonton larut ke dalam isi cerita yang semakin mendalam menuju konflik. Permasalahan yang timbul bukan datang secara tiba-tiba melainkan sebuah proses yang bertahap dan berhasil membuat semua orang ikut merasakan ketakutan dan kengerian dari dampak penyakit yang sedang mereka hadapi.
Plot twist dalam film ini juga sangat tidak bisa ditebak, apalagi ending dari film ini yang banyak mengandung bawang dan berhasil membuat para penonton menangis melihat adegan yang ada di setengah jam film ini berakhir. Saya masih ingat ketika menonton film ini di dalam bioskop, hampir semua penonton yang ada di dalamnya ikut menitikkan air mata dengan sesegukan sambil menahan deras air mata yang jatuh dengan tisu.
Perjalanan kisah cinta Stella dan Will terbilang unik dan menarik untuk diikuti, mereka yang tumbuh sebagai remaja kuat dan diuji dengan sebuah penyakit yang belum ditemukan obat untuk penyembuhannya. Mereka sama-sama berjuang sebagai pejuang dari penyakit langka yang menunggu para pendonor untuk menantikan kesembuhan yang akan menghampiri mereka.
Sinematografi dan visual efek dari film ini tidak terlalu banyak menggunakan kamera yang memiliki teknologi tinggi untuk memberikan tampilan terbaik dari film ini. Dengan latar sebuah rumah sakit dan tempat-tempat nyata yang ada, film ini berhasil memberikan nuansa drama dan romantisme kisah percintaan dari dua pasangan muda ini.
Kesempurnaan kisah cinta Stella dan Will diiringi dengan sebuah alunan musik dan lagu yang menampilkan seorang penyanyi muda bernama Andy Grammer dengan judul lagu Don't Give Up on Me. Setiap momen yang baik selalu ditampilkan dengan iringan musik scoring dari lagu yang sangat indah dan sangat mewakili dari isi cerita dalam film ini dengan kumpulan barisan lirik lagu yang kuat.
Secara keseluruhan untuk Film Five Feet Apart saya memberikan rating film ini 9/10. Dari jalan cerita film yang kuat dengan isi dialog yang bagus, membuat film ini lebih hidup dengan adanya karakter dari masing-masing pemain yang saling mendukung antara satu dengan yang lainnya. Film ini merupakan paket lengkap dari kisah romantis percintaan yang mengharu biru seperti menaiki wahana permainan roller coaster yang memacu adrenalin penonton dari segi perasaan.
Kekuatan Cinta dari Sepasang Remaja yang Mengidap Penyakit Langka
Film Five Feet Apart merupakan sebuah cerita yang diangkat dari kisah nyata seorang wanita pejuang penyakit langka bernama Fibrosis Kistik. Fibrosis Kistik merupakan sebuah penyakit yang mempengaruhi sel-sel yang memproduksi lendir, keringat, dan cairan pencernaan. Kondisi ini menyebabkan cairan tersebut menjadi tebal dan lengket sehingga menyumbat selang, saluran dan lorong.
Di dalam film ini penyakit langka Fibrosis Kistik juga dijelaskan bagaimana pengobatan dan treatment yang dijalani oleh pasien, seperti yang diperankan oleh Stella dan Will. Melihat segala pernak-pernik alat dan obat yang digunakan membuat kita yang menonton film ini tidak sanggup untuk melihat, apalagi merasakan langsung bagaimana penyakit ini bekerja di dalam tubuh manusia.
Saya jadi ingat dari salah satu adegan dalam film ini, dimana Will tidak mampu atau bingung dengan memakan obat yang telah dipersiapkan dokter. Stella membantu dengan sepenuh hati agar Will dapat mengikuti caranya untuk bisa menjalani segala treatment yang akan diberikan oleh Dokter, karena ia telah lebih dahulu menjalaninya.
Saya tidak dapat membayangkan begitu banyak obat-obatan yang diminum dalam satu kali waktu secara bersamaan. Stella mmberikan cara jitu yang unik dan layak untuk dicontoh oleh para penonton yang susah dalam menelan obat, yaitu dengan cara memasukkan obat tersebut kedalam makanan yang kita sukai sesuai anjuran dari dokter.
Ujian dari kedua pasangan remaja ini sangat layak untuk menjadi sebuah inspirasi dan tontonan wajib untuk mendapatkan nilai-nilai yang sarat akan memiliki pesan moral di dalam menjalani kehidupan. Dari perjuangan Stella dan Will kita akan melihat bagaimana mereka bisa survive dan bertahan untuk hidup agar bisa kembali normal sambil menunggu ada pendonor yang pas untuk menyembuhkan penyakit yang sedang dijalani mereka.
Sebuah film kisah drama romantis yang layak untuk menjadi rekomendasi agar bisa ditonton bersama orang-orang terkasih yang berada di dekat kalian. Film ini berhasil membuat ketegangan dan ketakutan yang datang berbarengan sehingga membuat kita sebagai penonton tidak nyaman dengan posisi tempat duduk kita.
Film Five Feet Apart saya rekomendasikan kepada seluruh pembaca Kompasiana, jangan sampai dilewatkan karena film ini merupakan sebuah film drama romantis terbaik yang pernah ada. Film ini juga tidak kalah tragis dan berhasil membuat para penontonnya menitikkan air mata sepanjang film ini berlangsung.
Film Five Feet Apart saat ini bisa disaksikan di platform OTT digital melalu aplikasi Netflix. Film ini juga meraih rating 7.2/10 dari IMDb, film ini berhasil menjadi sebuah film yang layak untuk mendapatkan tempat dihati para penggemarnya.
Selamat menonton dan salam inspirasi, Irfan Fandi
Pekanbaru, 16 Februari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H