Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Tumbal Kanjeng Iblis", Ritual Hitam Penuh Misteri untuk Menggapai Kepuasan Duniawi

24 Desember 2022   07:30 Diperbarui: 24 Desember 2022   07:29 1491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster resmi film Tumbal Kanjeng Iblis produksi Visinema Pictures (sumber foto: IMDb)

Visinema Pictures bersama Legacy Pictures berkolaborasi membuat sebuah film horror yang menjadi tontonan wajib untuk mengisi waktu masa libur sekolah dan weekend. Film Tumbal Kanjeng Iblis resmi tayang pada 22 Desember 2022 diseluruh bioskop-bioskop kesayangan yang ada di kota anda.

Film Tumbal kanjeng Iblis disutradarai langsung oleh Mizam Fadilah Ananda, dengan menampilkan deretan nama aktor dan aktris ternama tanah air. Sebut saja Sheryl Sheinafia, Omar Daniel, Putri Ayudya, Miller Khan, Teuku Rifnu Wikana, Yunita Siregar, Aditya Lakon, Aji Bong, Laksmi Notokusumo, Lucky Moniaga dan masih banyak lagi.

Film Tumbal Kanjeng Iblis memiliki durasi sekitar 1 jam 35 menit untuk bersiap meneror setiap penontonnya dengan ritual yang mengerikan. Disarankan sebelum melihat film ini untuk ke toilet terlebih dahulu agar bisa leluasa untuk menikmati film ini dari awal hingga akhir dengan sensasi yang berbeda.

Film Tumbal Kanjeng Iblis merupakan sebuah drama, misteri, horror yang siap untuk ditonton oleh penikmat film Indonesia. film ini memiliki kategori batas usia Dewasa 17+, karena mengandung adegan yang mengerikan dan tidak layak ditonton oleh anak-anak.

Tidak perlu menunggu lama berikut review film Tumbal Kanjeng Iblis yang diproduksi oleh Visinema dengan Angga Dwimas Sasongko dan Tersi Eva Ranti selaku Produser dalam produksi film keren yang layan ditonton oleh semua penikmat film horror yang ada di Indonesia.

Review "Tumbal Kanjeng Iblis" karya Mizam Fadilah Ananda

Rosa dan Jefri, pasangan suami istri yang memimpin sekte pemuja iblis (sumber foto: IMDb)
Rosa dan Jefri, pasangan suami istri yang memimpin sekte pemuja iblis (sumber foto: IMDb)

Film "Tumbal Kanjeng Iblis" ditulis langsung oleh Angga Dwimas Sasongko, Muhammad Irfan Ramli dan Ifan Ismail sebagai penulis skenario. Film ini menceritakan tentang kisah dua tahun tidak mendapatkan kabar dari sang kakak yang kuliah di luar kota, Tia (Sheryl Sheinafia) mendapatkan bisikan yang terus menerus untuk mencari kakaknya atau bapaknya (Teuku Rifnu Wikana).

Dengan hanya berbekal dengan selembar foto peninggalan kakaknya, penulusuran Tia membawanya kepada sebuah  kos-kosan yang penuh misteri dan dekat dengan kampus kakaknya kuliah.

Tia disambut oleh sepasang suami istri pemilik kos, yang bernama Rosa (Putri Ayudya) dan Jefri (Miller Khan). Tia mencurigai ada yang tidak beres di balik keramahan Rosa yang berlebihan atas dirinya, belum lagi kehadiran sosok pemuda misterius bernama Nathan (Omar Daniel) yang terus memperingati dirinya untuk meninggalkan kos-kosan tersebut.

Di dalam kos-kosan, peristiwa dan kejadian aneh terus terjadi secara beruntun menghampiri keseharian Tia. Semakin dalam Tia mencari keberadaan kakaknya, semakin besar pula teror yang akan dihadapinya. Di baik semua kejadian itu ada kutukan dan kumpulan sekte yang memiliki aliran sesat yang ingin mengincar Tia.

Alur yang ditulis oleh tiga serangkai (Angga Dwimas Sasongko, Muhammad Irfan Ramli dan Ifan Ismail) merupakan sebuah cerita horror yang baru dan memili daya pikat untuk meneror setiap penontonnya. Selama film ini berlangsung penonton tidak bisa tenang untuk bisa menikmati film ini di bangkunya masing-masing.

Setiap alur yang berjalan memiliki cerita yang kuat untuk membawa masing-masing karakter di dalam film ini terus hidup dengan perannya masing-masing. Film ini memiliki cerita yang bagus dan beda dari film horror yang lainnya, ditambah dengan para bintang yang jarang kita lihat dalam dunia film horror.

Awal mula film ini berlangsung, teror yang diberikan oleh sutradara kepada penontonnya berhasil membuat teriakan disetiap adegan yang mengerikan. Apalagi ketika ritual dan nyanyian lagu khas yang dipakai dalam film ini sangat melekat di telinga para penontonnya hingga akhir film selesai.

Tia mencari kakaknya yang selalu muncul dalam mimpinya untuk meminta tolong (sumber foto: Visinema Pictures)
Tia mencari kakaknya yang selalu muncul dalam mimpinya untuk meminta tolong (sumber foto: Visinema Pictures)

Banyak kejutan dan plot twist yang tidak terduga oleh para penontonnya. Film ini berhasil membuat semua penonton terus memiliki rasa ingin tahui dan penasaran bagaimana ini akhir dari cerita kisah Tia dan keluarganya. Ending film ini juga tidak bisa ditebak dan berhasil membuat kengerian dan ketakutan selama mengikuti itual yang dimainkan di dalam film ini.

Sinematografi dan visual efek dalam film ini lumayan baik, namun jika kalian pernah menonton film yang pernah di produksi oleh Visinema yang berjudul Jagat Arwah, pasti kalian akan paham dengan apa yang saya maksudkan. Saya tidak ingin menyampaikan secara detail karena takut spoiler dan membuat sensasi kalian yang belum menonton jadi tidak seru dan menarik seperti saya alami sendiri.

Tampilan setiap scene yang dimainkan dalam film ini juga masih menggunakan animasi 3D dan visual efek tenologi kamera CGI. Setiap transisi film ini juga menarik dan baik dalam menyampaikan isi cerita secara keseluruhan. Tampilan penampakan iblis dan setan di dalam film ini hampir sama dengan film Jagat Arwah.

Musik dan scoring dalam film Tumbal Kanjeng Iblis sama dengan film horror kebanyakan. Tapi yang unik dan bikin ngeri adalah ketika salah satu pemain di dalam film ini menyanyikan lagu jawa dengan pakem yang penuh dengan mistis dan mengerikan, berhasil membuat saya dan penonton lain ikut merasakan teror yang mulai akan datang menghampiri para penontonnya.

Selama film ini berlangsung, dari awal sudah membuat penonton berteriak karena kaget dengan scoring yang lumayan kuat dan seram. Ditambah dengan jump scare yang dimainkan oleh sang sutradara dalam menampilkan adegan-adegan yang inti untuk membangun kengerian yang sesungguhnya dengan mengadakan sebuah ritual yang mengerikan.

Film Tumbal Kanjeng Iblis secara keseluruhan saya memberikan rating : 8.5/10. Alur cerita yang kuat dan teratur, ditambah dengan karakter-karakter yang ditampilkan memiliki kekuatan masing-masing dalam membangun cerita ini tetap hidup, sehingga film dapat tersampaikan dengan baik karena adanya sinematografi yang rapi dan ditambah dengan alunan musik yang juara untuk meneror setiap penontonnya.

Simbol ritual yang dilakukan oleh semua anggota sekte pemuja Kanjeng Iblis (sumber foto: Visinema Pictures)
Simbol ritual yang dilakukan oleh semua anggota sekte pemuja Kanjeng Iblis (sumber foto: Visinema Pictures)

Ritual Hitam untuk Menggapai Kepuasan Duniawi

"Janpa Jiro Lirbapu (Janji Pasrah Jiwa Raga) Sir Sir Sir"

Mantara ritual yang dinyanyikan dalam film ini sampai sekarang masih terngiang-ngiang setelah selesai menonton filmnya. Mantra ini memiliki fungsi sebagai pemanggil Kanjeng Iblis untuk bisa datang dan menerima tumbal yang telah disediakan oleh para pemujanya yaitu sekte sesat ini.

Ritual ini dilakukan oleh bapaknya Tia untuk meminta hal duniawi yang bisa di kabulkan oleh para iblis dan setan. Untuk bisa mendapatkan semua hal duniawi ini, mereka harus mengorbankan banyak tumbal dan korban untuk dijadikan santapan para iblis untuk sebagai pemenuhan syarat yang telah ditentukan.

Padahal ketika kita telah terjun dan masuk ke dalam sekte sesat dan percaya dengan iblis atau setan, maka akan ada resiko yang harus dihadapi di dalam kehidupan orang yang menjalani ritual ini. Resiko apa yang di dapatkan oleh para pelaku sekte sesat ini, kalian akan bisa melihat sendiri dengan menonton film ini, sangat menjijikkan dan mengerikan.

Ritual yang ditampilkan dalam film ini mengingatkan saya dengan film Inang yang di bintangi oleh Nasyila Mirdad dan Lidya Kandou. Tapi ritual ini sangat menyeramkan dengan adanya lantunan bahasa jawa dan lagu yang membuat semua orang diteror oleh ketakutan dan kengerian yang akan ditampilkan seperti yang diperlihatkan dalam film Tumbal Kanjeng Iblis.

Film ini mengingatkan kepada semua orang untuk tidak percaya dengan hal-hal mistis yang harus melibatkan iblis sebagai tuannya. Kita akan menajdi pengabdinya yang selalu terikat dan tidak bisa terlepas sekali telah mengikutinya. Kemudia hanya kesengsaraan dan kenistaan sebuah kehidupanlah yang hanya bisa kita dapatkan dari itu semuanya.

Kita boleh percaya atau tidak tentang keberadaan sekte sesat ini, tapi film ini sangat berhasil memberikan peringatan dan pemberitahuan kepada penontonnya untuk tidak mengikuti dan berhati-hati dengan sebuah sekte yang mengerikan seperti ini masih ada dan banyak muncul di zaman yang sudah canggih seperti ini.

Selama ritual yang diperlihatkan di dalam film ini sangat mengerikan dan berhasil membuat saya bergidik merasakan ketakutan dan kecemasan dengan teror yang datang. Tapi seru, karena kita bisa memacu adreanalin yang ada di dalam tubuh untuk tetap stabil dan berani melihat semua kengerian yang ada di dalam film ini.

Selama film ini berlangsung saya sangat enjoy menikmati film ini dari awal hingga akhir. Saya juga berusaha untuk tidak menutup mata dan melihat langsung apa yang terjadi dan ditampilkan di dalam film ini. Kengerian dan teror yang di tampilkan berhasil membuat saya dan semua penonton yang ada di dalam bioskop bertteriak histeris.

Film tumbal Kanjeng Iblis saya rekomendasikan kepada seluruh pembaca Kompasiana yang akan mengisi waktu liburan bersama keluarga dan orang tercinta. Film ini layak untuk ditonton oleh remaja 13+ walau film ini diperuntukkan dewasa 17+ tapi tidak ada adegan yang meresahkan, hanya saja melihat kengerian dari ritual yang harus melakukan pembunuhan sebagai tumbal.

Film Tumbal Kanjeng Iblis sudah bisa disaksikan di seluruh bisokop-bioskop yang ada di kota anda. Mari kita dukung dunia perfilman Indonesia agar bisa menjadi ruan rumah di negerinya sendiri dan siap bersaing dengan film luar negeri. Saya turut bangga tadi ketika menonton banyak anak-anak sekolah yang liburan menonton film ini, semua bangku full dan rame sekali.

Salam Inspirasi dan selamat menonton, Irfan Fandi

Pekanbaru, 24 Desember 2022


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun