"Jauhi Virusnya Bukan Orangnya"
Hal inilah yang sangat sulit diterima oleh masyarakat Indonesia hingga saat ini. Stigma ini sangat sulit dipahami dan dicerna dengan baik oleh kita, padahal sudah banyak par ahli mejelaskan untuk penyakit ini. Tapi tetap saja perlakuan yang diterima oleh para penyandang ODHIV dan ODHA tetap sama yaitu dikucilkan dan dijauhi oleh banyak orang.
Sebelum saya menjelaskan satu per satu tentang Virus HIV dalam menyambut Hari HIV Sedunia yang jatuh pada tanggal 01 Desember. Semua para penyandang dan orang yang ikut berperan dalam hal ini sedang memperingati Hari HIV Sedunia.
Hal ini dilakukan untuk mengingatkan atas kesadaran kita betapa penting pengetahan tentang virus ini dari pada Corona. Bagaimanna bahaya dan cara penyebarannya, hingga pencegahannya juga perlu kita ketahui untuk menambah wawasan dalam ilmu pengetahuan.
Apa itu HIV/AIDS ?
Kita harus tahu dahulu apa itu HIV dan Aids. Dua kata ini memiliki arti yang berbeda dan tidak sama. Namun banyak orang yang salah arti dalam hal ini. Mari kita pelajari satu per satu tentang penyakit ini.
AIDS merupakan kepanjagan dari akronim istilah "Acquired Immune Deficiency Syndrome". Artinya sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya system kekebalan tubuh manusia akibat virus HIV atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya.
Virusnya yang bernama HIV atau Human Immunodeficiency Virus merupakan sebuah virus yang melemahkan kekebalan tubuh pada manusia. Biasanya orang yang terkena virus ini akan mudah dan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik atau mudah terkena tumor.
Meskipun para ahli dan dokter telah berusaha untuk memberikan penanganan terhadap virus ini untuk memperlambat laju perkembangan virus ini, namun yang harus diingat adalah penyakit ini belum bisa disembuhkan dan tidak ada obat untuk mengobatinya.
Selain itu kita harus tahu bahwa virus ini dapat ditularkan kepada orang lain, tapi dengan cara yang tidak mudah pula. Virus ini dapat ditularkan melalui kontak langsung antara kulit lapisan dalam  atau aliran darah. Dengan cairan tubuh yang mengandung virus HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu.
Penularan virus ini dapat terjadinya dengan adanya hubungan intim (vagina, anal ataupun oral), transfuse darah, jarum suntik yang sudah terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama dalam kehamilan, bersalin atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tersebut.
Jadi, sampai sini saya berharap para pembaca Kompasiana sudah paham dan mengerti. Sekarang kita masuk ke perbedaan dari HIV dan Aids, dua nama ini memiliki arti yang berbeda dan tidak sama pula.
Perbedaan HIV dan AIDS
Banyak orang keliru dengan membedakan kedua hal ini, begini pejelasannya :
HIV merupakan virus yang menyerang system kekebalan tubuh manusia, sedangkan Aids adalah akibat serangan dari virus HIV. HIV (Human Immunodefeciency Virus) adalah virus yang menyerang dan menghancurkan imunitas tubuh manusia, khususnya pada sel darah putih yang disebut sebagai sel CD4.
Virus ini mengincar sel darah putih yang menghasilkan daya tahan tubuh kita. Ketika sebuah virs masuk maka di dalam darah ada yang namanya sel T yang mendeteksi dan memberitahukan ke otak untuk disampaikan ke memori dan di eksekusi oleh CD4 untuk disembuhkan.
Virus HIV ini mengincar langsung CD4 manusia untuk membuat daya tahan tubuh hancur, semua penyakit gampang masuk karena CD4 telah dirusak oleh virus HIV ini. makanya orang yang sudah terkena HIV gampang mendapatkan infeksi oportunistik, seperti Pneumonia, Salmonella, Kandidiasis, Toxoplasma, dan Tuberkulosis (TB).
Selain itu, Virus HIV ini dapat merusak perlindungan sel kanker yang ada di dalam tubuh manusia. Setelah serangan virus HIV serius terkena, maka penderita bisa menyebabkan  Aids. Aids bisa disebut juga sebagai HIV lanjutan stadium 3 dengan kondisi dan gejala yang kompleks.
Dalam perbedaan HIV dan Aids juga memiliki panggilan yang berbeda. Untuk orang yang terkena virus HIV, biasanya dipanggil ODHIV (orang dengan virus HIV). Sedangkan Aids, mereka sering dipanggil dengan sebutan ODHA (orang dengan HIV dan Aids).
Bagaimana pencegahan terhadap HIV ?
Orang yang hidup dengan virus HIV biasanya akan menjalani terapi obat yag dianjurkan oleh dokter. Terapi ini disebut dengan Terapi ARV, yaitu orang yang memiliki status ODHIV akan menjalakan tterapi Antiretroviral (ARV).
Fungsi terapi ARV memiliki tujuan untuk menghambat pertumbuhan virus agar ODHA tidak terkena infeksi oportunistik, dan mereka bisa hidup normal seperti layaknnya orang biasa. namun, obat ini harus dikonsumsi selama seumur hidup dan tidak boleh putus.
Untuk mendapatkan terapi ARV ini, pasien hars melakukan sebah konsultasi kepada dokter agar diberi resep sesuai dengan kondisi tubuh pasien. Menurut Kementrian Kesehatan RI, obat ARV diminum satu kali sehari dengan tenggat waktu 24 jam. Ada juga minum obat ini dengan da kali sehari yaitu pagi dan malam dengan jam yang sama.
Pencegahan HIV dan AIDS
Sampai disini saya berharap kita semua sudah mulai paham apa itu HIV dan AIDS hingga perbedaannya. HIV dan AIDS merupakan sebuah penyakit yang mematikan jika tidak diatasi dengan baik dan rutin.
Penyakit ini dapat kita hindari dengan menerapkan gaya hidup yang sehat. Berikut cara pencegahan penyebaran virus HIV ini seperti berikut :
- Tidak melakukan hubungan sex yang berisiko, seperti berganti-ganti pasangan, tidak menggunakan pengaman atau kondom
- Setia dengan satu pasangan
- Meghindari penggunaan jarum suntik secara bergantian, maka dari itu, jarum suntik harus dalam keadaan steril dan sekali pakai
- Mencari informasi mengenai HIV dan AIDS dengan tepat dan benar pada lembaga kesehatan
Poin terakhir diatas yang jarang dilakukan oleh orang. Maka dari itu banyak stigma yang bermunculan dan membuat para penyandang atau pasien dari penyakit ini merasa tidak aman dan leluasa didalam beraktivitas di luar rumah.
Hal yang paling parah adalah mereka dijauhi dan tidak boleh dekat untuk berbaur dengan orang yang ada di sekitarnya. Padahal cara penularannya tidak mudah dan segampang apa yang dipikirkan oleh kebanyakan orang.
Maka dari itu banyak membaca dan mencari informasi mengenai penyakit ini terlebih dahulu sebelum menjudge orang lain. Kita diberi akal oleh Tuhan untuk berpikir bukan untuk diangguri dan melakukan sesuka hati tanpa tau hal yang sebenarnya seperti apa.
Dalam menyambut Hari AIDS Sedunia, kita harus berempati kepada mereka yang menjadi korban atau pasien dengan hidup yang berdampingan dengan virus tersebut seumur hidup mereka. Mereka butuh dukungan da semangat dari orang-orang terepercaya atau terdekat dengan dirinya.
Oleh karena itu, jauhi virusnya bukan orangnya. Hal ini merupakan PR kita bersama dalam mencegah penyebaran virus ini yang terus tumbuh bertambah di lingkungan yang ada di sekitar kita.
Bagi yang suka jajan sembarangan, jangan merasa benar lebih dahulu. Lebih baik melakukan check up rutin dirumah sakit untuk mengetahui apakah kita terkena atau tidak. Karena lebih baik tahu diawal agar dapat mendapatkan penanganan dari tim medis dan tidak melakukan hal yang serupa lagi untuk menyebarkan virus ini.
Salam Inspirasi dan Selamat Hari AIDS sedunia, Irfan Fandi
Pekanbaru, 1 Desember 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H