Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Permintaan Maaf Coach Eng Hian Kepada BL Malaysia, Ada Apa?

29 Oktober 2022   00:30 Diperbarui: 30 Oktober 2022   01:37 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih Ganda Putri Indonesia, eng Hian (sumber foto : Detik.com)

Pertandingan France Open 2022 di Prancis sedang berlangsung babak perempat final. Namun ada hal yang tidak terduga terjadi kemarin pada laga babak penyisihan kedua antara pemain ganda putri Indonesia melawan ganda putri negara tetangga Malaysia.

Bermula dari sebuah cuitan yang tidak baik untuk dibahas perihal ucapan yang disampaikan oleh pelatih Indonesia Eng Hian ketika memberikan arahan atau startegi kepada pemain ganda putri Indonesia Amalia dan Febriana untuk memberikan perlawanan kepada pemain Malaysia.

Kalimat ini terdengar oleh penonton karena microphone yang berada di tempat istirahat biasanya terdengar ketika menonton secara live di televisi dan streaming. Pada saat interval masing-masing pemain akan kembali ke tempat istirahat menerima arahan dari sang pelatih membuat strategi baru dalam perlawanan di pertandingan.

Kejadian itu terjadi ketika pemain Indonesia pada saat itu diberikan arahan langsung oleh Coach Eng Hian, dalam arahan yang disampaikan pelatih memberikan kata isyarat untuk kedua pemain Malaysia dengan sebutan hitam dan putih bukan nama pemain, hal itu sangat berhubungan dengan pemain ganda putri Malaysia Pearly Tan dan Thinaah Muralitharan yang memiliki warna kulit putih dan hitam.

Dengan ucapan yang disampaikan oleh Coach Eng Hian membuat BL Malaysia heboh dengan membuat cuitan di twitter dan sempat trending. Kejadian ini sangat meresahkan dan membuat heboh bagi negara tetangga karena hal ini berhubungan dengan warna kulit yang bagi warga Malaysia sangat sensitive dan merupakan isu yang harus dihindari karena merupakan tindakan rasis.

Dalam hal ini mungkin tidak ada masalah bagi pelatih Indonesia karena tidak menyebutkan nama pemain. Tapi memanggil sebutand enganw arna kulit meruipakan sebuah hal yang tidak dibenarkan di negara Malaysia. Menurut salah satu BL negara Malaysia berbilang kaum, warna kulit merupakan isu sensitive.

Tapi hal ini langsung diluruskan oleh yang bersangkutan yaitu Pelatih ganda putri Indonesia Eng Hian, bahwa ia tidak ada memiliki tujuan apa pun untuk membuat sebuah keributan apalagi hal yang berbau dengan tindakan rasis yang menjadi sebuah perselisihan paham yang berawal dari sebuah cuitan twitter.

Dalam memperjelas permasalahan ini Coach Eng Hian memberikan klarifikasinya secara resmi di akun instagramnya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan oleh banyak pihak. Coach Eng Hian mengatakan :

"Saya Eng Hian, Pelatih Ganda Putri Pelatnas PBSI Indonesia. dengan segala kerendahan hati, saya meminta maaf kepada pemain ganda putri Malaysia Pearly Tan dan Thinaah Muralitharan. Saya tidak ada niat sama sekali untuk menyinggung atau melakukan perbuatan yang tidak menyenangkan kepada pemain ganda putri Malaysia tersebut. Sekali lagi dari hati yang paling dalam saya memohon maaf atas ucapan saya tersebut." Ucapan Coach Eng Hian, Pelatih Ganda Putri Indonesia

Saya menilai hal ini tidak sengaja dilakukan oleh Pelatih Indonesia. Masing-masing pelatih memiliki cara tersendiri dalam memberikan arahan strategi kepada pemainnya. Namun ucapan yang terlanjur terdengar oleh banyak orang, terus menjadi heboh dan pembicaraan massive di media social twitter antara sesama BL yang ada di Indonesia dan Malaysia.

Klarifikasi yang diberikan oleh Coach Eng Hian sangat patut diberikan apresiasi yang tinggi karena untuk meredam pemberitaan yang tidak mengenakkan. Dengan kerendahan hati dan rasa tanggung jawab, Coach Eng Hian berani mengungkapkan permintaan maaf dan menyampaikan apa yang sebenarnya terjadi dan ia tidak memiliki maksud seperti yang diberitakan.

Dari kejadian ini kita banyak belajar tentang bagaimana bersikap dalam membuat sebuah cuitan di media sosial. Jangan sampai apa yang kita tulis menjadi sebuah bentuk tindakan provokasi untuk menggiring opini orang lain untuk melakukan hal yang sama dengan apa yang kita pikirkan untuk menimbulkan keresahan dan keributan.

Langkah yang diambil oleh Coach Eng Hian sangat tepat, dengan ini masalah menjadi jelas dan selesai. Semua BL di kedua belah pihak bisa memahami dan mengerti apa yang sedang terjadi. Semoga hal ini tidak kembali terjadi dan persahabatan dari kedua negara ini tetap terjalin dengan baik untuk selamanya.


Salam Olahraga, Irfan Fandi

Pekanbaru, 29 Oktober 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun