Awal pertama ingin melihat film ini adalah adanya sosok Harry Style, ia merupakan Ex-One Direction Boy Band yang terbentuk dari salah satu ajag pencarian bakat yang terkenal di Amerika Serikat.Â
Penampilannya masuk ke layar lebar sungguh menjadi perhatian khusus bagi para penggemar film termasuk saya. Apalagi ia muncul di dalam film terbarunya yang berjudul "Don't Worry Darling".
Debut pertama Harry Style masuk ke dunia film layar lebar adalah film Dunkirk. Film ini rilis pada tahun 2017 silam, ia berperan sebagai Alex dan mendapatkan perhatian khusus dari para kritikus film yang sangat suka dengan aksi debut pertamanya. Dari penampilan pertama ini membuka jalan dirinya untuk bermain film festival.
Film Don't Worry Darling juga sempat booming di awal rilis pemutaran perdananya di The 79th annual Venice International Film Festival. Film ini mendapatkan 4 menit standing ovation dari semua penonton yang hadir di dalam acara Venice Film Festival yang diadakan di Lido, Venezia.
Kini film Don't Worry Darling sudah bisa disaksikan oleh para peggemar film thriller. Film ini sudah mulai tayang sejak kemarin (12/10/2022) di seluruh bioskop-bioskop kesayangan yang ada di kota mu. Film ini memiliki kategori Dewasa 17+ dengan durasi 120 menit.
Review Film Don't Worry Darling karya Olivia Wilde
Mendapatkan sebuah kehidupan yang mapan dan terlihat sempurna, mngkin perlu kirannya kita pertanyakan dan mencari tahu latar belakangnya. Film Don't Worry Darling mengambil settingan pada tahun 1950-an, dimana film ini disutradarai lansung oleh Olivia Wilde sekaligus sebagai pemain didalamnya.
Film Don't Worry Darling menceritakan tentang seorang istri rumah tangga, yang tinggal bersama suaminya di Komunitas Utopia. Ia mulai merasakan khawatir dengan perusahaan tempat suaminya bekerja yang mungkin menyimpan banyak rahasia besar dan mengerikan.
Film ini banyak diisi oleh bintang-bintang ternama, sebut saja Florance Pugh (Midsomar, Black Widow), Harry Style (Dunkirk), Gemma Chan (Crazy Rich Asian, Captain Marvel), Kiki Layne (If Beale Street Could Talk), Chris Pane (Star Trek, Wonder Woman) dan masih banyak lagi yang ikut terlibat di dalam film besar yang di produksi langsung oleh Warner Bros Pictures.
Alur cerita yang ditulis oleh Katie Silberman, Carey Van Dyke dan Shane Van Dyke ini sangat susah ditebak dan banyak kejutan-kejutan plot twist yang membuat penonton yang melihat film ini dari awal hingga akhir penasaran bagaimana dengan ending dari akhir film ini.
Dari awal film ini dimulai dengan sebuah kejadian yang penuh dengan tanda tanya, apalagi ada adegan kematian dari salah satu wanita bernama Margaret (Kiki Layne). Ditambah dengan kejadian-kejadian yang dialami oleh Alice (Florence Pugh) setiap ia berada di rumah sendirian ketika sang suami sudah berangkat kerja dan tidak dirumah.
Kejadian yang muncul secara berulang-ulang lumayan membuat kesal karena tidak ada jawaban sama sekali di awal film ini, menjelang masuk pertengahan dan akhir film ini baru penonton medapatkan sebuah pengalaman yang seru dalam sebuah film yang memiliki tema Psikologi Thriller.
Semua karakter yang bermain dalam film ini juga sangat mendalami perannya masing-masing. Memang layak sih Harry Style dan rekan-rekan mendapatkan standing ovation pada pemutara perdananya di The 79th annual Venice International Film Festival. Semuanya memberikan perannya dengan sangat baik dan berhasil mengundang rasa penasaran untuk melihat film ini sampai tuntas.
Sinematografi dan visual dalam film ini juga sangat bagus sekali. Ditambah dengan lokasi syuting di sebuah kota-kota yang didesain dengan sedemikian rupa untuk mewakili latar cerita pada tahun 1950-an. Hal ini dibantu lagi dengan kostum dan kendaraan yang mereka pakai dalam film ini sungguh mengesankan.
Tidak kalah menarik dari film ini adalah support system yang dibentuk dari sound musik dan scoring yang mengisi dan mengiringi jalan cerita yang ada di dalam film ini. Dari pemilihan lagu dan musik dalam film ini sangat pas dan cocok sekali, ditambah dengan genre musik lagu blues, country dan jazz. Penonton sangat enjoy dalam mengikuti jalan cerita film ini.
Saya memberikan rating film ini : 8/10, walau awalnya yang penuh dengan tanda tanya dan sedikit membingungkan namun semua erjawab di pertengahan dan akhir film. Ditambah dengan aksi peran dari seluruh pemain yang memukau dan memiliki andil sendiri dalam membangun chemistry yang ada di dalam cerita untuk bisa tersampaikan dengan baik.
Film psikologi drama thriller yang tidak menyenangkan
Seperti dari awal yang sudah saya sampaikan di dalam review, film ini merupakan sebuah film drama yang memiliki genre psikologi yang berbau thriller. Mengapa ? Dari awal film ini dimulai banyak terjadi hal-hal yang menjadi pusat perhatian penonton tapi tetap mengandung banyak pertanyaan yang muncul.
Kenapa bisa terjadi begini dan lainnya secara beruntun dan memutar sebuah memori yang selalu terjadi berulang. Banyak kejutan yang membuat penonton merasakan banyak kengerian yang terjadi secara tiba-tiba dan berhasil membuat para penontonnya tidak nyaman dengan posisi bangku di tempat duduknya.
Peran Harry Style di dalam film ini berhasil menarik perhatian karena banyak mengundang pertanyaan yang muncul. Siapa yang bisa menduga jika Olivia Wilde selaku sutradara akan memberikan ending yang sangat mengejutkan dan penuh daya tarik yang memikat para penontonnya untuk menonton berulang kali agar bisa paham.
Alhamdulilah saya bisa cepat mengerti dengan jalan cerita dalam film ini. Wajar jika sebuah layar lebar yang masuk ke dalam sebuah Festival Film akan membuat para penontonnya banyak memikirkan diawal film hingga akhir. Sehingga setelah itu akan menjadi bahan diskusi dan tanya jawab yang akan menjawab semua pertanyaan ketika menonton film ini.
Saya menyarankan agar melihat film ini untuk tidak skip satu adegan karena setiap momen memiliki peran penting. Apalagi melihat sosok dari peran Chris Pane yang sungguh membuat rasa penasaran dan kita bisa menyimpulkan bahwa dialah yang menciptakan tempat itu bagi orang-orang yang memiliki permasalahan di dalam kehidupannya.
Saya juga menyarankan film ini jika ditonton sendiri mungkin lebih cepat paham dan mengertinya tapi lebih seru jika beramau-ramai dengan orang-orang yang memiliki kegemaran yang sama tentang dunia film. Kita bisa akan mendiskusikan tentang film ini ketika telah usai ditonton bersama-sama.
Saya berpikir film ini tayang di minggu kedua pada bulan Oktober, sangat bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia yang jatuh pada 10 Oktober 2022. Film ini memiliki genre Psikologi Thriller yang akan membawa penonton pada sebuah perjalanan atau pengalaman yang seru dari cerita yang disuguhkan oleh pembuat film.
"Jangan pernah mudah percaya dengan sebuah kehidupan yang penuh dengan kebahagian tapi semuanya adalah hanya sebuah ilusi dan imajinasi."
Saya sangat merekomendasikan film Don't Worry Darling untuk ditonton bersama-sama dengan orang terdekat. Film ini banyak memberikan pesan dan kesan bagi para penontonnya setelah meliha film ini dari awal hingga akhir. Tidak salah jika film ini ditonton lebih dari satu kali untuk bisa memahami isi film agar pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik.
Film Don't Worry Darling sdah bisa disaksikan di seluruh bioskop-bioskop tanah air. Selamat menonton dan enjoy...
Salam Inspirasi, Irfan Fandi
Pekanbaru, 13 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H