Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tragedi Kanjuruhan #UsutsampaiTuntas, Semua Pihak Harus Bertanggung Jawab, Intropeksi Diri dan Berbenah

7 Oktober 2022   16:00 Diperbarui: 7 Oktober 2022   16:06 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mobil Tim Keamanan yang di rusak oleh supporter di dalam lapangan  (sumber foto: Kompas)

Sabtu, 1 Oktober 2022 akan menjadi catatan sejarah yang kelam dalam dunia olahraga Indonesia dengan adanya Tragedi Kanjuruhan. Menurut data terbaru 131 nyawa melayang hilang dalam satu peristiwa normal ketika menonton laga sepakbola yang mempertemukan antara Arema Fc dan Persebaya di Stadion Kanjuran, Malang.

Semua orang tidak pernah menduga peristiwa ini akan terjadi, banyak pihak yang harus bertanggung jawab dan mengusut tuntas peristiwa ini mengapa sampai terjadi. Kehilangan nyawa seratus lebih dalam satu event pertandingan olahraga merupakan sebuah kejaidan luar biasa dan sangat langka.

Biasanya kita mengetahui banyaknya korban jiwa mati meninggal karena penyebab dari sebuah kejadian bencana alam, penyebaran virus atau penyakit yang mematikan lainnya. Tapi peristiwa Tragedi Kanjuruhan ini menarik perhatian mata seluruh orang untuk mengikuti beritanya kenapa bisa terjadi dan kembali menjadi tanda tanya yang harus segera di selesaikan dengan baik.

Dengan data jumlah kematian orang yang meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan, membuat perisitiwa ini menjadi perhatian dunia. Indonesia menjadi negara kedua yang memiliki catatan terburuk dalam sejarah sepakbola dunia. Semua orang meminta tragedi ini untuk di #UsutsampaiTuntas hingga mendapatkan siapa saja orang yang harus bertanggung jawab di balik peristiwa ini.

Banyak berita simpang siur yang meragukan jumlah angka orang meninggal yang ditemukan oleh tim khusus yang dibentuk oleh Pemerintah. Banyak pihak justru meragukan data tersebut dan mencoba untuk mencari tahu sendiri dengan membuka pengaduan karena banyaknya pengakuan dari supporter asal luar kota Malang.

Siapa yang harus bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan ?

Dalam sebuah cabang olahraga yang ada, pasti selalu ada suatu badan atau organisasi yang mewadahi dari olahraga tersebut. Sepak bola merupakan sebuah olahraga yang sangat banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Dalam hal ini organisasi yang mempolopori olahraga sepak bola tanah air adalah Persatuan Sepak bola Se-Indonesia (PSSI).

PSSI memiliki peran penting dalam semua hal yang berurusan tentang sepak bola yang ada di tanah air. Dari mulai penyelenggaraan, pembentukan dan pembinaan klub, pemain, wasit dan sebagainya yang mendukung penuh untuk terlaksananya olahraga ini tetap berlangsung dan bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia sebagai tontonan atau hiburan dalam dunia olahraga.

Dengan adanya tragedi yang terjadi di Kanjuruhan, PSSI adalah orang pertama yang harus bertanggung jawab penuh dalam kasus ini. Masyarakat meminta Ketua PSSI dan seluruh jajaran pengurus yang ada harus mundur sebagai bentuk penghormatan terhadap korban dan keluarga yang ditinggalkan.

PSSI tidak perlu melakukan hal-hal lain, semua proses penyelidikan diserahkan kepada Kemenpora atau KONI yang merupakan organisasi pemerintahan. Untuk proses penyelidikan tragedi ini juga harus melibatkan penegak hukum dan FIFA dalam tim investigasi atau mengambil langkah-langkah yang mungkin diperlukan.

Jangan sampai apa yang terjadi di Kanjuruhan melokalisir sebuah kesalahan yang terjadi di Malang bahwa seolah-olah tim penyelenggara atau pelaksana di Malang. Semua yang berhubungan dengan dunia sepak bola yang ada di Indonesia menjadi urusan PSSI sebagai wadah atau tempat rumah dalam hal apa pun. Semua keputusan yang telah dibuat Federasi Nasional, dibawah kendali tanggung jawab PSSI sebagai badan organisasi yang dipercaya.

Mobil Tim Keamanan yang di rusak oleh supporter di dalam lapangan  (sumber foto: Kompas)
Mobil Tim Keamanan yang di rusak oleh supporter di dalam lapangan  (sumber foto: Kompas)

Tim Keamanan yang tidak tahu dengan aturan yang ada

Dalam hal keamanan pada suatu event atau acara selalu melibatkan Polisi setempat untuk melakukan penyisiran dan keamanan lokasi. Jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan atau adanya tindakan anarkis maka tim keamanan yang memiliki tanggung jawab melakukan perannya sesuai dengan aturan yang berlaku di badan instansi yang ada.

Namun apa yang terjadi di Kanjuruhan adalah sebuah kesalahan fatal yang dilakukan oleh pihak keamanan yaitu Polisi. Polisi melanggar sebuah aturan yang telah diberlakukan atau ditetapkan oleh FIFA yang ada di dalam badan hukum yang berlaku untuk seluruh dunia yang akan melaksanakan sebuah pertandingan.

Pada tragedi Kanjuruhan terlihat adanya aksi tembakan gas air mata yang ditembakkan oleh oknum tim keamanan yang dilakukan oleh Polisi mengarah tempat tribune penonton. Penggunaan gas air mata dalam system keamanan sepak bola yang dibuat oleh FIFA itu tidak diperbolehkan dan dilarang keras. Namun, tim keamanan Indonesia tetap melakukan hal ini pada acara sepak bola jika terjadi kerusuhan.

"Karena gas air mata itu, mereka pergi ke luar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekeurangan oksigen." Menurut keterangan Polisi tentang tragedi di Kanjuruhan.

Salah satu penyebab banyaknya korban jiwa yang meninggal dari kerusuhan yang terjadi di Kanjuruhan adalah efek dari gas air mata. Dimana semua penonton merasa kepanikan bagaimana ingin menghindar dan menyelematkan diri, sehingga terjadi penumupukan disatu sisi pintu keluar yang mengakibatkan penumpukan yang berujung pada sesak nafas dan kehabisan oksigen.

Awal mula Tragedi Kanjuruhan menelan banyak korban dari tindakan sembrono dari pihak keamanan yang tidak tahu menahu tentang regulasi dari sebuah aturan. Dengan sikap menembakkan gas air mata adalah sebuah pelanggaran yang tidak boleh dilakukan dalam sebuah pertandingan untuk mengkondusifkan acara.

Bukan kondusif yang didapat melainkan sebuah kepanikan dan mmebuat situasi menjadi chaos dan tidak dapat terhindarkan. Banyak nyawa melayang hanya sebuah sikap tindakan yang salah aturan, hal ini perlu di #UsutsampaiTuntas oleh pihak yang berwenang agar kejadian ini dapat dibuktikan kebenarannya dan keadilan kembali ditegakkan.

Supporter harus bijak dan tidak bersikap anarkis

Salah satu pemicu lain dari kejadian Tragedi Kanjuhuran adalah sikap supporter yang tidak lapang dada dalam menerima kekalahan atas klubnya. Dalam dunia olahraga kalah dan menang itu adalah hal biasa yang terjadi di lapangan, yang perlu diperhatikan adalah menjunjung tinggi nilai suportifitas dari semua elemen yang ada.

Dengan adanya sikap sportifitas di dalam menerima  hasil dari sebuah pertandingan, merupakan langkah awal dari sebuah pergerakan majunya dunia olahraga di negeri ini. Kita bisa melihat dan mencontoh negara lain yang tetap bangga dengan timnya atau menghormati lawannya ketika hasil di lapangan tidak sesuai dengan harapan.

Kekecewaan terhadap sebuah hasil pertandingan yang berujung pada kekalahan merupakan hal yang wajar, semua dapat diperbaiki lagi dipertemuan berikutnya. Kita masih bisa memperbaiki penampilan di lain kesempatan, para supporter yang bijak juga selalu tetap memberikan dukungan serta masukan yang positif kepada pemain dan klubnya agar hubungan dari kedua belah pihak tetap harmonis. Kita harus menjunjung tinggi sportifitas di dalam dunia olahraga tanpa harus melakukan sebuah tindakan yang membahayakan banyak orang.

Sikap sportifitas inilah yang masih kurang dimiliki oleh pendukung atau peminat sepak bola yang ada di Indonesia. Banyak diantara pendukung yang mudah tersulut emosi dengan sesuatu hal yang kecil sehingga menimbulkan kericuhan dan bahaya sampai terjadi seperti Tragedi di Kanjuhuran Malang. Tidak masalah kita legowo atau menerima sebuah kekalahan dengan sikap yang baik, karena sportifitas dalam olahraga merupakan elemen penting dalam mendukung perkembangan olahraga ini tetap dicintai oleh semua kalangan masyarakat.

Sikap yang harus diperhatikan untuk sepak bola Indonesia

Semua sudah terjadi "nasi sudah jadi bubur", kita semua tidak bisa atau memiliki kekuasaan dalam mengembalikan waktu untuk menghindari kejadian Tragedy di Kanjuhuran, Malang. Peristiwa ini sudah terjadi dan tidak bisa dipungkiri karena kebodohan dan tindakan sembrono yang dilakukan oleh pihak yang tidak tahu menahu tentang regulasi dari sebuah aturan.

Hal pertama yang harus dilakukan dalam menyikapi peristiwa ini adalah membuka hasil penyelidikan sesuai dengan cara yang relevan dan transparan. Jangan ada sesuatu hal kebenaran harus ditutup-tutupi karena ini menyangkut dari sebuah nyawa banyak orang yang hilang dari sebuah kejadian yang luar biasa.

Siapa yang pernah menyangka jika setelah menyaksikan olahraga sepak bola bisa membuat nyawa orang melayang. Apakah ada sepak bola seharga nyawa ? percaya atau tidak percaya, hal inilah yang sedang terjadi dan dialami oleh bangsa Indonesia. Terisitiwa ini sungguh memilukan dan menjadi catatan sejarah tersendiri dari buruknya pelaksanaan dan pemantauan event olahraga di negeri sendiri. Tidak ada sepak bola seharga nyawa.

Sudah waktunya kita intropeksi diri dari semua bagian yang memiliki hubungan dengan urusan olahraga sepak bola. PSSi sebagai organisasi harus berbenah dan memperbaiki system yanga da di dalam kepengurusan dan pengontrolan di dalam dan luar lapangan yang ada di setiap pertandingan. PSSI memiliki tanggung jawab untuk memastikan semuanya harus berjalan aman dan kondusif agar pelaksanaan di lapangan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Permintaan dari masyarakat untuk meminta Ketua PSSI dan semua jajaran ke pengurusan yang ada di dalamnya untuk mundur. Adalah sebuah hal yang wajar untuk sebagai sikap penghormatan dan mempertanggung jawabkan apa yang terjadi di dalam dan luar lapangan sepak bola. PSSI adalah orang yang memiliki pertanggung jawaban pertama yang diminta oleh banyak pihak atas kejadian ini.

Selain itu Tim Keamanan yang akan bertugas dalam mengamankan kondisi lapangan tetap kondusif, baik di dalam maupun di luar lapangan adalah tanggung jawab dari pihak Polisi. Namun Tim Keamanan ini harus mengetahui terlebih dahulu aturan main dan semua regulasi yang ada di dalam Undang-undang hukum FIFA.

Tidak melakukan sebuah tindakan sikap yang dilakukan sesuai prosedur yang dimiliki oleh Polisi. Hal ini perlu diperhatikan kembali oleh Tim Keamanan ketika ingin mengamankan sebuah pertandingan yang ada. Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, tembakan gas air mata yang telah dilakukan merupakan sebuah pelanggaran yang menandakan pihak Polisi tidak tahu sebuah aturan yang telah diberlakukan oleh Pihak FIFA.

Kemudian hal yang paling terpenting adalah para supporter yang harus intropeksi diri lagi dalam memberikan dukungan kepada klub yang digemarinya. Supporter harus memahami dulu definisi dari sebuah kata sportifitas yang ada dalam dunia olahraga. Jika mereka tahu dan sudah paham dengan hal ini maka hal-hal yang tidak diharapkan terjadi akan bisa dihindari.

Bentuk tindakan anarkis muncul dimulai dari sebuah hal kecil yang tidak bisa dikontrol oleh diri sendiri. Dari satu orang yang memulai maka akan menyulut bara api yang menimbulkan banyak orang ikut serta untuk melakukan kericuhan dan kejadian yang tidak diinginkan.

Peristiwa Tragedi Kanjuhuran di Malang adalah sebuah catatan kelam yang harus diingat oleh bangsa ini. Jika kejadian ini tidak bisa membuat kalian buka mata dan merasa jera, maka tidak akan pernah mungkin dunia olahraga sepak bola di negeri ini mengalami sebuah kemajuan. Masyarakat banyak tahu sepak bola di Indonesia penuh dengan kontroversi dan minim akan prestasi.

Semoga kejadian ini akan menajdi sebuah perenungan untuk kita bersama dalam memperbaiki dunia olahraga sepak bola tanah air. Mari kita kawal bersama penyelidikan yang sedang berlangsung saat ini, pemerintahan telah memberikan perintah untuk mengusut peristiwa ini secara terbuka dan terang benderang kebenarannya.

Sesuatu hal yang benar ketika diungkapkan, terkadang sangat menyakitkan untuk diterima. Tapi demi memajukan olahraga sepak bola di negeri ini, kita harus yakin dan percaya bahwa setiap peristiwa pasti akan ada hikmahnya.  

Salam olahraga, Irfan Fandi

Pekanbaru, 07 Oktober 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun