Ternyata menulis di Kompasiana saya juga bisa mendapatkan hasil dari apa yang saya tuliskan. Dari sana saya mulai mengatur komposisi dari isi konten yang ingin saya bagi kepada para pembaca. Saya memiliki ketertarikan dalam dunia literasi, suka menonton film dan menyaksikan olahraga terutama bulu tangkis.
Setelah semuanya sudah saya susun dengan sangat baik lalu saya mencoba menuliskan semuanya dengan belajar dan melihat contoh tulisan sesuai dengan konten yang ingin saya buat. Saya belum banyak mengenal Kompasianer yang lain kala itu, karena masih kaku dan tidak mudah menyapa karena takut disangka sok asik atau mengganggu orang yang bersangkutan.
Saya berusaha belajar sendiri dan mencoba menganalisa gaya kepenulisan yang dimiliki oleh penulis lain untuk saya belajar. Tulisan yang sering saya baca kala itu milik Mbak Dewi Puspasari, Opa Cipta,bersama sang istri tercinta Oma Rose, Ko Deddy Huang, Acek Ruddy, Ko Felix dan masih banyak lagi dan saya tidak bisa sebut satu per satu hehehehe (mohon dimaafkan)
Saya mulai memutuskan untuk menulis dalam beberapa segmen seperti review buku, film, olahraga (terutama bulu tangkis) adalah bidang yang saya kuasai untuk fokus membuatnya dengan cara sendiri. Tidak menutup kemungkinan saya juga menulis tentang pengalaman pribadi dalam beberapa topik pilihan yang telah dikeluarkan oleh Kompasiana setiap beberapa waktu.
Terkadang saya juga memebrikan diri untuk menulis hal-hal yang sensitive mengenai Politik, Hukum dan perkembangan sesuatu yang terjadi di negeri ini sesuai dengan opini dan pemahaman yang saya miliki. Hal ini berisikan pure untuk membantu bersuara dalam menyampaikan aspirasi untuk mengingatkan dan menyadarkan sebagian orang banyak yang tidak paham akan sesuatu kebijakan dan aturan yang berlaku ditetapkan oleh Pemerintah.
Perjalanan dari pertengahan dari tahun 2020 hingga 2021 ternyata tidak mudah untuk saya jalani walau tetap konsisten untuk menulis "One Day One Article". Dari proses yang telah saya jalani ternyata membuahkan hasil yang lain yaitu saya dari petama mendapatkan predikat Junior, mengalami banyak pembentukan dan bertemu dengan banyak penulis lain untuk bertukar pikiran akhirnya saya berhasil meraih verifikasi centang biru pada 10 Maret 2022.
Hal ini ingin rasanya saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dari para senior yang mau membimbing dan memberikan masukan setiap dari proses yang sedang saya lakukan. Baik itu berupa sapaan di kolom komentar hingga kolom chatting yang ada di platform Kompasiana. Terima kasih buat kalian semua yang telah mau menerima saya sebagai teman dan sahabat untuk berproses.
Saya tidak bisa mengucapkan satu per satu namanya karena kalian semua luar biasa bagi saya dalam menemani proses saya bertumbuh di Kompasiana sebagai penulis debutan yang belajar otodidak. Akhirnya perjalanan dan proses yang saya lalui berbuah hasil yang sangat indah dengan penuh warna, dari sebuah debutan Junior menjadi seorang Penjelajah yang siap untuk memberikan bacaan yang menarik untuk semua pembaca.
Hasil sebuah proses centang hijau dikonversi menjadi centang biru
Pada saat menjalani semua proses yang ada saya berusaha melakukan yang terbaik dan menghargai semua proses dan menikmatinya. Debutan kepenulisan saya dimulai dari centang hijau yang merupakan aturan pertama yang ahrus dilalui oleh semua penulis di Kompasiana termasuk saya sendiri.
Untuk mendapatkan perhatian dari Admin K dalam membuat artikel untuk dijadikan sebagai Artikel Pilihan tidaklah mudah apalagi untuk bisa terpilih satu artikel untuk ditampilkan sebagai Headline (Artikel Utama) di halaman depan website. Saya mencoba membuat sebuah tulisan yang bisa menembus itu semua dengan mempelajari gaya kepenulisan dari para senior yang lebih dahulu menjalaninya.