Habiburahman El Shirazy merupakan salah satu penulis ternama yang selalu mengeluarkan karya novel pembangun jiwa. Semua novel yang ditulis beliau selalu disambut antusias oleh seluruh para pembacanya, sehingga semua karya yang telah di keluarkan selalu menjadi best seller dan sebagian dari novelnya sudah ada yang di filmkan untuk menambah warna baru di dalam dunia perfilman Indonesia.
Novel "Kembara Rindu" merupakan dwilogi pembangun jiwa yang terbaru di tulis oleh Habiburahman El Shirazy yang akrab disapa dengan sebutan Kang Abik. Novel ini terbit pada bulan September 2019 untuk cetakan pertama, sambutan dari penggiat literasi Indonesia disambut hangat dan laris dipasaran.
Novel "Kembara Rindu" menceritakan tentang orang yang sedang bepergian, orang yang mengembara. Dunia bukanlah tujuan akhir dari setiap manusia, melainkan Allah. Di dalam novel ini menjelaskan tentang bagaimana rasa rindu yang mendalam kepada Allah. Dan Allah akan membalas kerinduan kita dengan kehangatan dan ridha-Nya yang tiada tandingannya.
Kisah pengembara ini diperlihatkan dalam tokoh bernama Ridho, ia dikirim oleh Kakeknya untuk pergi ke Pondok Pesantren untuk menimba ilmu. Ia bisa pulang ketika sang Kyai memberikan perintah untuk dia balik dan kembali pulang ke kampung halamannya untuk mempraktekkan segala ilmu dan pengetahuan yang telah ia dapatkan selama di Pesantren di tempat tinggalnya nanti.
Selain itu ada tokoh yang lebih penting di dalam novel ini yaitu Syifa, Lukman, Lina, Bu Rosma, dan Sita. Permasalahan internal keluarga menjadi latar belakang dari konflik yang muncul dari berbagai tokoh yang telah di sebutkan. Dengan kepiawaian Kang Abik dalam menulis membuat pembaca kembali terbuai dengan tulisan yang mengalir dan masuk ke dalam isi cerita.
Kehidupan santri di Pondok Pesantren selalu menjadi ciri khas latar tempat untuk menciptakan sebuah karya yang luar biasa ini. Dengan adanya tokoh Kyai Nawir, Kyai Shobron, Bu Nyai dan Diana menambah jalan cerita lebih menarik dan penuh twist yang membuat pembaca akan berpikir akan dibawa kemana jalan cerita sesungguhnya. Semua berjalan mengalir dengan indah dalam kalimat penggugah jiwa para pembacanya.
Setiap konflik yang dibangun penulis dalam menuliskan cerita di Novel Kembara Rindu, semuanya sangat dekat dengan apa yang sedang terjadi di kehidupan orang kebanyakan. Ketika pembaca membaca karya ini maka akan langsung terpana dan merasakan kesamaan dengan apa yang sedang terjadi di sekitaran kehidupan kita.
Semua permasalahan dan konflik yang dibangun penulis berhasil membuat pembaca larut dengan emosional sesaat. Semua rasa campur aduk ketika membaca novel ini dari awal hingga akhir, terkadang tanpa diinstruksi oleh pikiran air mata langsung keluar dengan sendirinya melihat semua apa yang terjadi di dalam novel ini.
Tidak hanya itu saja, rasa kagum dan haru juga ikut menambah getaran jiwa dan penggugah batin para pembacanya dengan segala jawaban yang diuraikan oleh penulis ke dalam karyanya. Alhasil pembaca akan kembali merenungi sesuatu hal pembelajaran baru untuk menjadi seorang pribadi yang baik dan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Gaya kepenulisan Kang Abik selalu ada saja kejutan baru dimunculkan dalam setiap karyanya. Jika kita ingat Tokoh Fahri dalam Novel Ayat-Ayat Cinta dan Azzam di Novel Ketika Cinta Bertasbih. Dalam novel "Kembara Rindu" kita akan dikenalkan dengan sosok Ridho yang merupakan pemuda soleha yang pandai dalam dunia akademi, agama dan bisnis.